Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jawa Timur Jawa Timur
5_Asal Mula Pohon Jati Besar-besar
- 18 Mei 2018

Dulu kala pohon jati kecil-kecil. Kata nenek, batang pohon jati hanya sebesar lengan manusia. Sudah barang tentu kayunya tidak dapat dijadikan dandanan rumah. Tetapi lambat-laun pohon jati berubah menjadi besar-besar. Dongengnya demikian.

Pada jaman dulu di Medang Kamulan, bekas kerajaan Dewata cengkar, hiduplah seorang raja yang sangat kaya. Permaisurinya cantik sekali. Tetapi baginda sangat bersedih hati, karena usia baginda sudah lanjut dan belum berputera. Kelak kalau baginda wafat, siapakah gerangan yang akan menggantikannya? Kemudian baginda lalu bertapa, memohon kepada dewata agar dikaruniai seorang putera. Sungguh ajaib! Permohonannya terkabul. Tidak lama kemudian sang permaisuri hamil. Baginda merasa sangat berbahagia. Maka diadakanlah pesta bersenang-senang empat puluh hari empat puluh malam lama nya.

Setelah sembilan bulan lalu, sang permaisuripun melahirkan seorang putera. Tetapi alangkah malunya sang Prabu, karena puteranya tidak berupa manusia, melainkan berupa seekor bina tang kijang. Segera bayi kijang itu dikubur hidup-hidup secara diam-diam. Setelah itu baginda pun kembali ke keraton. Tetapi sampai di kerato, baginda jatuh sakit, yaitu bengkak. Terpaksalah baginda tidak dapat pergi ke mana-mana.

Setelah itu Sang Prabu memanggil salah seorang hamba kesa yangannya bernama Sulang. Maka bersabdalah baginda : ”Sulang! Kemarilah kau. Kuberitahukan kepadamu, Sulang, bahwa gustimu sang permaisuri telah melahirkan putera, tetapi tidak berupa bayi manusia, melainkan seekor anak kijang. Karena malu, maka ku kubur hidup-hidup anak kijang itu. Tetapi, Sulang, jangan sekali sekali rahasiaku ini kau katakan kepada siapapun. Kalau kau melanggarnya, kepalamu akan kusuruh penggal.”

Sesudah bersabda demikian, maka baginda pun kembali ke keraton. Sahdan, setelah menerima sabda baginda, Sulang mendadak sakit dan badannya bengkak. Sekujur badannya terasa sakit. Ia ingin mencari obat, tetapi tak tahu ia kemana harus mencarinya seorang dukun yang pandai.

Lambat-laun ia pun berpikir. Baginda menjadi sembuh, karena baginda telah memberitahukan peristiwa yang menimpa baginda kepada orang lain. Tetapi ia takut memberitahukan halnya kepada orang lain. Ia takut kepalanya akan dipenggal.

Sulang tidak kehabisan akal. Dengan jalan berkesot, ia pun pergi ke hutan. Di situ ia mendekati sebuah pohon jati, lalu berka ta : ”Hai pohon jati, ketahuilah, bahwa permaisuri telah melahir kan putera baginda berupa anak kijang dan baginda telah mengu burnya hidup-hidup.”

Setelah berkata demikian, maka tiba-tiba sakit Sulang sembuh Seketika. Tetapi pohon jati, yang semula batangnya sebesar lengan, mendadak membengkak menjadi besar sekali. Sejak itulah pohon jati berubah menjadi besar-besar.

Salah sebuah pohon jati ditebang orang untuk dibikin sebuah bedug. Bedug jadi dan ditabuh. Aneh. Bunyinya demikian : ” ...... dang ...... dang ...... dang ...... dang...... raja Medang berpu tera kijang, dikubur hidup-hidup, disampaikan kepada Sulang...... dang ...... dang ...... dang. (2 X).

Sejak itu pula rakyat seluruh negeri telah mendengar berita, bahwa Sang Prabu telah berputera seekor anak kijang. Benar tidaknya, terserah.

Sumber: https://play.google.com/books/reader?id=gJkACwAAQBAJ&pg=GBS.PA39

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline