3.422 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Dohong dan Tingang - Kalimantan Tengah - Kalimantan Tengah
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

“Hi hi hi!” Suara tawa nenek sihir terdengar menyeramkan. Nenek buruk rupa itu baru saja turun seorang diri dari bukit batu tempatnya balampah. Bukit batu itu berbentuk aneh, batu-batunya seperti disusun dengan rapi. Mendengar suara tawa yang menyeramkan itu, Puteri Intan ketakutan. Jantungnya berdetak kencang. Sambil berjalan mundur, ia mengelus dada. Tak berani ia mengarahkan pandangan ke arah nenek sihir. “Gadis cantik, siapa namamu? Kenapa kamu ada di tengah hutan ini?” tanya si nenek sihir. Dengan ujung tongkat, ia mengangkat dagu Puteri Intan agar dapat melihat wajahnya. “Aku Puteri Intan. Ayahandaku, Raja Kalang, telah mengusirku dari istana,” jawab Puteri Intan dengan suara bergetar. “Emmm, kebetulan sekali aku bertemu dengan gadis yang terbuang. Aku akan menyihirmu menjadi seekor binatang dengan ilmu yang baru kuperoleh, hi hi hi!” tawa nenek sihir. “Ampun, Nek! Jangan sihir aku!...

avatar
Oase
Gambar Entri
Indu Palui Ditelan Batu Manganga - Dayak Ngaju - Kalimantan Tengah
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Kalimantan Tengah

Alkisah, di sebuah desa tinggallah seorang janda dan dua anak laki-lakinya. Oleh penduduk desa, sang ibu dipanggil Indu Palui, sebab anaknya yang sulung bernama Palui. Setiap hari Indu Palui bekerja di kebun sayur yang terletak di pekarangan belakang rumahnya sambil momong anak bungsunya. Berkat tangan dinginnya, tanaman di kebun itu tumbuh subur sehingga ada saja sayuran yang bisa dijual di pasar. Indu Palui sangat menyayangi kedua anaknya, terutama Palui. Akibatnya, Palui tumbuh menjadi anak yang pemalas. Suatu hari, Indu Palui sedang berada di kebunnya untuk menyiangi rumput liar yang tumbuh di antara tanaman sayurnya. Tiba-tiba ia menemukan dua ekor sangkalap montak, yaitu belalang yang berukuran sangat besar dan biasa dimakan sebagai pengganti daging. Indu Palui sangat senang karena belalang itu bisa dimasak untuk dijadikan makan siang mereka bertiga. Bergegas dibawanya kedua belalang itu ke dapur rumah dan mengurungnya dalam sangkar kayu kecil...

avatar
Oase
Gambar Entri
Kayu Ular - Sumbawa - Nusa Tenggara Barat
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Barat

Alkisah, dahulu kala di Pulau Sumbawa, hiduplah seorang petani yang sangat rajin. Ia mengerjakan sawahnya seorang diri. Namun, ia selalu bersyukur dan tak pernah mengeluh. Suatu hari, ia meminjam bajak pada temannya untuk mengerjakan sawahnya. “Musim hujan telah datang. Aku ingin segera menggarap sawah. Bolehkah aku meminjam bajakmu?” pintanya. “Tentu saja boleh. Namun, ada syaratnya.” “Syaratnya apa?” “Kau harus mengembalikan bajakku tanpa cacat, patah, dan rusak,” sahut temannya. “Baiklah. Aku terima syaratmu,” ujar si petani, bahagia. Si petani mulai menggarap sawah dengan bajak itu. Namun sayang, kerbau yang dipakai untuk membajak tidak bisa dikendalikan. Kerbau menabrak pematang sawah dan membuat bajak menjadi patah. Melihat bajak yang patah, si petani merasa sedih. “Malang benar nasibku,” bisiknya dalam hati. Si petani berusaha mengg...

