Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Kalimantan Tengah Kalimantan Tengah
Cerita Sandang Bagalah dan Anjingnya
- 27 Desember 2018

Cerita ini mengisahkan seorang Kahayan bernama Bagalah. Ia adalah seorang kaya raya yang banyak sekali menyimpan guci-guci.

Ia memelihara seekor anjing. Anjing itu memang anjing kesayangannya dan karena itu dinamainya Bagalah. Bahkan tempat memberi makanannya pun piring malawen, tidak boleh sembarangan.

Entah bagaimana pada suatu ketika, saat mereka berdua (istrinya) pergi bekerja di ladang, anjing yang ditinggalkannya ini tiba-tiba menghilang, tak tahu kemana perginya sebuah guci juga hilang pada saat yang bersamaan.

Ia bertanya-tanya dalam hatinya, siapakah gerangan yang sampai hati mencuri anjing dan guci tersebut. Sakit hatinya bukan kepalang, terutama memikirkan gucinya.

Demikianlah pada zaman itu ia mengembara ke-mana-mana, sepanjang sungai Kahayan, ke hulu sungai Katingan, Seroyan, mencari kemanakah perginya anjing itu.

Setelah agak lama ia diam di kampung Sembuluh, disitulah ia mendengar seseorang bernama Bagalah. Ia heran mengapa nama orang tersebut sama dengan namanya. "Dari manakah asal orang itu?" katanya.

Kami pun tidak mengetahuinya!" kata orang-orang disitu dan ia sudah lama menetap disini. Sekarang anaknya sudah tiga orang. Ia baru saja mendirikan rumahnya disebelah hilir. Rumah itu baru saja didirikan dan masih belum selesai dibangun.

"Yah, baiklah!" katanya dalam hati, saya berjalan kesana untuk melihat-lihat lebih dahulu. Ia bertanya-tanya dengan orang lain, dari manakah gerangan asal usul orang yang bernama Bagalah itu.

Tak seorang mengetahuinya. Tetapi menurut keterangan mereka, dahulu ia kawin di Sembuluh dan sebagai jujuran (mas kawin) istrinya, diserahkannya sebuah guci.

"Wah, jangan-jangan guci yang hilang itu!" katanya. Lalu ia berkunjung disitu, ditempat mertua Bagalah.

Kebetulan pada waktu itu Bagalah tidak ada di rumah. Diperiksanya guci itu dan memang betul sama dengan kepunyaannya. "Pasti guci tersebut kepunyaanku" katanya.

"Jadi, katanya kepada orang-orang di situ, orang yang bernama Bagalah ialah saya," sedangkan orang yang namanya Bagalah di sini ialah anjing!"

"Wah, tidak mungkin!" kata mereka. "Ia pasti manusia malah sudah beranak tiga."

"Besok saudara-saudaranya akan membuktikan bahwa ia mesti berubah menjadi anjing lagi!"

Jadi menurut ceritanya, pagi-pagi benar ia berjalan membawa piring malawen (yang dahulunya) tempat memberi makan anjingnya.

Ketika Bagalah sedang bekerja memasang sirap rumahnya, didekatinya dan diketuk-ketuknya piring tersebut seraya memanggil nama anjingnya.

Begitulah dengan serta merta, ia meloncat dari atas atap. Demikianlah istrinya keheran- heranan melihat manusia tiba-tiba berubah menjadi seekor anjing.

Menurut ceritanya, mereka berdua, Bagalah dan anjingnya lupa arah jalan untuk kembali ke Kahayan sebab lamanya pengembaraan mereka, ia ingin kembali melalui laut, sehingga dibuatnya sebuah perahu. Tempat membuat perahu masih ada sampai sekarang.

Tiap kali ia berangkat membuat perahu, anjingnya juga mengikutinya dan bila ia sedang membelah kayu ulin maka anjing itu terus menyalaki pekerjaannya.

Setelah cukup bersabar, ia pun tak dapat menahan marahnya lagi lalu dipukulnya kepala anjing itu dengan martil, sehingga mati.

Lalu teringatlah dia, bahwa apabila anjing itu menyalak ia bukan menyalak sembarangan. Kalau bukan menyalaki guci-guci, ia pasti menyalak sesuatu yang berharga (harta kamu), sebab anjing itu tidak pernah menyalaki binatang. Apakah sebabnya anjing itu menyalaki martil kayu tersebut ketika ia hendak membelah kayu ulin, ternyata ketika kayu itu terbelah didapatinya didalam kayu sebuah mustika.

Demikiankah, ia meniwah anjing itu mendirikan sandungnya sekalian, dan sesudah itu ia kembali ke Kahayan.
Tiap kali Darung Bawan meliwati sandung yang ditinggalkan itu, tiap kali pula ia mendengar anjing menggonggonginya sehingga pada suatu ketika timbul amarahnya.

Dicabut dan diangkatnya sandung itu serta dilemparkannya ke danau Sembuluh.

 

 

sumber:

  1. Alkisah Rakyat (http://alkisahrakyat.blogspot.com/2015/11/cerita-sandang-bagalah-dan-anjingnya.html)

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya