124 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Cerita Ikan Miau dan Ikan Kakapar
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Pada suatu hari ikan miau berkunjung ke rumah saudaranya ikan kakapar. Ia berkata kepada saudaranya itu. "Oh, adikku aku hendak pergi merantau melihat negeri orang. Sudah bosan rasanya saya selalu tinggal di kampung. Saya ingin juga menambah pengalaman. Bagaimana pendapatmu? "Pikiranmu itu baik saja, kakanda, cuma harus dipikirkan masak-masak lebih dahulu, kalau-kalau yang diperoleh kakanda nanti bukan yang mengenakkan melainkan cuma sesuatu yang menyusahkan" sahut kakapar. Maka kata miau, "Yah sudah ku pikirkan juga hal itu. Dan pikiranku sudah tetap hendak pergi merantau." Kakapar diam sejenak, lalu kemudian ia bersuara lagi, "Kalau kehendakmu memang sudah tetap dan tak dapat dihalang-halangi lagi, silahkan laksanakan saja maksudmu itu. Cuma kakanda harus ingat di jalanan banyak sekali bahaya. Menurut suara bunyi burung Tingan. Maharaja sekarang sedang memasang bubu tampirainya dimana-mana. Baiklah kakanda berhati-hati. Jangan sampai terjerumus melihat sesuatu yang...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Pak Paloy Dengan Kambe Jadin
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Pada suatu hari Pak Paloy, berangkat ke hutan hendak mencari kulat, rebung dan daun paku-pakuan untuk gulai mereka anak-beranak. Maka ia pun membawa bakul yang dipikulnya diatas bahunya lalu berangkat. Sampai di hutan Pak Paloy, menemukan sebuah kumpulan kulat, banyak sekali kulat (cendawan) itu sehingga memutih kelihatannya tanah itu. Maka Pak Paloy mulai memetik cendawan itu lalu dimasukkannya ke dalam bakulnya. Ketika ia memetik cendawan itu dengan tak terasa sampailah ia ke suatu tempat di mana banyak sekali bunga-bungaan. Ada yang putih, kuning, merah dan masih banyak lagi warna-warninya, cukup macam bunga-bungaan yang ada di situ. Pak Polay pun melepaskan bakulnya dari atas bahunya lalu menuju bunga-bungaan itu. Diciumnya bunga-bungaan itu disana-sini. "Bunga itu bagus, tetapi kurang harum " kata Pak Polay, baiklah aku pergi ke sana barangkali yang itu bagus dan harum baunya serta bagus rupanya, boleh aku memetiknya untuk Bu Paloy." "Bunga ini harum baunya tetapi tidak...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Gunung Pararawen
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Dahulu kala di puncak gunung Pararawen ada sebuah kota yang indah sekali. Kota itu lengkap dengan gedung-gedung balai pertemuan, kolam permandian, dan banyak hal-hal lainnya. Pada zaman kekuasaan raja Tiong Gomba, negeri itu makmur sekali. Rakyatnya hidup senang, tak ada kesukaran, aman dan tenteram serta berbahagia. Raja itu mempunyai seorang putri, putri Ayang namanya. Putri itu makin lama makin besar dan pada waktu itu sudah meningkat dewasa. Karena raja hanya mempunyai seorang putri saja, maka putri itu sangat dimanjakan. Apa saja kemauannya semuanya diturutkan. Atas permintaannya, dibuatkanlah sebuah kolam khusus tempat sang putri mandi. Tiap hari ia mandi di kolam itu. Ia boleh mandi sepuas hatinya di kolam itu. Pada suatu hari raja Tiong Gomba bermaksud hendak mengadakan perjalanan ke hilir ke kota Kayu Tangi. Sebelum ia berangkat, diceritakannya kepada istrinya akan rencananya itu dan mengharapkan supaya mereka tinggal baik-baik, dalam suasana yang aman dan tente...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Sandang Bagalah dan Anjingnya
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Cerita ini mengisahkan seorang Kahayan bernama Bagalah. Ia adalah seorang kaya raya yang banyak sekali menyimpan guci-guci. Ia memelihara seekor anjing. Anjing itu memang anjing kesayangannya dan karena itu dinamainya Bagalah. Bahkan tempat memberi makanannya pun piring malawen, tidak boleh sembarangan. Entah bagaimana pada suatu ketika, saat mereka berdua (istrinya) pergi bekerja di ladang, anjing yang ditinggalkannya ini tiba-tiba menghilang, tak tahu kemana perginya sebuah guci juga hilang pada saat yang bersamaan. Ia bertanya-tanya dalam hatinya, siapakah gerangan yang sampai hati mencuri anjing dan guci tersebut. Sakit hatinya bukan kepalang, terutama memikirkan gucinya. Demikianlah pada zaman itu ia mengembara ke-mana-mana, sepanjang sungai Kahayan, ke hulu sungai Katingan, Seroyan, mencari kemanakah perginya anjing itu. Setelah agak lama ia diam di kampung Sembuluh, disitulah ia mendengar seseorang bernama Bagalah. Ia heran mengapa nama orang tersebut sama...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Batu Rahaden, Putri yang Terkutuk
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Batu Rahaden terletak di dalam sungai Lahei, sebuah anak sungai Barito, dekat kota Muara Teweh. Tempat tersebut lebih dikenal dengan nama Riam Rahaden, karena di situ terdapat sebuah riam yang pada saat-saat musim kering atau kemarau sangat sukar dilalui, lagi pula berbahaya sekali karena arusnya deras. Di dinding batu di sisi riam itu, yang rupanya seperti tembok, terdapat sebuah lubang yang kira-kira sebesar genggam. Kalau diperhatikan di bagian dalamnya, lubang itu merupakan sebuah ruangan geronggang, sehingga lubang itu sesungguhnya merupakan jendela ruangan tersebut. Konon ceritanya dahulu kala, setiap orang yang lewat disana melihat tangan seorang wanita melambai-lambai keluar dari dalam lubang itu dan ditadahkannya, seolah-olah minta sesuatu. Katanya tangan yang menjulur itu ialah tangan seorang putri, yang karena kutukan, ia dikurung dalam ruangan itu dan tak dapat keluar untuk selama-lamanya. Bagi orang yang lewat di situ, apabila ia melihat tangan putri melamba...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Datu Hulu dan Datu Hilir
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Dahulu kala, di sebelah negeri di tepi sebuah sungai di daerah Barito Selatan tinggallah dua orang Datu atau Kepala Suku Yang berdiam di hilir yang disebut Datu Hilir dan yang di hulu disebut Datu Hulu. Mereka berdua berjanji, jikalau salah seorang di antara mereka melahirkan anak laki-laki dan yang seorang lagi melahirkan anak wanita, mereka akan mengawinkannya. Setelah beberapa lama kemudian, sampailah saatnya bagi kedua keluarga itu untuk melahirkan. Tetapi malang telah menimpa, bahwa salah seorang Datu tersebut telah beranak seorang wanita yang rupanya persis seperti buah labu sedangkan Datu yang seorang lagi beranak seorang laki-laki, singkatnya seorang pria. "Mungkinkah kita berdua mengawinkan anak yang macamnya begini? Anakmu buah labu sedangkan anakku terhitung manusia." kata mereka berdua. Karena hal ini memang tidak mungkin, lalu buah labu yang telah tua itu dibuang ke sungai. Alkisah pada suatu ketika anak laki-laki tadi pergi menjala ikan, sementara ia sedang...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Todung Pandak dan Todung Panjang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Pada Jaman dahulu di daerah Kalimantan Tengah tidak ada raja, pangeran atau pun raden bupati. Yang lazim dipakai hanyalah gelar saja (untuk kepala suku). Kepala Suku Tomun Sarang Maruya yang mula- mula ialah Santomang. Tetapi sesudah pemerintahan Santomang, terjadilah perpisahan tiap-tiap puak atau keluarga. Maka kami suku Tomun duduklah seorang kepala suku yang kenamaan dan rupawan, bergelar Todung Pandak. Rupanya Todung Pandak (Todung Pendek) ini bukanlah binatang atau ular, melainkan gelar seorang kepala suku yang kuat, yang disegani dan gagah berani. Di bagian Timur, yaitu di bagian Kapuas, Kahayan, Sampit, pendeknya di bagian imur, rupanya gelar kepala suku itu sama saja. Karena kita sama suku Dayak, kita memakai gelar yang sama yaitu Todung. Di daerah Kotawaringing ini disebut Todung Mandak dan di daerah Kapuas/Kahayan, namanya disebut Todung Panjang. Todung Mandak ini banyak kepandaiannya, keberaniannya, kepintarannya, bahkan terkenal kekejamannya. Juga istrinya palin...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Putri Mayang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Kampung Ja'ar Sangarasi adalah kepunyaan Dambung Halang. Tempat pemukiman sebelumnya adalah di seberang kampung Sangarasi itu. Di permukiaman itu dia memperoleh anak, tetapi semua anaknya itu mati. Karena ia tidak senang tinggal di sana dan tempat  dianggap panas itu. Maka disuruhnya dua orang budaknya yaitu si Bayuku dan si Risa untuk mencari tempat lain untuk mendirikan kampung yang baru. Bambang Halang berkata, "Pergilah kamu berdua hari ini mencari tempat lain untuk mendirikan kampung baru, karena tempat ini tidak menyenangkan. Anak-anak saya telah mati disini. Disamping itu tempat ini terasa panas dan tidak tenteram. Kamu berdua harus segera pergi!". Atas perintah raja, maka pergilah keduanya. Dalam perjalanan, mereka menemukan sebuah sungai yaitu sungai Ja'ar, yaitu di sekitar Lubuk Kajang sekarang. Dengan tidak berpikir panjang lagi, serta tidak memperdulikan dalam atau dangkal, mereka seberangilah sungai tadi. Ketika mereka menyeberang, terinjaklah oleh...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Kisah Pang Awi
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Pak Awi dan mak Awi ini hanya beranak seorang saja, perempuan. Entah bagaimana pada suatu hari emak Awi berkata kepada pak Awi. "Bagaimanakah kita ini pak Awi? Garam kita ini habis . Setiap hari aku memasak Gulai kita terus tawar." "Eh, Eh" kata pak Awi. "Jangan sakit hau kata pak Awi. Begitu subuh nanti cepat-cepatlah memasak supaya aku pergi ke hulu sana. Mandatangi di hulu sana!" "Baiklah" kata mak Awi. Begitu hari terang pak Awi lalu berangkat membawa bakul satu, lalu ia melepaskan tali perahu terus mendayung/berkayuh. Begitu kira-kira di pertengahan tanjung orang menanyai dia. "Kemana engkau pak Awi?" "Sengajaku berdayung ke hulu disitu." Begitulah berulang-ulang terus menerus orang menanyai dia. Tidak begitu lama, dua tiga tanjung berkayulah, sampailah ia di dermaga lalu ia mengikat perahunya. Sesudah itu dia naik. Tidak begitu lama sampailah ia dimuka rumah lalu disambut oranglah pak Awi. "Hau, silahkan masuk, pak Awi. Lama engkau tak berte...

avatar
Admin Budaya