yogyakarta
1.402 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Gangsing
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Bengkulu

Selain layang-layang, permainan tradisional yang sampai saat ini masih banyak dimainkan oleh baik anak-anak maupun orang dewasa adalah gasing. Gasing sendiri adalah sebuah mainan yang cara memainkannya adalah dengan cara Gasing di pegang di tangan kiri, sedangkan tangan kanan memegang tali. Lilitkan tali pada gasing, mulai dari bagian paksi sampai bagian badan gasing. lilit kuat dan lempar ke tanah maka gasing akan berputar. Putaran gasing pada poros dengan letak keseimbangan di suatu titik pada tanah ini bekerja berdasarkan efek giroskopik yakni berputar terhuyung-huyung untuk sepersekian detik setelah terlempar ke tanah untuk kemudian setelah kaki gasing (paksi) berinteraksi dengan tanah maka gasing pun akan berputar dengan tegak. Permainan ini dimainkan dengan dua cara yaitu perorngan dan beregu.   Bahan-bahan untuk membuat gasing sendiri bermacam-macam mulai dari batu, kayu hingga bambu. Sedangkan untuk tali penariknya sendiri pada masa itu (gasing tradisional) bias...

avatar
Diyonioctavia
Gambar Entri
Benteng Vredeburg
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

Benteng Vredeburg ialah  sebuah  benteng  yang terletak di depan  Gedung Agung  dan istana  Kesultanan Yogyakarta . Sekarang, benteng ini menjadi sebuah  museum . Di sejumlah bangunan di dalam benteng ini terdapat  diorama  mengenai  sejarah Indonesia .

avatar
Abdullah_10
Gambar Entri
Riasan Cengkorongan dan Alis Tabduk Rusa pada pengantin Jawa
Pakaian Tradisional Pakaian Tradisional
Jawa Tengah

Tata rias Paes Ageng adalah tata rias untuk pengantik kraton Yogyakarta yang kini banyak diaplikasikan untuk penantin-pengantin Jawa umum.  Mempelai perempuan mengenakan hiasan rambut cunduk mentul, sanggul bokor , riasan cengkorongan, citak, alis tanduk rusa dan jahitan mata , hiasan kalung tiga susun, gelang naga dan pakaian dodotan . kini umumnya cengkorongan dan alis tanduk rusa yang diaplikasikan dan menjadi ciri khas pengantin Jawa. Cengkorongan adalah pembuatan pola dibagian dahi pinggiran rambut yang berbentuk bunga teratai bermakana kesucian yang. Cengkorongan terdiri atas pangunggul (unggul), pangapit (pengawal) dan panitis (teliti). Sedangkan alis tanduk rusa , dibentuk dengan ujung bercabang dua seperti tanduk rusa yang diibaratkan sebagai hewan yang perkasa, sehingga diharapkan pengantin mampu menjadi tangguh dan kuat.

avatar
Fanza Florent
Gambar Entri
Oseng Oseng Mercon
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

Oseng-oseng Mercon sesuai dengan namanya, mercon yang berarti petasan, siapapun yang menikmati masakan ini dijamin akan merasakan sensasi rasa pedas seperti mercon yang meledak di lidah. Sensasi ini bukanlah perumpamaan yang berlebihan, mengingat salah satu bahan utama pembuatan Oseng-oseng Mercon adalah cabai rawit. Proses penemuan resep Oseng-oseng Mercon sendiri berawal dari coba-coba yang dilakukan oleh orangtua Bu Narti. Pada saat Idul Adha, keluarga Narti menerima banyak daging kurban. Selain daging sapi, mereka juga memperoleh kulit, kikil, dan gajih yang oleh masyarakat Yogyakarta dikenal dengan nama koyoran . Merasa bingung dengan daging yang lumayan banyak, akhirnya tercetuslah ide untuk memasak bagian-bagian tersebut dengan menggunakan cabai rawit. Saat Bu Narti membuka warung makan, Oseng-oseng Mercon menjadi menu utama yang ditawarkan kepada pengunjung. Tak disangka, rupanya pembeli justru menyukai menu yang sangat pedas ini. Oseng-oseng Mercon akhirnya menjadi...

avatar
Andri Lestari
Gambar Entri
Limun Sarsaparilla
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

Yang pernah tinggal di Yogyakarta di era tahun 1950-an, pasti pernah minum limun Sarsaparilla. Oleh sebagian masyarakat Jogja disebut limun saparilla. Limun ini merupakan jenis minuman berkarbonasi yang populer di era tahun 1950 hingga 1970-an. Cola Jawa, kebanyakan penikmat limun sarsaparilla sepakat mengatakannya demikian. Jenis minuman yang berwarna ungu kecoklatan ini pernah menduduki rangking minuman favorit kaum berada di Yogyakarta. Ketika itu, limun Sarsaparilla merupakan jenis minuman elit yang membawa gengsi sosial tertentu pada konsumennya. Hanya orang yang punya kocek lebih saja yang mampu membeli minuman yang dianggap modern, simbol kemajuan, dan tentu saja berkelas di zamannya. Limun Sarsaparilla memiliki rasa yang khas di lidah. Namanya juga minuman berkarbonasi, tentu saja memiliki sensasi kemranyas di lidah. Begitu dicecap, aroma semriwing laiknya mint cukup terasa, sehingga mendatangkan efek lega di rongga hidung dan rongga dada. Aroma khas ini sekele...

avatar
Andri Lestari
Gambar Entri
Gudeg Ceker - Solo - Jawa Tengah
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

Kota Solo dan Yogyakarta maupun masyarakat Jawa pada umumnya pasti tidak asing dengan kuliner gudeg. Salah satunya adalah gudeg ceker. Gudeg ceker berbahan dasar ceker (kaki ayam) yang dihidangkan bersama gudeg. Ceker direbus dengan bumbu santan yang direbus dengan bumbu santan sehingga terasa lunak dan lezat. Selain gudeg, ceker juga dapat disajikan sebagai makanan pendamping bubur. Paduan menu ini akan semakin lezat ketika disiram dengan kuah Sambel Goreng Krecek. Gudeg ceker ini dapat ditemui di Jl. Wolter Monginsidi Margoyudan, Warung Gudeg Ceker bu Kasno dibuka mulai jam 2 pagi. tapi jangan salah walaupun pukul 2 pagi baru dibuka namun pengunjung banyak yang berdatangan untuk menikmati nikmatnya gudeg ceker Bu Kasno.   Tempat yang menyediakan:   Gudeg Ceker Margoyudan Bu Kasno  Indonesian Restaurant Address: Jalan Wolter Monginsidi No.41-43, RT 02 RW 01, Banjarsari, Margoyudan, Setabelan, Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57134...

avatar
Anwarefendi
Gambar Entri
baju adat jawa tengah
Alat Musik Alat Musik
Jawa Tengah

Jenis busana dan kelengkapannya yang dipakai oleh kalangan wanita Jawa, khususnya di lingkungan budaya Yogyakarta dan Surakarta, Jawa Tengah adalah baju kebaya, kemben dan kain tapih pinjung dengan stagen. Baju kebaya dikenakan oleh kalangan wanita bangsawan maupun kalangan rakyat biasa baik sebagai busana sehari-hari maupun pakaian upacara. Pada busana upacara seperti yang dipakai oleh seorang garwo dalem misalnya, baju kebaya menggunakan peniti renteng dipadukan dengan kain sinjang atau jarik corak batik, bagian kepala rambutnya digelung (sanggul), dan dilengkapi dengan perhiasan yang dipakai seperti subang, cincin, kalung dan gelang serta kipas biasanya tidak ketinggalan.   Untuk busana sehari-hari umumnya wanita Jawa cukup memakai kemben yang dipadukan dengan stagen dan kain jarik. Kemben dipakai untuk menutupi payudara, ketiak dan punggung, sebab kain kemben ini cukup lebar dan panjang. Sedangkan stagen dililitkan pada bagian perut untuk mengikat tapihan pinjung ag...

avatar
Rangga Sinatra
Gambar Entri
candi gebang
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Candi Gebang ditemukan secara tidak sengaja pada bulan November 1936 oleh seorang petani yang sedang menggali tanah untuk mencari batu. Bukan batu bangunan yang ia dapatkan akan tetapi batu yang berwujud arca Ganesha. Setelah dilakukan penggalian lebih lanjut oleh Dinas Purbakala, di area tersebut ditemukan pondasi kaki candi. Diduga candi ini runtuh total dan terkubur di dalam tanah akibat dari letusan gunung Merapi. Diduga candi ini didirikan pada tahun 730 hingga 800 masehi. Setelah selesai dipugar pada tahun 1940, candi ini masih menyisakan bagian-bagian kosong tempat diletakkannya arca. Tidak hanya ada arca yang belum ditemukan, ada juga arca yang sengaja dicuri. Arca Nandiswara, dewa penjaga mata angin, yang ditempatkan di sisi depan candi, raib kepalanya pada tahun 1989. Di dalam candi terdapat sebuah bilik yang berisikan sebuah yoni. Candi ini tidak memiliki tangga untuk bisa masuk ke dalam bilik, sehingga saat ini jika pengunjung ingin memasuki bilik harus memanjat candi te...

avatar
Rangga Sinatra
Gambar Entri
Asal Usul Kota Blora
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Tengah

ASAL USUL NAMA BLORA Menurut cerita rakyat Blora berasal dari kata BELOR yang berarti Lumpur, kemudian berkembang menjadi mbeloran yang akhirnya sampai sekarang lebih dikenal dengan nama BLORA. Secara etimologi Blora berasal dari kata WAI + LORAH. Wai berarti air, dan Lorah berarti jurang atau tanah rendah.. Dalam bahasa Jawa sering terjadi pergantian atau pertukaran huruf W dengan huruf B, tanpa menyebabkan perubahan arti kata.Sehingga seiring dengan perkembangan zaman kata WAILORAH menjadi BAILORAH, dari BAILORAH menjadi BALORA dan kata BALORA akhirnya menjadi BLORA. Jadi nama BLORA berarti tanah rendah berair, ini dekat sekali dengan pengertian tanah berlumpur.   BLORA ERA KERAJAAN   Blora dibawah Kadipaten Jipang    Blora di bawah Pemerintahan Kadipaten Jipang pada abad XVI, yang pada saat itu masih dibawah pemerintahan Demak. Adipati Jipang pada saat itu bernama Aryo Penangsang, yang lebih dikenal dengan nama Aria Jipang. Daer...

avatar
Roby Darisandi