3.423 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
5_Asal Mula Pohon Jati Besar-besar
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Dulu kala pohon jati kecil-kecil. Kata nenek, batang pohon jati hanya sebesar lengan manusia. Sudah barang tentu kayunya tidak dapat dijadikan dandanan rumah. Tetapi lambat-laun pohon jati berubah menjadi besar-besar. Dongengnya demikian. Pada jaman dulu di Medang Kamulan, bekas kerajaan Dewata cengkar, hiduplah seorang raja yang sangat kaya. Permaisurinya cantik sekali. Tetapi baginda sangat bersedih hati, karena usia baginda sudah lanjut dan belum berputera. Kelak kalau baginda wafat, siapakah gerangan yang akan menggantikannya? Kemudian baginda lalu bertapa, memohon kepada dewata agar dikaruniai seorang putera. Sungguh ajaib! Permohonannya terkabul. Tidak lama kemudian sang permaisuri hamil. Baginda merasa sangat berbahagia. Maka diadakanlah pesta bersenang-senang empat puluh hari empat puluh malam lama nya. Setelah sembilan bulan lalu, sang permaisuripun melahirkan seorang putera. Tetapi alangkah malunya sang Prabu, karena puteranya tidak berupa manusia, melainkan berupa...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Burung Gelatik & Burung Betet
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Pada jaman Nabi Sulaiman, seekor burung betet pergi ke pasar untuk menjual padinya. Waktu itu sedang musim paceklik. Pangan sulit. Penyakit banyak merusak tanaman. Di tengah perjalanan, betet bersua dengan burung gelatik. Gelatik bertanya kepada Betet : ”Hendak ke mana saudara memi kul padi? Tidakkah padimu dimakan penyakit?” Betet menjawab : ”Aku akan mengkhitankan anakku. Aku memerlukan uang untuk membeli sarung dan kopiah. Hanya padi yang kumiliki. Oleh karena itu padilah yang ingin kujual ke pasar. Sebenarnya memang berat, sebab sedikit sekali hasil panenku. Dimakan penyakit.” Gelatik menyahut : ”Berhentilah dulu. Aku pun memerlukan padi. Coba, ingin aku melihat padimu.” Padi diturunkan. Gelatik mengusep-usep dan membolak-balik padi itu seraya bersuara tik-tik-tik ...... padi ditawar tidak dibe rikan. Tawarannya sangat rendah. Tetapi sebenarnya gelatik tidak mempunyai uang. Ia hendak bermain curang. Peri-lakunya meng usep-usep dan...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Asal Mula Mengapa Sungai Berkelok-kelok
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Anak-anak, marilah kudongengi. Dongeng ini kudapat dahulu dari nenek. Dongeng itu berjudul mengapa sungai berkelok-kelok dan airnya tak pernah kering. Kau tahu kali Brantas, bukan? Nah, hulu kali atau sungai itu ada di daerah Malang, mengalir ke selatan sampai ke Blitar, kemudian berbelok ke Kediri, akhirnya membe lok lagi ke Surabaya. Airnya tak pernah habis bukan? Dongeng nya begini : Dahulukala, banyak sekali ular bertapa di gunung-gunung. Setahun sekali semua ular yang bertapa tadi datang menghadap rajanya di dasar laut. Raja ular itu bernama ular naga. Tujuan ular ular itu menghadap ialah tidak lain hanyalah ingin mengecap ilmu sang raja, yaitu yang berupa ilmu penghidupan, agar dapat awet muda, berbisa, dapat berubah menjadi manusia dan lain-lainnya. Ular-ular yang hendak menghadap rajanya tadi, melata ber bondong-bondong, berkelok-kelok. Bekas yang dilewati ular-ular tadi lalu menjadi sungai. Karena itulah maka sungai-sungai berke lok-kelok mengikuti jalan ular-ular i...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Sandhekala
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Di tepi sebuah hutan hiduplah seorang janda. Mbok Randha, demikianlah panggilannya sehari-hari, mempunyai seorang anak laki-laki bernama Sentot. Hidup mbok Randha dan anaknya tam pak tenteram dan damai. Kambing piaraannya banyak dan gemuk gemuk. Pada suatu hari, waktu senjakala, Sentot masih bermain-main di tepi hutan. Ibunya memanggil-manggil : ”Tot, Sentot, pulang! Hari sudah senja!” Sentot menyahut : ”Apa, mak? Aku masih mencari belalang untuk makanan burung.” Ibunya berkata : ”Ketahuilah, nak. Kini saat Sandhekala (=senjakala). Pada saat-saat begini Den Bagus Sandhekala sering berjalan-jalan. Den Bagus (=gelar panggilan bagi orang muda yang dihormati) gemar makan kepala harimau atau kepala maling. Demikian juga kepala seorang anak yang suka bermain-main di luar di waktu senja.” Mendengar ucapan ibunya demikian, Sentot merasa takut dan berlari-lari pulang. Pada saat itu Sentot dan ibunya tidak mengetahui, bahwa di dekat situ ada see...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Hai, Hai, Hai, ...Aku Sudah Tahu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Pada jaman dahulu hiduplah seorang kakek-kakek. Ia sangat miskin. Isterinya sudah meninggal. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang masih kecil sekali. Kakek itu sangat masgul hatinya, karena ia telah merasa bahwa tidak lama lagi ia pun akan mati. Ia tidak mempunyai apapun selain ilmu yang berasal dair gurunya dulu. Pada suatu hari kakek itu memanggil anaknya, katanya : ”Nak, kemarilah, aku ingin berbicara kepadamu.” Anaknya men dekat, kemudian kakek itu berkata : ”Jangan terkejut, nak. Begi ni! Rasanya takdirku sudah sampai. Tak lama lagi aku akan mati, menyusul ibumu.” Mendengar kata-kata bapaknya demikian, si anak lalu mena ngis. Si kakek bingung. ”Jangan bersedih hati, nak! Memang bapak tidak mempunyai apa-apa yang dapat kutinggalkan kepadamu. Namun jangan kuatir. Bapak mempunyai aji-aji (=mantra). Aji-aji yang akan kuwariskan kepadamu. Bunyi aji-aji itu demikian : ”Hai, ...... hai, ..... aku su dah tahu!” Baiklah, nak, aji...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Pak Mendong & Mbok Mendong
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Hiduplah seorang laki-laki yang bernama Pak Mendong. Di panggil Pak Mendong, karena pekerjaannya ialah membuat tikar mendong. Tikar hasil pekerjaannya itu dijual ke kota. Isterinya, mbok Mendong, sehari-hari membantu suaminya membuat tikar. Hidupnya sangat mengibakan. Diam di gubug kecil. Halamannya sempit. Hidupnya hanya dari hasil penjualan tikar mendongnya. Mereka sering tidak makan karena miskinnya. Pak Mendong dan mbok Mendong mempunyai seorang anak perempuan yang masih kecil. Namanya Sumi. Badan anak itu kurus karena kurang makan. Bajunya pun sudah compang-camping. Pada suatu hari pak Mendong bermimpi. Rasanya ia keda tangan nenek buyutnya. Mendiang nenek buyut ini berpesan agar ia mengadakan kenduri dengan menyembelih lembu. Tentu saja ia menjadi bingung. Yang diundang ke kenduri itu hendaknya fakir miskin. ”mBokne, apa gerangan yang kita jual untuk beaya kendu ri?” tanyanya kepada isterinya. ”Rumah dan halaman kita ini saja dijual!” &r...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Menantu Pak Kyai
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Adalah seorang anak jejaka. Anak itu tidak dapat mengaji maupun sembahyang. Tapi ia ingin memperisterikan anak pak kyai. Pak kyai mempunyai dua orang anak. Ia pernah mendengar kata-kata pak kyai itu kepada anaknya : ”Nak, kalau engkau ingin bersuami, suamimu harus hafal isi Qur'an yang tiga puluh jus. Kalau tidak, aku tidak mau meneri manya.” Jejaka itu salah tafsir terhadap kata-kata pak kyai. Ia mengira bahwa yang harus menjadi suami anak pak kyai itu ialah laki-laki yang memiliki Qur'an banyak sekali. Maka ia mencuri Qur'an banyak sekali, dipikul lewat di depan rumah pak kyai. Pak kyai pun bertanya : ”Nak, apa itu?” Jejaka menjawab : ”Kitab.” Pak kyai : ”Singgahlah sebentar. Anak dari mana?” Jejaka : ”Saya dari Banyuwangi. Baru pulang belajar mengaji.” Pak kyai : ”Oooo ...! Sekarang begini. Anak dari Banyuwangi? Jangan pulang dulu.” Jejaka : ”Saya tergesa-gesa...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Benda Ajaibnya Kucing
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Tersebutlah ada orang bernama Pak Sabar dan Bu Sabar. Keadaan mereka sangat miskin. Pada suatu hari berembuklah ia dengan isterinya untuk meminjam uang buat makan kepada sauda ranya yang bernama Bu Mellas. Pak Sabar berkata : ”Coba dik, pinjam uang kepada Bu Mellas, untuk menyambung hidup kita. Keadaannya cukup!” Bu Sabar berangkat. Setelah sampai di rumah Bu Mellas ia pun berkata : ”Ada apa Bar, kau datang ke sini?” Bu Sabar menja wab : ”Dik, saya telah beberapa hari tidak makan, saya ingin pinjam uang seratus atau dua ratus saja!” Bu Mellas memberikan nya : ”Inilah, seratus saja!” Bu Sabar terus pulang. Di tengah jalan ia bertemu dengan orang membawa anjing diseret-seret. Orang itu ditegur oleh Bu Sabar, katanya : ”Ah, akan kau bawa ke mana anjing itu, mengapa kau Seret?” ”Ya, anjing ini akan saya buang karena tak dapat menjaga rumah. Ia hanya makan saja.” ”Aduh kasihan kak, akan...

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Mertua Yang Taman Dan Kikir
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Tersebutlah pada jaman dahulu kala ada seorang tua mempu nyai menantu laki-laki. Sifat dan tabiat orang tua itu tamak dan kikir. Begitu pula menantunya tamak dan pandai membujuk. Pada suatu hari orang tadi berkata kepada menantunya, agar berlomba mencari bunga bangkai sebanyak-banyaknya. Terjadilah perlombaan antara menantu dan mertua. Katanya : ”Nak, mari berlomba mencari bunga bangkai !” Menantunya berkata pula : ”Mari, pak.” Mertua tadi mengambil linggis, sedang menantunya malas. Ia pergi ke ladang menjaga tanaman bunga bangkai. Dengan tidak dipikir kembali pohon bunga bangkai terus saja digalinya. Tetapi oleh menantunya dilarang, sebab takut kalah. Katanya : ”Jangan digali, ini milikku !” Mertuanya menggali lagi. Menantunya berka ta lagi : ”Jangan, jangan digali !” Setiap akan menggali dilarang oleh menantunya. Karena takut kalah, ia tak menghiraukan larangan menantunya. Melihat mertuanya banyak hasilnya, menantunya...

avatar
Sobat Budaya