×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Legenda

Elemen Budaya

Cerita Rakyat

Provinsi

Sumatera Barat

Asal Daerah

Sumatera Barat

Pangeran dan Burung

Tanggal 03 May 2018 oleh Rabirowo .

“Aku adalah pangeran paling tampan sedunia. Tak ada yang lebih tampan dariku,” kata Pangeran di depan cermin. Dia merapikan rambutnya, menyentuh kulit wajahnya yang bersih, dan tersenyum bangga. Sifat sombongnya muncul.

Pangeran menghampiri burung kesayangannya di dalam sangkar. Burung itu sangat cantik. Bulunya berwarna hijau keemasan.

“Aku tampan, kan?” tanya Pangeran pada burungnya.

Burung itu sahabat Pangeran. Setiap pergi ke luar kerajaan, Pangeran selalu membawa burung dalam sangkar. Tak sekali pun Pangeran meninggalkan burungnya.

Pangeran suka bercerita tentang apa saja pada burungnya. Kalau Pangeran kesal kepada pelayan, dia bercerita pada burung. Saat Pangeran berhasil memburu harimau, juga bercerita pada burung. Walaupun burung itu tak pernah menjawab,  Pangeran puas bisa meluapkan isi hati. Burung itu sahabat setianya, teman di kala susah dan senang.

Suatu hari terdengar kabar kalau raja negeri sebelah mencari calon suami untuk puterinya. Banyak laki-laki yang melamar, namun tak satu pun yang sang Puteri sukai. Bahkan, lelaki yang paling kaya pun ditolaknya.

Berita itu sampai ke telinga Pangeran. Pangeran bersemangat ingin melamar Puteri yang cantik. Pangeran pamit kepada Raja dan Ratu. Raja menasihati agar Pangeran tidak sombong dengan ketampanannya. Sebab bisa saja Puteri mencari suami yang berbudi luhur, bukan hanya tampan.

Pangeran mengabaikan nasihat ayahnya. Pangeran sangat yakin, kalau sang Puteri mau menerima karena ketampanannya. Semua orang akan terkagum-kagum saat pertama kali melihat Pangeran. Pasti sang Puteri juga demikian.

Mulailah Pangeran menempuh perjalanan jauh. Selain membawa bekal, tangannya menenteng burung dalam sangkar.

Lelah berjalan, Pangeran beristirahat dan memakan bekalnya. Sambil memberi makan burung, Pangeran bertanya, “Wahai burung, menurutmu, Puteri mau menjadi pasanganku atau tidak?”

Burung hanya diam sambil mematuk makanannya.

Pangeran melanjutkan perjalanan. Burung terayun-ayun dalam sangkar. Sepanjang perjalanan, Pangeran terus bercerita kepada burung tentang apa saja.

Pangeran mulai lelah. Dia berhenti lagi, beristirahat sejenak melepaskan penat. Lagi-lagi Pangeran bertanya kepada burungnya, “Menurutmu, Puteri mau menjadi pasanganku atau tidak?”

Burung itu kembali mematuk makanan, seolah tak mendengarkan pertanyaan tuannya.

Pangeran mulai ragu. Mungkinkah ini petunjuk dari burungnya? Burung itu seolah tak acuh setiap ditanyai tentang sang Puteri. Tetapi kalau pangeran bercerita hal lain, burung itu diam mendengarkan.
Kalau memang Puteri tak mau menjadi istri Pangeran, alangkah malunya Pangeran. Jika Pangeran paling tampan pun ditolak sang Puteri, orang-orang akan mencemooh. Pangeran akan sangat malu.

Pangeran menguatkan hati. Dia masih punya sedikit keyakinan bahwa sang Puteri akan luluh dengan wajah tampannya. Belum ada yang memalingkan muka saat berhadapan dengan Pangeran. Dia terus berjalan, hingga hampir sampai di istana sang Puteri.

Sekali lagi Pangeran bertanya kepada burungnya. “Wahai burung, menurutmu, Puteri mau menjadi pasanganku atau tidak?”

Lagi-lagi burung itu mengabaikan Pangeran.

Pangeran mulai marah. Tak biasanya burung mengabaikannya. Akhirnya Pangeran berkata dengan keras, “Wahai burung, kalau memang Puteri tidak mencintaiku, maka biarlah engkau jadi batu.”

Seketika burung itu kaku dan menjadi batu. Pangeran terkejut. Burung kesayangannya telah tiada. Pangeran meratapi batu dalam sangkar itu. Dia memohon maaf dan berharap burungnya hidup kembali. Namun, burung itu tetap kaku dan mematung.

Akhirnya pangeran kembali ke istananya. Dia malu. Ternyata Puteri memang tidak mencintainya. Pangeran sedih. Lebih sedih lagi setelah kehilangan sahabat sejatinya. Pangeran menyesal karena burung itu sebenarnya tak bersalah. Hanya karena keegoisan Pangeran, burung itu menjadi batu.

Sekarang lokasi burung yang menjadi batu itu menjadi nama daerah di Sumatera Barat yaitu Batusangkar, berasal dari kata batu dalam sangkar. Di Batusangkar, terdapat sebuah istana Minang bernama Pagaruyung. Kalau kamu ke Sumatera Barat, singgahlah ke Batusangkar, ya!

 

Sumber: http://indonesianfolktales.com/id/book/pangeran-dan-burung/

DISKUSI


TERBARU


Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

Bakso Titoti Wo...

Oleh Deni Andrian | 10 Jan 2025.
Makanan

Bakso titoti wonogiri gitu gaes ya hahahahhahahahahah

Tempong khas Te...

Oleh Deni Andrian | 10 Jan 2025.
Makanan

Bahan-bahan 12 porsi 1 papan tempe besar 1 genggam daun kemangi Bumbu Halus: 3 siung bawang putih 5 buah bawang merah 5 buah cabai rawit merah (op...

Mpaa Sere (Tari...

Oleh Aji_permana | 07 Jan 2025.
Tradisi

Mpaa Sere adalah tarian tradisional yang bertujuan untuk menyambut tamu penting sebagai bentuk penghormatan, sambil sesekali memperlihat ketangkasan...

Mpa'a Oro Gata

Oleh Aji_permana | 29 Dec 2024.
Tradisi

Mpa'a Oro Gata adalah salah satu permainan tradisional dari Bima, Nusa Tenggara Barat, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Secara harfiah, ist...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...