avatar
Oase
Gambar Entri
Kisah Enau nan Memukau - Sumatera Utara - Sumatera Utara
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Utara

Pagi telah pergi. Matahari semakin meninggi. Siangpun datang menjelang. Tare Iluh, anak laki-laki dari Tanah Karo, Sumatera Utara, bersiap-siap hendak pergi merantau. Adik perempuannya, Beru Sibou, menahan tangis, melepas kepergian si Abang. “Haruskah Abang pergi?” suara Beru Sibou terdengar serak, menahan air mata. “Adikku Beru Sibou, sejak ayah dan ibu meninggal dunia, kita sudah terlalu lama merepotkan Bibi. Abang rasa, sudah waktunya Abang merantau mencari uang. Abang harus membantu biaya hidup Bibi dan engkau,” jawab Tare Iluh dengan tegas. Meski tidak tahu akan bekerja sebagai apa, Tare Iluh telah bertekad akan mencari uang dengan segenap cara, apa pun itu. Akhirnya, dengan berat hati Beru Sibou melepas saudara kandungnya pergi merantau. Bulan berganti bulan. Hitungan tahun pun berlalu. Abang satu-satunya itu tak kunjung mengirim berita. Suatu hari, Beru Sibou bermimpi buruk. Dalam mimpi itu ia melihat a...

avatar
Oase
Gambar Entri
Kisah Tanjung Menangis - Maluku Utara - Maluku Utara
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Maluku Utara

Raja Binaut baru saja naik naik tahta menggantikan ayahandanya yang wafat. Namun Raja Binaut memerintah kerajaannya dengan kejam. Suatu hari Raja Binaut ingin membangun istana yang megah. “Wahai rakyatku, mari kita membangun istana yang megah agar kerajaan kita dikenal ke seluruh dunia,” seru Raja Binaut dengan lantang dihadapan rakyatnya. “Ayo bekerja keraslah. Jika malas, kalian akan di penjara seumur hidup,” ancam sang Patih. Ia terpaksa mengikuti kehendak Raja Binaut karena takut dipecat dari jabatannya. Mendengar hal itu, rakyat menjadi ketakutan. Mereka terpaksa mematuhi titah sang Raja agar tidak dipenjara. Siang dan malam mereka bekerja. Ada yang mengangkut pasir dari sungai, ada yang menggotong kayu jati pilihan dan ada yang membuat ukiran emas untuk hiasan istana. Mereka bekerja tanpa upah. Rakyat pun hidup sengsara bahkan ada yang kelaparan dan meninggal dunia. Tak ada yang bisa melawan kekejaman Raja Binau...

avatar
Oase
Gambar Entri
Makam Embung Puntiq
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Barat

Alkisah pada suatu desa yang bernama Bayan, tinggallah sebuah keluarga. Sang Ayah bernama Panji Bayan Ullah Petung Bayan, sedangkan anaknya bernama Panji Bayan Sangge. Suatu hari tatkala Panji Bayan Sangge masih kanak-kanak, entah karena apa, ia pergi meninggalkan desa kelahirannya untuk mengembara. Setelah melewati berbagai lembah dan bukit, akhirnya Panji Bayan Sangge tiba di suatu daerah yang bernama Batu Dendeng. Hutang memang harus di bayar, takdir juga harus di jalani. Singkat cerita, di Batu Dendeng, Panji Bayan Sangge dijadikan anak angkat oleh sepasang suami-istri yang tidak mempunyai anak, bernama Inaq Bangkol dan Amaq Bangkol. Ia dianggap dan diperlakukan seperti anak kandungnya sendiri. Ia tidak merasakan kejanggalan apapun juga. Inaq dan Amaq Bangkol dianggap sebagai orang tuanya sendiri. Mereka saling mengasihi, mencintai dan pada segi-segi tertentu saling menghormati. Hari berganti minggu, bulan demi bulan datang siling berganti, tahun demi tahun menyusul, akhirnya...

avatar
Rahmah
Gambar Entri
Burung Moopo - Sulawesi Utara - Sulawesi Utara
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Utara

Pada zaman dahulu di daerah Minahasa, Sulawesi Utara, hiduplah seorang kakek dan cucunya yang pincang bernama Nondo. Setiap hari sang kakek pergi ke hutan berburu binatang dan mencari kayu bakar. Hasilnya dijual ke pasar untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka berdua. Kedua orangtua Nondo sudah lama meninggal dunia. Setiap kali kakeknya pergi ke hutan, Nondo selalu bersedih karena tidak diizinkan ikut. Kakeknya khawatir Nondo tidak akan kuat berjalan jauh. Kakek juga selalu berpesan pada Nondo agar dia mengunci pintu rumah sehingga tidak bisa dimasuki binatang buas. Nondo akan menyambut kakek dengan gembira tiap kali kakek kembali ke rumah. “Hore! kakek pulang,” kata Nondo. “Lihat, Nak, Kakek membawa dua ekor burung puyuh dan ikan sepat dari sungai,” kata Kakek sambil menurunkan karung bawaannya. “Ayo, kita bikin ikan bakar, Kek!” seru Nondo. Sambil membakar ikan, Kakek bercerita tentang isi hutan ke...

avatar
Oase
Gambar Entri
Danau dan Gunung Batur - Bali - Bali
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Bali

Bum! Bum! Bum! Di sebuah desa di Bali ada seorang raksasa berjalan dengan riang. Namanya cukup singkat, Kebo Iwa. Karena dia seorang raksasa, tubuhnya sangat besar, suaranya lantang. Tak hanya itu, dia juga memiliki kekuatan yang luar biasa. “Selamat pagi, Pak kepala desa. Selamat pagi, Bapak-bapak dan Ibu-ibu,” Kebo Iwa memperlihatkan gigi-giginya yang besar. “Selamat pagi, Kebo Iwa. Wah kebetulan sekali, dapatkah engkau membantu kami membuat pura?” ucap kepala desa. “Baiklah, tapi seperti biasa, sediakan aku makanan yang banyak dan enak ya?” pinta Kebo Iwa. Kepala desa mengangguk tanda setuju. Kebo Iwa, raksasa yang ringan tangan dan baik hati. Dia mau membantu penduduk desa untuk membuat pura, rumah atau apa pun yang dibutuhkan penduduk. Penduduk desa senang. Mereka menganggap Kebo Iwa sebagai teman. Hanya saja, Kebo Iwa selalu meminta makanan. Karena tubuhnya yang besar, dia dapat menghabiskan jatah ma...

avatar
Oase
Gambar Entri
Penguasa Sungai Tami - Papua - Papua
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Papua

Pada zaman dahulu, di sebuah desa bernama Sawjatami, wilayah Jayapura (sekarang) hiduplah seorang laki-laki bernama Towjatuwa. Bersama istrinya yang sedang hamil tua, ia membangun honai (rumah adat orang Papua). Honai itu terletak tak jauh dari Sungai Tami. Pada hari yang telah diperkirakan, istrinya menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Towjatuwa segera memanggil dukun bayi untuk membantu kelahiran anaknya. Namun, setelah berjam-jam berusaha, si jabang bayi belum keluar juga. Towjatuwa merasa khawatir melihat istrinya yang tampak sangat kesakitan. “Suamiku, tolong… perutku sakit sekali,” rintih istri Towjatuwa. Towjatuwa merasa sedih melihat keadaan istrinya. Ia sangat takut istri dan bayinya tak bisa diselamatkan. “Nenek, bagaimana keadaan istri saya?” tanya Towjatuwa. “Towjatuwa, sepertinya bayi yang dikandung istrimu ini terlalu besar. Jadi, dia susah keluar,” jawab dukun bayi itu. &l...

avatar
Oase