Poris Pelawad : Kampung sang Jawara
Berada didaerah urban sebagai daerah transit maupun daerah penyangga ibukota Indonesia membuat kota Tangerang acap kali disinggahi berbagai macam penduduk di penjuru bangsa ini. Maka dari itu, kebiasaan masyarakat kota Tangerang sangatlah terbiasa bersikap ramah dalam menerima tamu-tamunya.
Ibukota Indonesia, DKI Jakarta sekaligus daerah yang kental akan kultur Betawi. Atas dasar kesamaan latar belakang historis dan geografis, membuat kultur Betawi sangat terasa di berbagai pelosok kota Tangerang. Dasar historis tersebut sudah lama terdengar sayup syupnya dari ujung timur kota Tangerang. Dimana terletak dikecamatan terdapat sebuah kampung atau desa yang cukup besar. Dalam desa tersebut terdapat beberapa sentral ekonomi khususnya bagi kota Tangerang, seperti pasar taman Royal, Terminal Poris Pelawad, dan juga stasiun Batu Ceper. Desa atau daerah tersebut bernama poris pelawad.
Menurut tutur yang berkembang di masyarakat serta profil desa tersebut, penamaan desa tersebut sudah berawal dan dimulai dari era colonial dimana dahulu ada seorang pejuang perempuan yang dijuluki singa betina dari Betawi. Konon, dahulu kala basis militer colonial sudah mencapai daerah cipondoh yang dibuktikan dengan ditemukannya pergudangan di daerah Cipondoh, kota Tangerang. Sebagaimana penderitaan masyarakat Indonesia pada umumnya, rakyat cipondoh sangat menderita dengan kehadiran para kolonial di daerah mereka.
Melalui penderitaan tersebut, maka hadirlah pejuang wanita dari tanah Betawi yang bernama mpok ris.yang mampu membuat barisan pertahanan kolonial tak karuan. Ia mengenali berbagai jurus persilatan dan diceritakan telah banyak berguru kepada tetua silat maupun Kungfu. hingga saat ini desa tersebut terus melegenda seiring historisnya.
#OSKMITB2018
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.