Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Legenda Maluku Utara Maluku Utara
Kisah Tanjung Menangis - Maluku Utara - Maluku Utara
- 2 April 2018

Raja Binaut baru saja naik naik tahta menggantikan ayahandanya yang wafat. Namun Raja Binaut memerintah kerajaannya dengan kejam.

Suatu hari Raja Binaut ingin membangun istana yang megah.

“Wahai rakyatku, mari kita membangun istana yang megah agar kerajaan kita dikenal ke seluruh dunia,” seru Raja Binaut dengan lantang dihadapan rakyatnya.

“Ayo bekerja keraslah. Jika malas, kalian akan di penjara seumur hidup,” ancam sang Patih. Ia terpaksa mengikuti kehendak Raja Binaut karena takut dipecat dari jabatannya.

Mendengar hal itu, rakyat menjadi ketakutan. Mereka terpaksa mematuhi titah sang Raja agar tidak dipenjara. Siang dan malam mereka bekerja. Ada yang mengangkut pasir dari sungai, ada yang menggotong kayu jati pilihan dan ada yang membuat ukiran emas untuk hiasan istana. Mereka bekerja tanpa upah. Rakyat pun hidup sengsara bahkan ada yang kelaparan dan meninggal dunia.

Tak ada yang bisa melawan kekejaman Raja Binaut. Ratu dan dua saudara kandung Raja Binaut dikabarkan tenggelam di lautan. Putra Baginda Arif adalah kakak sulung Raja Binaut dan Putri Baginda Nuri adalah adik Raja Binaut.

Seorang pengawal istana bernama Bijak tidak percaya dengan kabar itu. Ia menyelidiki penjara bawah tanah. Betapa terkejutnya Bijak, ketika mendapati Ratu, Putra Baginda Arif dan Putri Baginda Nuri di sana. Mereka terlihat kurus dan pucat.

“Kakak Binaut telah menjebloskan kami di penjara ini,” kata Putri Baginda Nuri dengan suara lirih.

“Tolonglah kami keluar dari sini,” kata Sang Ratu mengiba.

“Baiklah, Yang Mulia. Saya akan berusaha,” janji Bijak.

Bijak segera memberitahu teman-temannya.

“Huh! Raja Binaut telah membohongi kita semua. Dia telah merebut tahta Baginda Arif,” kata seorang teman Bijak dengan geram.

“Tega sekali dia memenjarakan ibu, kakak dan adiknya sendiri,” sahut temannya yang lain.

Bijak dan teman-temannya mengundurkan diri dari pekerjaannya di istana. Mereka pergi ke hutan untuk menyusun rencana pembebasan Ratu.

Pada malam yang telah ditentukan, mereka pergi ke istana. Seragam kerajaan semasa bekerja dulu dikenakannya kembali. Bijak membawa serta sebuah buntalan kain di punggungnya.

Malam telah larut, Raja Binaut telah tertidur pulas. Mereka menyusuri lorong-lorong ruang bawah tanah istana. Bijak segera membuka buntalan kain yang berisi seragam istana. Sang Ratu, Putra Baginda Arif dan Putri Baginda Nuri segera mengenakan seragam itu. Mereka berhasil keluar dari penjara. Tak ada yang mencurigai penyamaran mereka.

Mereka lalu bersembunyi di hutan, Ratu mengucapkan terima kasih pada Bijak dan teman-temannya.

“Sri Baginda Ratu, mohon restunya , kami akan mengadakan penyerangan ke istana,” Kata Bijak. Ia dan pasukannya telah lama bersiap untuk menyerang Raja Binaut.

“Aku sangat menghargai kalian. Tapi Aku keberatan. Lihatlah rakyat yang sudah menjadi korban,” kata Sang Ratu.

Setelah Ratu berkata demikian, tiba-tiba sebuah gunung api meletus. Suara menggelegar terdengar sampai jauh. Abu dan api membumbung tinggi ke angkasa. Semua menjadi panik. Lahar panas mengalir ke penjuru negeri.

Raja Binaut terkejut dari tidurnya. Istananya yang megah dialiri lahar. Istana itu baru selesai dibangun oleh keringat rakyatnya yang menderita.

“Patih! Tolonglah Aku! “ teriak Raja Binaut dengan panik.

Raja Binaut dan Patihnya lari ketakutan mencari perlindungan. Sungguh aneh, lahar panas itu seolah-olah mengejar kemanapun Raja Binaut lari.

Barulah Raja Binaut menyadari telah dihukum Tuhan.

“Tuhanku, ampuni hambamu yang malang ini. Maafkan aku,” kata Raja Binaut sambil menangis.

Raja Binaut lalu teringat ibundanya yang telah mengasihinya sejak kecil.

“Ampunilah anakmu,Ibunda! “ seru raja Binaut sambil berusaha naik ka atap istana.

“Aku sudah tidak kuat menanggung penderitaan ini! Aku tidak akan lagi mengkhianati Ibunda, kakak Arif dan adik Nuri!” Raja Binaut terus menangis penuh sesal.

Namun penyesalannya tiada arti. Istana Raja Binaut mulai tenggelam oleh lahar panas.

“Aku janji tidak akan mengulangi lagi!” teriak Raja Binaut. Air matanya terus berlinang. Lama-lama suara teriakan itu mulai menghilang. Akhirnya Raja Binaut meninggal dunia.

Kala hujan turun keesokan harinya, jasad Raja terbawa air ke pantai. Akibat dari penumpukan lahar dingin terbentuklah sebuah daratan baru yang menjorok ke laut. Konon di tempat itu sering terdengar suara orang menangis. Akhirnya tempat itu dinamakan Tanjung Menangis. Letaknya di Halmahera, Maluku Utara.



 

Sumber: http://indonesianfolktales.com/id/book/kisah-tanjung-menangis/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya