Masjid Terate Udik adalah nama sebuah masjid yang terletak di Kampung Terate Udik, Desa Masigit, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon, Provinsi Banten. Masjid ini termasuk salah satu tempat ibadah umat Islam yang dikeramatkan oleh masyarakat Cilegon dan sekitarnya. Menurut cerita, bangunan masjid ini tidak bisa diabadikan oleh kamera ataupun sejenisnya karena hasilnya tidak pernah jadi atau tidak jelas (blur) atau bahkan hanya hitam saja. Ilustrasi Masjid Terate Udik, Banten, Indonesia Di Kampung Terate Udik, Provinsi Banten, terdapat sebuah mushola kecil yang dibangun oleh penduduk setempat secara bergotong-royong. Rumah ibadah tersebut didirikan di atas tanah wakaf milik Ki Ahmad yang merupakan sesepuh desa sekaligus ulama yang terkenal kaya. Selain untuk tempat ibadah, mushola tersebut kerap digunakan sebagai tempat bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah-masalah yang me...
Batu Kuwung adalah sebuah obyek wisata pemandian air panas yang terletak sekitar 32 km arah selatan Serang, Provinsi Banten, Indonesia. Batu kuwung berarti batu cekung, yaitu sebuah batu berbentuk cekung yang dapat mengeluarkan air panas. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, keberadaan sumber mata air panas ini disebabkan oleh sebuah peristiwa ajaib yang pernah terjadi di daerah itu. Pada masa pemerintahan Sultan Haji (tahun 1683-1687 M), hiduplah seorang saudagar yang tinggal di sebuah desa di daerah Banten. Ia sangat dekat dengan sang Sultan. Karena kedekatannya tersebut, ia mendapat hak monopoli perdagangan beras dan lada untuk daerah Lampung. Tak heran, jika usahanya menjadi maju pesat, sehingga dalam waktu singkat ia menjadi saudagar kaya yang disegani. Hampir semua tanah pertanian yang ada di desa-desa sekitar tempat tinggalnya menjadi miliknya. Ia memiliki tanah itu dengan cara memeras warga, yaitu memberi hutang kepada mereka dengan b...
MAULANA HASANUDDIN merupakan seorang pendiri Kesultanan Banten. Ia juga bergelar PANGERAN SABAKINGKIN dan berkuasa di Banten dalam rentang waktu 1552 - 1570. SULTAN MAULANA HASANUDDIN berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Banten. Ia mendirikan Kesultanan Banten sekaligus menjadi penguasa pertama di kerajaan Islam tersebut. BERDASARKAN SEJARAH BANTEN, MAULANA HASANUDDIN MERUPAKAN SALAH SEORANG PUTERA DARI SUNAN GUNUNG JATI. Bersama Kerajaan Demak, Ia turut serta dalam penaklukan Pelabuhan Kelapa sekitar tahun 1527 yang waktu itu masih merupakan pelabuhan utama dari Kerajaan Sunda. Kemudian melanjutkan perluasan kekuasaan ke daerah penghasil lada di Lampung. Ia mendirikan benteng pertahanan yang dinamakan Surosowan dan kemudian menjadi pusat pemerintahan, setelah Banten menjadi kerajaan sendiri. Seorang tokoh penyebar agama Islam di Banten bernama HASANUDDIN dengan gelar PANGERAN SABAKINGKIN atau S...
PRASASTI MUNJUL adalah sebuah prasasti bertuliskan aksara Pallawa yang terletak di tepi Sungai Cidangiang, Desa Lebak, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Prasasti dengan bahasa Sansekerta tersebut ditulis oleh raja ketiga Kerajaan Tarumanegara, RAJA PURNAWARMAN (395-434 M.). Menurut cerita, Purnawarman menulis prasasti itu untuk mengabadikan sebuah peristiwa besar yang terjadi di daerah Munjul. Pada masa dahulu perairan Ujung Kulon di sekitar Selat Sunda dikuasai oleh para bajak laut yang menjadi ancaman bagi para nelayan di daerah itu. Kaum perompak itu sering merampas ikan hasil tangkapan para nelayan. Pada masa pemerintahan RAJA PURNAWARMAN, terdapat suatu gerombolan bajak laut yang beranggotakan 80 orang. Kelompok bajak laut yang sering beraksi di perairan wilayah KERAJAAN TARUMANEGARA itu dipimpin oleh seorang yang sakti, ia bisa berubah wujud sesuai kehendaknya. Pada suatu hari, gerombolan bajak laut itu sedang meramp...
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat berlimpah, bukan hanya itu, kebudayaan yang dimilikinya pun sangat beragam. Hal itu terjadi karena Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Berbicara mengenai kebudayaan, ada satu hal yang menarik perhatian saya yaitu mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan/mitos yang terdapat di Desa Adat Baduy atau yang biasa disebut Desa Kanekes. Desa tersebut terletak di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Secara administratif, Baduy terbagi menjadi dua wilayah yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Di Baduy Dalam terdapat banyak kepercayaan yang telah ditetapkan dan sudah menjadi cerita rakyat setempat. Kepercayaan tersebut tidak boleh dilanggar oleh warga setempat maupun pengunjung. Ada salah satu kepercayaan yang sangat menarik untuk dibahas. Berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat Baduy, j...
Rangkasbitung merupakan ibu kota Kabupaten Lebak, Banten. Namanya terdiri dari kata “Rangkas”, yang berarti Patah, dan “Bitung”, yang merupakan nama satu rumpun bambu. Berikut adalah legenda mengenai asal usulnya. Dahulu kala, tumbuhlah suatu rumpun bambu yang sangat besar. Para penduduk menyebutnya Awi Bitung (Bambu Bitung). Awi Bitung ini dijadikan sumber mata pencaharian penduduk, seperti bahan anyaman, peralatan rumah tangga, dan lain sebagainya. Para penduduk setempat pun mulai mengeramatkan awi/bambu tersebut. Mereka mulai menyembah dan memberi sesajen kepada Awi Bitung tersebut. Hingga suatu hari, datanglah seorang Ulama ke daerah Awi Bitung. Ia yang kaget melihat para penduduk menyembah serumpun bambu menasihati mereka agar tidak melakukan hal tersebut karena merupakan tindakan musyrik. Ia lalu mengajarkan bahwa hanya Allah yang layak dan wajib disembah. Namun demikian, para penduduk serta merta mengusir Ulama secara kasar. Sang Ulama pun...
Sungai Cisadane dan Buaya Penghuninya Sudah menjadi rahasia umum bagi warga Tangerang bahwa Sungai Cisadane merupakan salah satu sungai yang menyimpan berbagai cerita mistis. Salah satunya adalah cerita mengenai buaya yang tinggal di dasar sungai itu. Yang membuat warga geger adalah ketika musim hujan, buaya buaya bermunculan dan pergi ke muara sungai, bahkan kadang buaya yang sedang berjemur menjadi tontonan warga. Ada salah satu mitos yang berkembang di sungai tersebut, konon katanya apabila orang yang bukan orang bantaran sungai berenang atau jatuh kedalam sungai tersebut, jasadnya tidak akan ditemukan. Namun apabila orang bantaran asli yang berenang atau jatuh, dia akan baik baik saja. Kisah ini dimulai dengan dirawatnya seekor buaya oleh salah seorang penduduk bantaran sungai yang sekarang bernama Gerendeng. Buaya tersebut setiap hari diberi makan, terus menerus, layaknya hewan peliharaan, setiap subuh hari penduduk tersebut mengeplakkan ayam, kemudian buaya buaya ter...
Poris Pelawad : Kampung sang Jawara Berada didaerah urban sebagai daerah transit maupun daerah penyangga ibukota Indonesia membuat kota Tangerang acap kali disinggahi berbagai macam penduduk di penjuru bangsa ini. Maka dari itu, kebiasaan masyarakat kota Tangerang sangatlah terbiasa bersikap ramah dalam menerima tamu-tamunya. Ibukota Indonesia, DKI Jakarta sekaligus daerah yang kental akan kultur Betawi. Atas dasar kesamaan latar belakang historis dan geografis, membuat kultur Betawi sangat terasa di berbagai pelosok kota Tangerang. Dasar historis tersebut sudah lama terdengar sayup syupnya dari ujung timur kota Tangerang. Dimana terletak dikecamatan terdapat sebuah kampung atau desa yang cukup besar. Dalam desa tersebut terdapat beberapa sentral ekonomi khususnya bagi kota Tangerang, seperti pasar taman Royal, Terminal Poris Pelawad, dan juga stasiun Batu Ceper. Desa atau daerah terse...
Sekilas Sejarah Maulana Hasanuddin Banten Beliau dilahirkan di Cirebon pada tahun 1479 M. Beliau adalah anak kedua perkawinan antara Syarief Hidayatullah dengan Nyi Kawung Putri Ki Gendheng Anten. Kemudian pada tahun 1526 M, pangeran Hasanuddin menikah dengan putri mahkota Sultan Trenggana (Nyi Ratu Ayu Kiran), setelah menikah beliau dinobatkan menjadi Sultan Banten pertama oleh Sultan Trenggana (Demak III) Pada tahun 1552 M setelah beliau berusia 73 tahun. Pada tahun 1570 beliau wafat di Banten dan jenazahnya dimakamkan disamping masjid Banten dalam usia 91 tahun (1479-1570). Silsilah Waliyullah Pangeran Jaga Lautan Pulau Cangkir : Maulana Hasanuddin menikah dengan Nyi Ayu Kirana mempunyai 3 orang anak yaitu : Ratu Fatima Pangeran Yusuf Pangeran Arya Jepara Maulana Hasanuddin dengan Ratu Indra Pura, mempunyai 1 orang anak yaitu : Pangeran Sabrang Wetan Maulana Hasanuddin dengan Putri Demak, mempunyai 4...