Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Jawa Timur Jawa Timur
5_Asal Mula Mengapa Sungai Berkelok-kelok
- 18 Mei 2018

Anak-anak, marilah kudongengi. Dongeng ini kudapat dahulu dari nenek. Dongeng itu berjudul mengapa sungai berkelok-kelok dan airnya tak pernah kering. Kau tahu kali Brantas, bukan? Nah, hulu kali atau sungai itu ada di daerah Malang, mengalir ke selatan sampai ke Blitar, kemudian berbelok ke Kediri, akhirnya membe lok lagi ke Surabaya. Airnya tak pernah habis bukan? Dongeng nya begini :

Dahulukala, banyak sekali ular bertapa di gunung-gunung. Setahun sekali semua ular yang bertapa tadi datang menghadap rajanya di dasar laut. Raja ular itu bernama ular naga. Tujuan ular ular itu menghadap ialah tidak lain hanyalah ingin mengecap ilmu sang raja, yaitu yang berupa ilmu penghidupan, agar dapat awet muda, berbisa, dapat berubah menjadi manusia dan lain-lainnya.

Ular-ular yang hendak menghadap rajanya tadi, melata ber bondong-bondong, berkelok-kelok. Bekas yang dilewati ular-ular tadi lalu menjadi sungai. Karena itulah maka sungai-sungai berke lok-kelok mengikuti jalan ular-ular itu. Selain jalan ular-ular itu berkelok-kelok, terdapat pula ular yang nakal. Ia ingin mendahului kawan-kawannya. Karena itulah aliran sungai-sungai itu kecuali berkelok-kelok, ada pula yang bercabang-cabang. Cabang-cabang sungai itulah bekas tempat yang dilalui ular-ular yang nakal tadi yang ingin lebih dulu menghadap rajanya.

Ular-ular yang tekun bertapa akan mendapatkan pahala dari rajanya. Meskipun jelek rupanya, cacat badannya atau pun kerdil ujudnya, semuanya akan mendapat hadiah dari sang raja. Segala ilmu yang dimiliki raja akan ditumpahkan kepada ular yang lulus tapanya. Adapun ciri-ciri ular yang lulus, biasanya mampu menda tangkan hujan, angin keras, kilat dan halilintar bersabungan, air bah, gempa dan lain-lainnya. Jalannya ular yang akan mendapat pahala dari sang raja, biasanya berbarengan dengan air bah. Karena akan diterima oleh raja, maka ular tadi sering mempersembahkan upeti tanda bakti berupa anak cucunya yang sudah menjelma menjadi manusia. Maka kalau terja di air bah, selain pepohonan banyak yang tumbang, rumah-rumah roboh, banyak pula manusia yang hanyut dan mati. Orang-orang yang mati hanyut itu adalah anak-cucu ular sebagai upeti untuk memperoleh ilmu dari rajanya. Jadi tidak menjadi mangsa sang raja.

Ular yang mendapatkan pahala biasanya berjamang. Anak cucunya yang dimatikan itu dimaksudkan agar tidak takut dan terkejut. Kelak kalau sudah menghadap raja akan dihidupkan kembali dengan ilmu kehidupan dan bertahans hidup dalam air seperti ular. Manusia-manusia anak cucu ular jamang, sesudah mendapat wejangan ular naga, dapat pandai terbang di angkasa, berupa ular besar dan panjang, bermahkota, berkaki dan bersayap. Inilah yang dinamakan ular tapak angin.

Sekarang mengapa sungai-sungai tidak kunjung kering? Ceri tanya begini : Ular-ular tapak angin tadi sering terbang ke mana mana. Karena terbangnya dekat sekali dengan matahari, ular-ular tadi banyak mencucurkan keringat.

Nah keringat ular-ular tapak angin itulah yang menjadi air hujan. Kalau hujan lebat dan datang air bah, ular-ular tadi juga berdatang an ke laut menghadap rajanya. Oleh karena itu, kalau kalian tidak suka menjadi ular tapak angin, waktu banjir atau hujan lebat, janganlah bermain-main di sungai nanti kalian diajak menghadap ke laut. Siapa tahu kalian termasuk anak-cucu ular. Cukup sekianlah dongeng si nenek.

Sumber: https://play.google.com/books/reader?id=gJkACwAAQBAJ&pg=GBS.PA42

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline