Jika Tapanuli Utara memiliki makanan khas seperti ikan mas arsik, maka Mandailing, Tapanuli Selatan, juga punya makanan khas Daun Ubi Tumbuk, begitu namanya; unik dan mengundang rasa penasaran. Orang Mandailing mengisitilahkannya dengan silalat . Dilihat dari namanya, daun ubi tumbuk sudah menjelaskan dirinya sendiri. Ia adalah daun ubi atau daun singkong yang ditumbuk atau dihaluskan. Dalam proses pembuatannya, daun ubi ini ditumbuk atau digiling dengan menggunakan alu atau lesung, kemudian diberi santan dan ditambah beberapa bumbu khas. Bumbu khas yang dimaksud adalah kincung dan rimbang. Bahan yang diperlukan: Daun singkong/ubi 1 ikat 1 buah kincong/honje/kecombrang 10 butir takokak/terung pipit Laos/lengkuas 1 ruas 10 buah cabai rawit (sesuaikan selera) 1 batang serai 1 lembar daun salam 2 siung bawang putih 5 butir bawang merah 1 ruas jahe Ebi, garam, tomat secukupnya Santan 500 ml Cara Memb...
Ada banyak ras yang hidup di Medan, Sumatera Utara. Salah satunya adalah India. Sebagai suatu ras yang memiliki kebudayaan tersendiri, India pun punya makanan khas. Salah satunya adalah nasi briyani atau biryani. Nasi ini sangat terkenal di Medan, bahkan di Malaysia dan Arab. Makanan khas India ini terbuat dari nasi yang dicampur dengan aneka rempah-rempah khas masakan India dan potongan daging kambing. Nasi ini biasanya disajikan bersama sambar atau dalca dan pajri nanas. Sambar bentuknya mirip dengan bumbu kari. Sementara pajri nanas adalah suwiran buah nanas yang dimasak dengan gula dan cabai. Jika sudah dipadukan dengan nasi briyani, rasanya mirip manisan -- sebuah perpaduan rasa yang unik. Nasi yang terasa kental oleh bumbu-bumbu ini lalu dicampur dengan sambar dan pajri nanas. Kalau dilihat dari bentuknya, nasi briyani hampir mirip dengan nasi goreng. Hanya saja, nasi briyani lebih berwarna kekuningan. Ia lebih mirip dengan warna nasi tumpeng. Namun demikian, sebenarnya da...
Bangka Belitung memiliki kekayaan laut yang berlimpah. Salah satunya hasil laut tersebut adalah ikan. Dan ikan bagi masyarakat Bangka Belitung dapat menjadi bahan dasar utama dari lempah kuning, baik lempah kuning ikan, ayam, maupun iga. Lempah kuning merupakan salah satu khas makanan dari Bangka Belitung. Ia dicirikan, di antaranya, oleh terasi yang berbahan dasar udang halus. Terasi adalah hasil buatan masyarakat Bangka Belitung, khususnya di daerah Toboali, Kabupaten Bangka Selatan. Toboali juga penghasil udang terbesar di provinsi ini. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat lempah kuning khas Bangka Belitung : 3 ekor Ikan Kerapu 3 sendok makan Air Jeruk Nipis 1 buah Nanas 2 buah Tomat Merah 1 liter Air Bumbu halus yang dibutuhkan : 8 buah Cabai Merah Keriting 2 buah Cabai Rawit Hijau 5 siung Bawang Merah 4 siung Bawang Putih 1 ruas Kunyit 1 ruas Jahe 1 batang Serai 1 sendok makan T...
Betelok dalam bahasa Indonesia berarti bertelur. Dan jika mendengar nama ikan kembung betelok, pasti pikiran kita langsung membayangkan bahwa ikan kembung yang diolah menjadi masakan adalah ikan kembung yang sedang bertelur. Persepsi itu tak melulu salah. Hanya saja, masakan ikan kembung betelok ala Bangka Belitung memiliki perbedaan. Telur ( telok ) yang ada di dalamnya terbuat dari daging ikan itu sendiri. Dan di Bangka Belitung, daging ikannya dihancurkan, ditambahi bumbu, kemudian dicampur dengan sedikit santan kelapa dan telur untuk membuatnya lebih gurih dan gemuk. Ikan kembung memiliki isi yang enak dan rasanya lebih manis dibanding ikan-ikan lainnya. Bahan: 6 ekor ( 1 kg) ikan kembung 2 butir telur ayam 250 ml santan kental Bumbu, haluskan: 6 siung bawang putih 6 siung bawang merah 1 ruas jempol jahe 1 sdm lada putih 1 sdm ketumbar Cara membuat: Bersihkan ikan, buang isi...
Oleh banyak kalangan, Banten dikenal sebagai daerah para jawara. Jawara adalah jagoan atau pesilat yang disegani oleh masyarakat. Mereka adalah orang-orang yang siap mempertahankan tanah tumpah darahnya. Dan dalam tradisinya, aktivitas pencak silat ini diikuti oleh jenis kuliner tertentu, yakni Rabeg. Selain aktivitas pencak silat, Rabeg juga populer kala ada acara tontonan tradisional warga, seperti Ubrug, Wayang, dan Jaipongan. Tak hanya itu, ia juga menjadi konsumsi saat ada perjamuan ritus peralihan yang dilakukan masyarakat, seperti perkawinan atau sunatan. Beberapa pedagang berspekulasi bahwa masakan ini berasal dari pengaruh Arab yang biasanya menggunakan daging kambing sebagai bahan dasar olahan. Dugaan ini diperkuat dengan penggunaan rempah-rempah yang menimbulkan rasa yang tajam. Konon, di daerah Arab juga ada sebuah kota yang bernama Rabeg. Tetapi, jika melihat pemakaian jeroan sebagai bahannya, masakan Rabeg ini juga identik dengan gulai khas Betawi ataupun ton...
Pepes Nasi Sumsum merupakan makanan khas Banten. Ia memiliki bahan dasar dari nasi dan sumsum tulang kerbau yang mudah diperoleh dari tukang jagal. Dibanding sapi, masyarakat Banten memang lebih menyukai daging kerbau. Pada kerbau, dagingnya dimakan, kulitnya dijadikan bedug, tulangnya dijual ke pedagang golok untuk menguji kekuatan, dan sumsumnya dimanfaatkan untuk diolah menjadi pepes nasi sumsum. Pepes sumsum ini biasanya disajikan bersama dengan mentimun dan teh tawar hangat. Paduan mentimun dan teh tawar merupakan penawar dari efek sumsum yang dapat menetralisir akibat dari kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat. BAHAN : 500 gram beras 150 gr sumsum sapi / kambing, potong dadu. 800 ml Air 2 butir telur ayam, kocok 2 Batang Daun bawang 1 sdt garam 1 sdt gula merah iris 1/4 sdt bumbu penyedap / kaldu bubuk ( lebih baik pilih Kaldu bubuk non MSG ) 3 sdm minyak sayur untuk menumis daun pis...
Sate Bandeng identik dengan Banten. Makanan ini dapat diperoleh di hampir seluruh daerah di Banten, terutama Banten Utara. Biasanya makanan ini dapat diperoleh pada acara perjamuan perkawinan atau pesta lainnya yang melibatkan hubungan kekeluargaan atau hubungan kerja. Sebagai makanan khas, Sate Bandeng punya cerita tersendiri. Cerita ini terbagi menjadi dua versi. Versi pertama menyebutkan, makanan ini berasal dari keinginan sultan Banten, yang tak diketahui sultan yang mana, untuk menyajikan makanan pada tamunya. Sultan menginginkan agar makanan tersebut tidak memiliki duri dalam daging sehingga tidak merepotkan tamunya. Masakan tak berduri itulah yang kemudian dikenal sebagai Sate Bandeng. Sementara versi kedua, mengatakan, makanan ini biasa dikonsumsi oleh kalangan ulama untuk menjamu tamu-tamunya. Meski kedua versi ini tampak berbeda, keduanya bisa jadi benar sekaligus. Sebab, ulama di Banten biasanya keturunan sultan Banten yang menjauhi kehidupan politik kerajaan. Kini, m...
Betawi adalah suku asli yang mendiami kawasan Jakarta. Dari suku ini lahir sejumlah kebudayaan dan kuliner khas yang tak dapat ditemui di tempat lain. Salah satunya adalah makanan Soto Betawi. Sebagai makanan khas, soto betawi memiliki catatan petilasan. keberadaannya pun tak dapat diklaim sebagai milik individu. Hanya saja, ada perbedaan pendapat mengenai sejarah makanan ini. Sebagian pedagang soto betawi dan masyarakat Betawi mengaku soto ini sangat dipengaruhi oleh tradisi para penduduk pendatang, seperti Padang, Sunda, dan Jawa. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa ia betul-betul asli buatan orang Betawi. Terlepas dari soal pengaruh mempengaruhi, soto betawi memang berbeda dengan soto pada umumnya. Jika soto lain sering menonjolkan potongan daging, maka soto betawi lebih menggunakan jeroan atau paru sapi sebagai isian. Bahkan, dewasa ini beberapa warung soto betawi telah menggabungkan sejumlah bahan, seperti torpedo sapi, daging, dan irisan usus. Bagian penting dari soto be...
Bagi orang Betawi, suku asli di Jakarta, sayur gabus pucung adalah kuliner yang menjadi penanda identitas kultur. Anggapan ini terutama berkembang di kalangan generasi tua Betawi. Bagi mereka "jangan ngaku Betawi asli kalo belum nyobain sayur gabus pucung". Banyak masyarakat Jakarta yang tak mengenali apa itu sayur gabus pucung. Bahkan, meski asli Betawi, makanan khas ini sangat sulit ditemukan di Jakarta. Ia seolah tenggelam di antara serbuan makanan laut, baik dari dalam Indonesia maupun luar negeri. Sayur Gabus Pucung adalah sayur ikan gabus yang berwarna hitam pekat yang berasal pucung (keluak). Keluak biasanya lebih dikenal sebagai bumbu rawon. Karena bahan yang dipakainya sama, mungkin orang bisa sedikit membayangkan wujud masakan ini seperti rawon. Namun, bedanya, jika rawon menggunakan daging, maka sayur gabus pucung menggunakan ikan gabus. Ikan gabus ini wujudnya seperti ikan lele dengan bentuk yang lebih gemuk. Bagi masyarakat Betawi, makanan ini bukan sekedar ma...