Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Sejarah Banten Kabupaten Tangerang
Pangeran Jaga Lautan Pulau Cangkir
- 14 Agustus 2018
  • Sekilas Sejarah Maulana Hasanuddin Banten

Beliau dilahirkan di Cirebon pada tahun 1479 M. Beliau adalah anak kedua perkawinan antara Syarief Hidayatullah dengan Nyi Kawung Putri Ki Gendheng Anten. Kemudian pada tahun 1526 M, pangeran Hasanuddin menikah dengan putri mahkota Sultan Trenggana (Nyi Ratu Ayu Kiran), setelah menikah beliau dinobatkan menjadi Sultan Banten pertama oleh Sultan Trenggana (Demak III) Pada tahun 1552 M setelah beliau berusia 73 tahun. Pada tahun 1570 beliau wafat di Banten dan jenazahnya dimakamkan disamping masjid Banten dalam usia 91 tahun (1479-1570).

Silsilah Waliyullah Pangeran Jaga Lautan Pulau Cangkir :

  1. Maulana Hasanuddin menikah dengan Nyi Ayu Kirana mempunyai 3 orang anak yaitu :
  1. Ratu Fatima
  2.  Pangeran Yusuf
  3. Pangeran Arya Jepara
  1. Maulana Hasanuddin dengan Ratu Indra Pura, mempunyai 1 orang anak yaitu :
  1. Pangeran Sabrang Wetan
  1. Maulana Hasanuddin dengan Putri Demak, mempunyai 4 orang anak yaitu :
  1. Pangeran Suniraras (Tanara)
  2. Pangeran Padjajaran.
  3. Pangeran Pringgalaya.
  4. Ratu Ayu Kamudarage.
  1. Maulana Hasanuddin dengan istri selirnya mempunyai 8 orang anak yaitu :
  1. Pangeran Jaga Lautan Pulau Cangkir Kronjo.
  2. Ratu Keben.
  3. Ratu Terpenter
  4. Ratu Wetan.
  5. Ratu Biru.
  6. Ratu Ayu Arsanengah.
  7. Pangeran Padjajaran Wadho.
  8. Tumenggung Walatikta.

Silsilah ini sudah diakui dan dikukuhkan oleh para Nasab (keturunan) Waliyullah Pangeran Jaga Lautan Pulau Cangkir.

Sebuah pulau kecil yang kini terhubung dengan daratan kronjo Tangerang. Pulau ini dahulu terpisah dari pulau utamanya. Tetapi kini Pulau Cangkir sudah tampak menyatu dengan main land-nya, ini karena ada upaya swadaya masyarakat sekitar dan pengelola situs untuk membuat jalan penghubung dengan menggunakan urugan tanah pada tahun 1995 lalu untuk memudahkan peziarah memasuki pulau tersebut.

Sebagian besar warga Tangerang mungkin tahu bahwa Kesultanan Banten mempunyai hubungan erat dengan Tangerang. Bahkan, boleh dibilang terbentuknya Tangerang adalah buah dari perjuangan Kesultanan Banten. Banyak peninggalan-peninggalan Kesultanan Banten di Tangerang, baik itu dari segi bangunan maupun jejak sejarahnya. Seperti nama ‘Tangerang’, ‘Tigaraksa’, dan masih banyak lagi.

Kesultanan Banten adalah kerajaan islam yang didirikan oleh Syekh Maulana Hasanuddin, putra dari Syekh Maulana Syarif Hidayatullah atau lebih akrab dikenal dengan sebutan Sunan Gunung Jati. Syekh Maulana Hasanuddin mempunyai anak bernama Syekh Waliyudin atau yang lebih akrab dikenal dengan sebutan Pangeran Jaga Lautan.

Disekitar makam keramat waliyullah Pangeran Jaga Lautan Pulau Cangkir terdapat beberapa peninggalan sejarah yang sampai saat ini masih dijaga kelestariannya oleh warga sekitar. Salah satu diantaranya adalah ”Gentong Air Manakib Syeikh Abdul Qodir Jailani”. Karomah dari air gentong ini adalah meskipun berada diteng

laut tapi airnya tidak terasa asin sama sekali seperti air laut yang ada pada umumnya. Dan air ini juga tidak pernah surut meskipun tiap hari diambil dan digunakan baik oleh warga sekitar maupun para peziarah yang setiap harinya datang kepulau Cangkir tersebut. Dan air Gentong ini dipercaya  memiliki banyak manfaat. Ada yang menggunakannya sebagai obat penyembuh berbagai penyakit dan ada juga yang menggunakannya untyuk cuci muka agar awet muda.Meskipun masih mitos, tapi warga setempat dan para peziarah mempercayai hal tersebut.

Para peziarah juga percaya jika kita berziarah dan mengirimkan doa kepada pangeran Jaga Lautan Pulau Cangkir, maka semua permintaannya insya Allah akan terkabulkan atas izin Allah.

”Tapi kalau kita salah niat yang ada malah bisa membuat kita menjadi musyrik.” ujar Ust. Juweni.

Seperti ayahnya, Pangeran Jaga Lautan juga seorang penyebar agama Islam di wilayah Banten. Ia ditugasi menyebarkan ajaran Islam di pesisir pantai laut utara hingga wafat.

Makamnya kini berada di pulau cangkir. Sebuah pulau yang terletak di pinggiran Kabupaten Tangerang. Pulau Cangkir  sendiri terlatak di Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, berjarak sekitar 25 Km dari Kota Tangerang. Pulau ini sangat sering dikunjungi oleh peziarah dari dalam maupun luar kota.

Makam Pangeran Jaga Lautan menjadikan Pulau Cangkir sebagai tempat wisata religius yang dikenal luas oleh masyarakat Banten bahkan seluruh Nusantara.

Dengan 3 gabungan bentuk wisata, yakni wisata bahari, wisata sejarah dan wisata ziarah.

Makam Pangeran Jaga Lautan ramai oleh peziarah pada hari-hari tertentu. Terutama pada hari peringatan agama islam. Pulau itu akan padat oleh pengunjung dan kembali sepi disaat hari biasa.

Makanya, pulau ini jarang dikenal sebagai pulau yang memiliki keindahan lebih seperti pulau seribu, melainkan sebagai pulau yang kramat karena terdapat makam di dalamnya.

  • Wisata ziarah makam pangeran jaga lautan

  • Pantai Pulau Cangkir

 

Daftar Pustaka

https://tikhey01koy.wordpress.com/2011/04/25/buku-kronjo-dalam-dimensi-sejarah-naturalisme-islam-dan-pangeran-jaga-lautan-pulau-cangkit/

 

#OSKMITB2018

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya (non-militer). Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak z...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline