Hari Tari Internasional (World Dance Day) jatuh pada tanggal 29 April. Pada tanggal ini Kota Solo yang identitasnya sebagai Kota Budaya tiap tahunnya mengadakan pementasan tari yang dinamai Solo Menari. Tari Jaranan dipilih menjadi tari utama yang dipertunjukkan di Stadion Sriwedari, Solo. Pada tahun 2019 sebanyak 5.0000 penari membawakan Tarian Jaranan yang dicetuskan oleh seniman asal Kota Solo yaitu Alm. S. Permadi. Tarian ini sendiri dipilih karena memiliki pemaknaan yang mendalam, yaitu menciptakan pedoman bahwa kita mempunyai arah dan tujuan yang tegas dalam hidup. Seperti penggambaran memakai kacamata jaranan (kuda) dimana pandangan kita harus kedepan tidak tengok kiri maupun kanan. Awal mula munculnya Solo Menari ini diprakarsai oleh kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta pada tahun 2006 yang mengadakan pementasan tari selama 24 jam berturut-turut. Lalu Pemerintah Kota Surakarta mengadakan pementasan tarian massal pada tanggal 29 April tiap tahunnya untuk memperk...
Kebo Bule adalah kerbau albino yang dipelihara oleh Keraton Surakarta Hadiningrat. Bagi Keraton Surakarta , Kebo Bule merupakan pusaka kerajaan yang memiliki nilai keramat. Nilai ini didapat dari sejarah perjalanan Pakubuwono II pada abad ke-18 setelah melakukan pertapaan di bawah pohon Sawo Jajar. Menurut catatan sejarah, saat Pakubuwono II hendak kembali ke Kartasura, dia membawa pusaka yang memiliki nama Kyai Slamet. Dalam perjalanan tersebut, Pakubuwono II diwajibkan untuk membawa Kebo Bule sebagai pengiring perjalanan pulang. Terdapat sumber lain yang mengatakan bahwa Kebo Bule merupakan kerbau pemberian dari Kyai Hasan Beshari Tegalsari Ponorogo kepada Pakubuwono II. Peristiwa tersebut berlangsung saat Pakubuwono II pulang dari Pondok Tegalsari setelah adanya peristiwa Geger Pacinan yang menghancurkan Kartasura. Menurut pandangan masyarakat, Kebo Bule merupakan hewan yang memiliki kekuatan ghaib . Beberapa masyarakat juga menganggap bahwa Kebo Bule merupakan peruwujuda...
Sejak tahun 1900-an beberapa daerah di Jawa Tengah memiliki tradisi menerbangkan balon udara pada waktu-waktu tertentu, termasuk Idul Fitri, atau hari raya Islam. Peluncuran balon udara ini merupakan salah satu tradisi yang dimaknai sebagai momen kemenangan umat Islam saat Idul Fitri dan Idul Adha. Salah satu peluncuran balon udara yang terkenal di Jawa Tengah saat ini ada di Kabupaten Wonosobo yaitu Festival Balon Udara atau Cultural Balloon Festival (BCF). Balon tradisional Wonosobo ditemukan oleh Atmo Goper (1898-1978) pada pertengahan tahun 1920-an. Balon udara kreasi Pak Atmo sendiri terinspirasi dari balon udara yang mendarat bersama penumpang yang dilihatnya di Alun-alun Wonosobo saat masih muda. Balon Atmo Goper pertama dibuat dari kertas pilus (penduduk setempat menyebutnya kertas renyah) yang dipadukan dengan kertas payung. Penerbangan balon pertama Pak Atmo dilakukan di depan Masjid Krakal Tamanani dan disaksikan oleh rombongan warga sekitar. Tahun-tahun berikutnya, ki...
Event Night Market Ngarsopuro adalah agenda rutin bazar atau pasar Kota Solo saat malam Minggu. Yang sekarang diadakan di JL. Bhayangkara,Sriwedari,Laweyan,Kota Surakarta. Jalan tersebut kemudian menjadi pasar malam yang menjual aneka produk jajanan dan usaha mikro kecil menengah khas Kota Solo. Ngarsopuro night market ini diselenggarakan rutin setiap hari sabtu malam atau malam minggu. Yang berlangsung dari jam 19.00 WIB - 20.00 WIB. Bertempat di JL. Bhayangkara,Sriwedari,Laweyan,Kota Surakarta. Event yang diadakan setiap hari sabtu itu, awalnya bertempat di JL. Diponegoro, Kelurahan Keprabon, Banjarsari. Kemudian berpindah lokasi karena adanya penataan kawasan koridor ngarsopuro dan koridor Gatot Subroto. Lokasi terbaru setelah adanya penataan tersebut sekarang bertempat di JL. Bhayangkara,Sriwedari,Laweyan,Kota Surakarta. Di Ngarsopuro Night Market terdapat sekitar 200 umkm yang menjajakan produknya. Dari yang berjualan fashion, kuliner, sampai handicraft khas solo dapat ditemui d...
Semarak Natal semakin meriah seiring akhir tahun menjelang. Berbagai persiapan Natal dilakukan di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Pulau Jawa. Di antara berbagai acara adat, terdapat sebuah tradisi unik menyambut Natal yang telah diwariskan turun-temurun di wilayah ini, yakni Wayang Wahyu. Bagi masyarakat Jawa, wayang memang menjadi identitas budaya yang khas dan penuh amanat sehingga pesan-pesan edukasi seringkali diselipkan di dalamnya. Tetapi, berbeda dengan pertunjukan wayang pada umumnya yang menampilkan kisah Mahabarata atau Ramayana, Wayang Wahyu mengadaptasi kisah dari kitab suci kristiani atau yang awam disebut Alkitab. Wayang Wahyu pertama kali dicetuskan pada tahun 1960 oleh Bruder Timotheus L. Wignyosoebroto, FIC. Inspirasi beliau diambil dari pertunjukan Wayang Kulit Purwa yang ia tonton dua tahun sebelumnya. Sekitar tahun 1970-1980, popularitas Wayang Wahyu melejit pesat sehingga pertunjukannya sering dilakukan di berbagai paroki. Wayang Wahyu terbuat dari...
Seni pertunjukan wayang kulit merupakan salah satu bentuk teater tradisional yang kaya akan nilai budaya dan artistik. Berakar dari kebudayaan Jawa, wayang kulit telah menjadi simbol penting dari warisan budaya Indonesia yang patut dilestarikan dan dihargai. Pertunjukan ini tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan medium untuk menyampaikan pesan moral, cerita rakyat, dan ajaran-ajaran filosofi. Sejarah dan Asal Usul Wayang Kulit Wayang kulit berasal dari Jawa dan telah ada sejak zaman kerajaan Majapahit. Asal-usul nama "wayang" sendiri merujuk pada istilah dalam bahasa Jawa yang berarti bayangan. Seperti namanya, pertunjukan ini melibatkan bayangan yang diproyeksikan melalui kulit wayang yang dipahat dengan cermat dan dihias dengan warna-warna cerah. Dalam pertunjukan wayang kulit, para dalang (pemain wayang) menggunakan boneka-boneka kulit yang diukir secara detail untuk menceritakan berbagai kisah dari epos Hindu seperti Ramayana dan Mahabharata. Aspek Artist...
Budaya Begalan merupakan salah satu tradisi adat yang masih dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat di wilayah Banyumas, termasuk di Kabupaten Cilacap. Tradisi ini, yang pada awalnya dilakukan dalam prosesi pernikahan adat Jawa, memiliki sejarah panjang dan penuh makna simbolis. Begalan berperan penting sebagai media penyampaian nasihat dan wejangan kepada pasangan pengantin, sekaligus menjadi bagian dari pelestarian nilai-nilai budaya Jawa yang luhur. Dalam rangka pelestarian budaya ini, Kelompok 47 KKN UNS 2024 turut berkontribusi melalui program digitalisasi budaya di wilayah Kabupaten Cilacap. Salah satu program kerjanya adalah melakukan wawancara dengan pelaku budaya lokal dan mendokumentasikan tradisi Begalan, agar dapat dipahami dan diakses oleh masyarakat yang lebih luas. Wawancara yang dilakukan dengan Mas Sigit Aji Wijayanto, seorang pelaku utama Begalan, memberikan informasi penting mengenai sejarah, makna, dan proses pelaksanaan Begalan yang ada di daerah tersebut. S...
Wayang merupakan salah satu warisan budaya tak benda Indonesia yang memiliki akar dalam sejarah dan tradisi Jawa. Sebagai seni pertunjukan, wayang telah menjadi media untuk menyampaikan cerita-cerita epik, mitos, hingga pesan-pesan moral bagi masyarakat. Dalam perkembangannya, wayang tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga alat edukasi dan refleksi sosial. Di wilayah Cilacap, khususnya bagian Banyumasan, tradisi ini terus dipertahankan, meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan modernisasi. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai sejarah, proses, serta alat-alat yang digunakan dalam pertunjukan wayang Banyumasan. Sejarah Wayang Banyumasan di Cilacap Wayang Banyumasan adalah varian dari wayang kulit yang berkembang di daerah Banyumas, Jawa Tengah, termasuk Cilacap. Kata "wayang" sendiri berasal dari istilah " ayang-ayang " yang berarti bayangan, merujuk pada pertunjukan di mana penonton melihat bayangan dari boneka kulit di layar. Wayang Banyumasa...
Masyarakat merupakan kesatuan hidup dari makhluk-makhluk manusia saling terikat oleh suatu sistem adat istiadat (Koentjaraningrat, 1996: 100). Masyarakat Jawa merupakan salah satu masyarakat yang hidup dan berkembang mulai zaman dahulu hingga sekarang yang secara turun temurun menggunakan bahasa Jawa dalam berbagai ragam dialeknya dan mendiami sebagian besar Pulau Jawa (Herusatoto, 1987: 10). Salah satu produk dari masyarakat Jawa yang masih dilestarikan sekarang adalah tradisi Sekaten. Tradisi Sekaten merupakan tradisi tahunan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat di Solo,Jawa Tengah selama tujuh hari. Ketika kembali mengulik sejarah, tradisi sekaten sebenarnya berhubungan erat dengan sejarah penyebaran agama Islam yang ada di Pulau Jawa. Walisongo adalah tokoh utama dibalik lahirnya tradisi sekaten, yang di mana Sekaten digunakan oleh Walisongo untuk menyebarkan agama islam di Pulau Jawa. Saat itu, Walisongo memproyeks...