Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Legenda Kalimantan Tengah Kalimantan Tengah
Dohong dan Tingang - Kalimantan Tengah - Kalimantan Tengah
- 2 April 2018

“Hi hi hi!” Suara tawa nenek sihir terdengar menyeramkan. Nenek buruk rupa itu baru saja turun seorang diri dari bukit batu tempatnya balampah. Bukit batu itu berbentuk aneh, batu-batunya seperti disusun dengan rapi.

Mendengar suara tawa yang menyeramkan itu, Puteri Intan ketakutan. Jantungnya berdetak kencang. Sambil berjalan mundur, ia mengelus dada. Tak berani ia mengarahkan pandangan ke arah nenek sihir.

“Gadis cantik, siapa namamu? Kenapa kamu ada di tengah hutan ini?” tanya si nenek sihir. Dengan ujung tongkat, ia mengangkat dagu Puteri Intan agar dapat melihat wajahnya.

“Aku Puteri Intan. Ayahandaku, Raja Kalang, telah mengusirku dari istana,” jawab Puteri Intan dengan suara bergetar.

“Emmm, kebetulan sekali aku bertemu dengan gadis yang terbuang. Aku akan menyihirmu menjadi seekor binatang dengan ilmu yang baru kuperoleh, hi hi hi!” tawa nenek sihir.

“Ampun, Nek! Jangan sihir aku!” pinta Puteri Intan mengiba.

Berkali-kali Puteri Intan mengiba, namun nenek sihir itu tidak menghiraukannya. Nenek itu kemudian membaca mantra sambil mengacung-acungkan tongkat. Tak pelak lagi, Puteri Intan terkena sihir. Pusaran asap hijau mengangkat tubuh Puteri Intan, lalu merubahnya menjadi seekor burung tingang.

Wkwkwk! Burung tingang berkicau merdu. Tingang jelmaan Puteri Intan memiliki warna bulu biru. Paruhnya berwarna merah, sangat besar dan melengkung bercula.

“Menurut wangsit saat aku balampah, sihir di tubuhmu akan hilang jika kamu bertemu dengan pemuda yang bisa membawamu kembali ke istana,” ucap nenek sihir.

Usai menyihir Puteri Intan, nenek itu tiba-tiba menghilang. Burung tingang terbang ke sana kemari sambil berkicau. Sejak itu, burung tingang hidup di tengah hutan tersebut. Ia terbang dari satu pohon ke pohon lainnya mencari makanan.

Pada suatu hari dari kejauhan nampak burung tingang jantan mengeluarkan suara yang parau lantang. Burung dengan ukuran tubuh yang sangat besar itu berusaha menarik perhatian burung tingang jelmaan Puteri Intan.

“Ya, Hatalla. Apakah dosaku? Belum cukupkah cobaan yang Kau izinkan terjadi?” batin Puteri Intan. Dalam wujud burung tingang, Puteri Intan selalu berharap kepada Tuhan agar dapat kembali menjadi manusia dan berkumpul kembali dengan orangtuanya.

Agar dapat menghindari burung tingang jantan itu, Puteri Intan terbang mencari makanan di  sebuah pohon beringin yang berbuah lebat. Selesai makan, betapa terkejutnya ketika ia akan meninggalkan pohon itu. Kakinya terikat oleh perangkap sehingga tidak dapat bergerak. Segala cara ia coba. Ia mematuki perangkap itu dengan paruh merahnya yang sangat besar. Meskipun sudah meronta-ronta dengan sekuat tenaga, Puteri Intan tetap tidak dapat melepaskan diri dari perangkap.

Tak lama kemudian, Puteri Intan mendengar langkah seseorang yang mendekat. Ia pun berkicau merdu sambil meronta-ronta untuk menarik perhatian.

Langkah itu ternyata milik seorang pemuda tampan bernama Dohong. Ia bermaksud memeriksa perangkap yang dipasangnya kemarin.

Pemuda itu sangat gembira saat melihat seekor burung tingang meronta-ronta terkena perangkapnya. Tanpa berpikir panjang, ia segera naik pohon untuk mengambil burung tangkapannya. Lalu, ia memasang kembali perangkapnya.

“Wah, cantik sekali burung ini! Kicauannya pun sangat merdu. Baru kali ini aku memperoleh burung secantik ini,” ucap Dohong dengan kagum.

Dengan perasaan senang, Dohong membawa pulang burung itu untuk dipelihara. Ia pun memasukkannya ke dalam sangkar rotan. Ia merawat burung tingang itu dengan sangat teliti.

Keesokan harinya Dohong kembali ke tengah hutan. Namun, tak seekor pun burung yang diperolehnya. Menjelang siang ia memutuskan untuk pulang.

Betapa terkejutnya ketika Dohong sampai di pondoknya. Ia melihat makanan lezat telah tersaji dan siap untuk disantap. Ia segera makan dengan lahap, tanpa memikirkan siapa yang telah menyiapkan makanan tersebut.

Kejadian aneh tersebut terulang hingga tiga hari berturut-turut. Dohong mulai penasaran ingin mengetahui siapa sebenarnya yang melakukan semua itu.

Pada hari berikutnya, pemuda tampan itu berpura-pura hendak memeriksa perangkapnya. Sebelum hari menjelang siang, ia masuk pondok dengan langkah hati-hati. Alangkah terkejutnya ketika ia melihat pusaran asap hijau keluar dari sangkar burungnya. Seorang gadis cantik keluar dari asap itu. Ia terpana melihat kecantikan gadis itu. Ia pun menghampirinya.

“Hai, gadis cantik! Kamu siapa dan dari mana asalmu?” tanya Dohong.

“Ampun, Tuan! Aku adalah Puteri Intan dari Kerajaan Kalang. Nasib buruk telah menimpaku. Ayahandaku mengusirku dari istana. Setelah itu, seorang nenek menyihirku menjadi burung tingang saat aku berada di tengah hutan,” jelas Puteri Intan.

“Maaf, Tuan Puteri! Mengapa Tuan Puteri diusir dari istana?” tanya Dohong sambil menunduk memberi hormat.

Puteri Intan menceritakan semua peristiwa yang dialaminya. Setelah itu, ia meminta kepada Dohong agar mengantarnya kembali ke istana. Jika Dohong memenuhi permintaannya, maka sihir nenek itu akan hilang dengan sendirinya.

“Baiklah, Tuan Puteri! Saya bersedia mengantar Tuan Puteri ke istana,” ujar Dohong.

Keesokan harinya, mereka berangkat ke istana. Selama dalam perjalanan, Puteri Intan tidak pernah lagi berubah wujud menjadi burung tingang. Pengaruh sihir nenek itu telah hilang.

Sesampainya di istana, Dohong dan Puteri Intan menghadap Raja Kalang. Dohong menceritakan semua yang dialami Puteri Intan kepada Raja Kalang dan permaisuri. Akhirnya, Raja Kalang pun mengerti bahwa puterinya difitnah oleh seorang dayang istana.

“Maafkan Ayahanda, Puteriku! Ayah telah membuatmu menderita,” ucap Raja Kalang.

Raja Kalang pun menghukum dayang yang telah memfitnah puterinya. Dayang itu dipenjara. Sedangkan Dohong dan Puteri Intan akhirnya menikah dan dinobatkan menjadi pewaris tahta Kerajaan Kalang. Mereka pun hidup berbahagia.

Balampah : semedi, bertapa.

Hatalla : Tuhan.



 

Sumber: http://indonesianfolktales.com/id/book/dohong-dan-tingang/

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya