Tongtonge adalah seorang pemuda yang lugu. Ayahnya seorang peladang yang selalu berpindah tempat untuk bekerja, sedangkan ibu Tongtonge tetap tinggal di kampung. Tongtonge lebih memilih ikut ayahnya. Hanya sesekali saja Tongtonge mengunjungi ibunya. Suatu hari, Tongtonge sangat gembira, bubu (alat untuk menangkap ikan) yang dibuatnya sudah selesai. “Syukurlah, bubu ini sudah jadi,” bisik Tongtonge. “Besok aku mau menangkap ikan.” Dia tampak begitu senang. Matanya terus memandang bubu di tangannya. Bubu itu dibawa dan disimpannya di dekat pagar ladangnya. Karena sibuk membantu ayahnya, Tongtonge akhirnya tidak sempat menangkap ikan. Berhari-hari bubu itu tersimpan di sana. Hingga suatu saat Tongtonge berniat menangkap ikan. Dia menuju ke tempat penyimpanan bubu. Ketika sampai di sana, betapa terkejutnya dia melihat bubunya sudah habis dimakan anai-anai. “Simpan bubu di dekat pagar, bubu dimakan anai-anai. Jadi anai-anai inilah yang kuam...
Di Istana Kerajaan Pakuan, tinggal dua remaja putri yang cantik jelita. Yang pertama Putri Endahwarni, putri dari Raja Pakuan. Yang satu lagi Nyai Anteh. Nyai Anteh merupakan putri dari Nyai Dadap, dayang kesayangan Ratu. Meski Nyai Dadap sudah meninggal, Ratu mengizinkan Anteh tinggal di istana. Nyai Anteh menjadi teman bermain Putri Endahwarni. Anteh juga mengurus seluruh keperluan sang putri. Karena kesetiaan Nyai Anteh, Putri Endahwarni sangat menyayangi gadis itu. Suatu pagi, Nyai Anteh datang membawa sehelai baju. “Baju siapa itu, Anteh?” tanya Putri Endahwarni. “Ini baju untukmu, Tuan Putri,” jawab Nyai Anteh. “Coba aku lihat.” Tidak lama kemudian, Putri Endahwarni mematut-matut diri di hadapan cermin. “Bagus sekali, Anteh. Dari mana kaudapat baju ini?” “Hamba membuatnya sendiri,” jawab Nyai Anteh. “Kau hebat sekali,” puji Putri Endahwarni sungguh-sungguh. “Kalau kau...
“Aku adalah pangeran paling tampan sedunia. Tak ada yang lebih tampan dariku,” kata Pangeran di depan cermin. Dia merapikan rambutnya, menyentuh kulit wajahnya yang bersih, dan tersenyum bangga. Sifat sombongnya muncul. Pangeran menghampiri burung kesayangannya di dalam sangkar. Burung itu sangat cantik. Bulunya berwarna hijau keemasan. “Aku tampan, kan?” tanya Pangeran pada burungnya. Burung itu sahabat Pangeran. Setiap pergi ke luar kerajaan, Pangeran selalu membawa burung dalam sangkar. Tak sekali pun Pangeran meninggalkan burungnya. Pangeran suka bercerita tentang apa saja pada burungnya. Kalau Pangeran kesal kepada pelayan, dia bercerita pada burung. Saat Pangeran berhasil memburu harimau, juga bercerita pada burung. Walaupun burung itu tak pernah menjawab, Pangeran puas bisa meluapkan isi hati. Burung itu sahabat setianya, teman di kala susah dan senang. Suatu hari terdengar kabar kalau raja negeri sebelah mencari calon suami u...
Alkisah di sebuah kerajaan di negeri Riau, tepatnya di kerajaan Gasib, ada seorang pemuda yang gagah dan terkenal akan kebaikan budinya. Dia adalah panglima di kerajaan tersebut. Nama pemuda itu adalah Panglima Gimpan. Keperkasaannya tidak hanya terkenal di kalangan rakyat Gasib tetapi juga kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Panglima Gimpan menjadikan kerajaan Gasib sangat disegani oleh negeri mana pun. Keberadaan Panglima Gimpan juga menyebabkan tidak ada yang berani melamar putri Raja Gasib yang bernama Putri Kaca Mayang. Padahal Putri Kaca Mayang adalah seorang putri yang cantik jelita dan halus budi pekertinya. Hingga suatu hari Raja Aceh berniat untuk melamar sang putri. Padahal usianya sudah tua, sebaya dengan Raja Gasib. Raja Aceh sangat yakin lamarannya akan diterima, karena dia adalah raja yang memiliki kekayaan dan kekuasaan yang besar. Raja Aceh mengirim utusannya untuk melamar Putri Kaca Mayang ke istana Raja Gasib. “Paduka Yang Mulia, patik bermaksud menyamp...
Dewa Mendu dan Angkara Dewa adalah dua putra Semandung Dewa, raja di kayangan. Selama ini kedua kakak beradik tersebut begitu ingin turun ke bumi. “Lihatlah, sepertinya menyenangkannya ya kehidupan di bumi?” ujar Dewa Mendu kepada adiknya. Angkara Dewa pun mengangguk, mengiyakan ucapan kakaknya. Sambil duduk santai, mereka berdua mengamati berbagai kehidupan yang ada di bumi. “Bagaimana jika kita bertamasya ke bumi, Kak?” Dewa Mendu malah mengembuskan nafas berat. “Ah, aku sudah pernah menanyakan hal itu pada ayah. Tapi Ayah malah memarahiku. Katanya, kita tidak boleh turun karena banyak hal yang tidak baik di sana.” Wajah Angkara Dewa langsung muram. Padahal ia sudah membayangkan betapa asyiknya jika ia dan kakaknya bisa main turun ke bumi. Diam-diam, Dewa Mendu merencanakan untuk turun ke bumi sendirian, tanpa mengajak adiknya. Keinginannya untuk turun ke bumi begitu kuat. “Biarlah aku turun sendiri saja ke sana...
Manarbew adalah seorang anak lelaki periang. Usianya sekitar delapan tahun. Ibunya bernama Insoraki, dan kakeknya seorang panglima bernama Rumbarak. Mereka hidup damai di sebuah perkampungan di Pulau Wundi. Beberapa bulan ini Manarbew gelisah. Ia bertanya-tanya tentang ayahnya, yang belum pernah ia lihat semenjak lahir. Manarbew kecewa pada ibunya, karena tidak bisa memberi jawaban pasti. Ia lalu memberanikan diri bicara kepada kakeknya. “Kakek, aku ingin tahu siapa ayahku. Maukah kakek membantuku mencari ayahku?” kata Manarbew. Panglima Rumbarak menatap cucunya dengan kasih sayang. “Baiklah, Manarbew. Kakek akan mengadakan pesta tari. Kau harus mengenali ayahmu sendiri. Sebab, kakek dan ibumu tidak pernah tahu siapa ayahmu.” “Kenapa begitu?” “Semua terjadi karena keajaiban. Ketika ibumu mandi di pantai, ia menyentuh buah mars yang mengapung-apung di dekatnya. Itu membuat ibumu mengandung.” “Apakah aku ket...
Raja Mukhayat Syah, sang Raja Aceh, memandang langit di sebelah Timur yang berwarna hijau. Ia sering melihat warna hijau itu dengan penasaran. “Warna hijau di langit yang selama ini Tuan lihat, ternyata cahaya dari tubuh seorang putri!” pengawal memberikan laporan. “Tentu putri tersebut sangat cantik, bukan?” Raja Mukhayat Syah semakin penasaran. “Ya, benar, Tuanku. Dia adalah putri Raja Sulaiman, dari Kesultanan Deli. Bila sang putri sedang bermain di taman ataupun mandi di sungai, maka langit akan memantulkan cahaya tubuhnya,” pengawal menjawab yakin. Putri Hijau sangat terkenal dengan kecantikannya. Ia pun sangat disayangi oleh rakyatnya. Sang putri anak kedua dari Raja Sulaiman. Kakaknya bernama Pangeran Mambang Jazid dan adiknya bernama Pangeran Mambang Hayali. Semenjak Raja Sulaiman wafat, maka kesultanan dipimpin oleh Pangeran Mambang Jazid. Raja Kesultanan Aceh akhirnya menyampaikan lamaran kepada sang putri. Namun sang...
Di pinggiran sungai Siak, berdirilah kerajaan Gasib. Raja Gasib mempunyai putri semata wayang bernama Putri Kaca Mayang yang cantik jelita. Berita kecantikan sang putri masyhur ke penjuru negeri. Namun, tidak seorang pangeran pun yang berani melamarnya, karena Raja Gasib memiliki seorang panglima yang gagah perkasa, Gimpam namanya. Cerita tentang kecantikan sang Putri pun sampai ke telinga Raja Aceh. Ia berniat menjadikan Putri Kaca Mayang sebagai istrinya. Raja Aceh lalu mengutus dua orang panglima untuk melamar sang putri. Sesampainya di kerajaan Gasib, panglima tersebut menyampaikan maksud kedatangan mereka. “Maaf Paduka Raja, kami diutus Raja Aceh untuk meminang tuanku Putri Kaca Mayang,” ucap sang panglima yang berbadan subur. Raja Gasib kurang suka pada Raja Aceh karena berperangai tidak baik. Dengan bahasa yang sopan dan berwibawa, Raja Gasib pun menjawab, “Tolong sampaikan permohonan maaf kami kepada...
Raden Suano adalah pemuda Dusun Rayo yang gagah dengan kekuatan yang luar biasa. Suatu hari, ia pergi berguru pada orang tua bijak dan sakti di negeri tetangga. Raden Suano bermaksud menambah pengalaman serta ilmu silat maupun ilmu kebatinan. Setelah melewati batas waktu yang telah ditentukan, Raden Suano meninggalkan perguruan, dan kembali pulang ke rumahnya. Di rumah ibunya bercerita kalau dusun baru saja diserang oleh orang dari seberang lautan, dan adik Raden Suano diculik. Raden Suano sangat marah mendengar cerita ibunya. Ia menyatakan niatnya untuk mencari, dan membawa pulang sang adik. Beberapa anggota keluarga terutama yang sudah tua mencoba menghalangi niat Raden Suano. Namun Raden Suano bersumpah akan mencari sang adik, walau harus ke ujung dunia. Raden Suano berlayar dengan kapal layar yang terbuat dari kelopak jantung pisang. Berhari-hari Raden Suano berlayar tak tentu arah, karena tidak tahu dari mana asal orang-orang yang menculik adiknya. Namun Raden Suano...