Pesta Baratan adalah alah satu tradisi karnaval masyarakat Jepara yang erat kaitannya dengan Ratu Kalinyamat [1] . Kata “baratan” berasal dari sebuah kata Bahasa Arab, yaitu “baraah” yang berarti keselamatan atau “barakah” yang berarti keberkahan. Tradisi Pesta Baratan dilaksanakan setiap tanggal 15 Sya’ban (kalender Komariyah) atau 15 Ruwah (kalender Jawa) yang bertepatan dengan malam nishfu syakban. Kegiatan dipusatkan di Masjid Al Makmur Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamatan. Ritualnya sederhana, yaitu setelah shalat maghrib, umat islam desa setempat tidak langsung pulang. Mereka tetap berada di masjid / musholla untuk berdo’a bersama. Surat Yasin dibaca tiga kali secara bersama-sama dilanjutkan shalat isya berjamaah. Kemudian memanjatkan doa nishfu syakban dipimpin ulama / kiai setempat, setelah itu makan (bancaan) nasi puli dan melepas arak-arakan. Kata puli berasal dari Bahasa Arab : afwu lii, y...
Negara Indonesia tercinta ini memang kaya akan budaya. Termasuk salah satunya budaya Perang Obor Tegalsambi yang merupakan tradisi dari daerah Jepara. Tradisi ini digelar setiap tahun yang dihelat pada hari senin pahing malam selasa pon penanggalan Jawa. Untuk masalah bulan mengadakannya tidak ditentukan secara pasti, tetapi masyarakat disana sering mengadakan pasca panen. Perang Obor Tegalsambi merupakan ritual di kegelapan malam ibarat perang api. Tradisi ini merupakan ciri khas dari desa Tegalsambi kecamatan Tahunan kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Ritual ini merupakan ritual kuno sejak awal abad ke-16 yang bertahan sampai sekarang. Dalam perang obor ini peserta berjumlah empat puluh orang dibagi menjadi empat bagian dan empat wilayah di perempatan yang berjarak 100 meter ke utara, 100 meter ke timur, 100 meter ke selatan, dan 50 meter ke barat. Sedangkan obor yang digunakan dalam perang ini terbuat dari bendelan dua atau tiga pelapah...
Festival Qingming ( hanzi tradisional : æ¸...æç¯; sederhana : æ¸...æè; pinyin : qÄ«ng míng jié) atau di Indonesia lebih dikenal sebagai Cheng Beng ( bahasa Hokkien ) adalah ritual tahunan etnis Tionghoa untuk bersembahyang dan ziarah ke kuburan sesuai dengan ajaran Khonghucu. Festival tradisional Cina ini jatuh pada hari ke 104 setelah titik balik Matahari pada musim dingin (atau hari ke 15 dari hari persamaan panjang siang dan malam pada musim semi), pada umumnya jatuh pada tanggal 5 April, dan setiap tahun kabisat, Qing Ming jatuh pada tanggal 4 April. Secara astronomi, ini juga merupakan terminologi matahari. Dalam terminologi matahari, Festival QÄ«ngmíng adalah pada hari pertama dari 5 terminologi Matahari, yang juga dinamai QÄ«ngmíng . Nama yang menandakan waktu untuk orang...
Jembul Tulakan [1] adalah tradisi budaya di Desa Tulakan Kecamatan Donorojo Kabupaten Jepara Setahun sekali, setiap bulan Apit hari Senin Pahing, sebagai tanda rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki yang dilimpahkan pada penduduk Kademangan Tulakan, Ki Demang Barata mengadakan upacara syukuran yang kemudian dikenal dengan sedekah bumi. Arti kata sedekah bumi adalah sedekah (amal) dari hasil bumi yang diwujudkan dengan berbagai macam makanan kecil. Sebagai langkah untuk mengingat laku tapa brata yang dilakukan oleh Nyai Ratu Kalinyamat dalam menuntut keadilan atas kematian suaminya, Sunan Hadiri, yang dibunuh oleh Arya Panangsang. Sebelum sedekah bumi pada hari Senin Pahing, didahului manganan dipunden Nyai Ratu Kalinyamat, yaitu bekas pertapaan. Pada hari Jumat Wage sesuai dengan riwayat yang menyebutkan bahwa kedatangan Ratu Kalinyamat untuk bertapa adalah Jumat Wage. Sebagai tanda bukti dan setia murid-mur...
Di warga masyarakat Indramayu dan Pantura, jaringan diartikan sebagai tradisi mencari jodoh pada saat terang bulan. Karena, para nelayan tidak melaut dan berkumpul di Pasar Pantura. Karena pada saat terang bulan ikan-ikan berdiam di dasar laut sehingga sulit ditangkap. Tempat berkumpulnya para nelayan ini dikenal dengan nama Pasar Jodoh. Pasar Jodoh berada di sebuah supermarket tradisional di Desa Lebak, Kecamatan Kandang Haur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Dulunya, tempat ini adalah Kantor Bupati Indramayu. Dalam adat jaringan, para lelaki mengenakan kain sarung, dan (dulunya) para wanita mengenakan pakaian kain rajutan yang dibuat sendiri. Sarung yang dikenakan para lelaki ini digunakan untuk menjaring dan menggaet wanita yang disuka. Namun, adat jaringan ini pun memiliki banyak versi di berbagai daerah di sepanjang pantura.
Tradisi petik laut diselenggarakan sebagai wujud ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang telah memberikan rezeki kepada nelayan berupa hasil tangkapan laut. Tradisi petik laut dilakukan dengan menghias kapal, pementasan budaya berupa tari tradisional, musik tradisional dan permainan tradisional. Disediakan pula nasi tumpeng dan kepala sapi yang akan dihanyutkan ke tengah laut.
Penyucian benda-benda sakral seperti arca, tapel, keris, tumbak dan tunggul dilakukan dalam ritual melasti. Ritual ini dilakukan dengan iringan alunan instrumen gong blaganjur. Upacara ini merupakan serangkaian acara Hari Raya Nyepi. Ritual melasti ini dilakukan oleh berbagai desa adat (pekraman) di Kota Denpasar dan sekitarnya. Iring-iringan ritual melasti dilakukan di Pantai Padanggalak, Sanur, dan juga Pantai Kuta, Kabupaten Badung. Ritual melasti bermakna untuk membersihkan "Pratime" atau benda-benda yang disucikan di Pura Desa Bale Agung, Puseh dan Pura Dalem di masing-masing desa adat di Bali. Upacara pembersihan ini bisa dilakukan ke laut, ke danau, atau ke sumber mata air terdekat di lingkungan desa adat.
Tradisi upacara adat naik rumah baru di Minahasa dikenal dengan nama Rumamba. Tradisi rumamba ini semakin jarang dilakukan di Minahasa. Upacara adat rumamba akan diawali dengan pemukulan tetengkoren oleh tokoh adat. Pemukulan tetengkoren dilanjutakan dengan ungkapan rasa syukur dengan bahasa daerah Minahasa. Tokoh adat juga akan membagikan permen kepada para tamu sebagai wujud pembagian berkat. Tradisi Rumamba ini tergolong panjang prosesinya. Setelah ritual yang dilakukan oleh tokoh adat akan dilanjutkan dengan penanaman pohon tawaang oleh Bupati, tokoh Brigade Manguni, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tuan rumah. Prosesi dilanjutkan dengan pagelaran tarian maengket, tarian kabasaran, gunting pita oleh pemilik rumah, penyerahan kunci oleh tukang kepada tuan rumah. Penyerahan kunci merupakan simbol dari pekerjaan membangun rumah telah selesai. Saat memasuki rumah, tuan rumah akan melakukan tradisi menyalakan lampu disertai dengan berdoa. Ritual dilanjutkan d...
Ritual Baliyan adalah suatu ritual ungkapan rasa syukur untuk keselamatan kampung agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan selama acara berlangsung. Ritual ini akan diiringi oleh alunan musik Sape, pukulan Kenong, gong dan bedug serta senandung seorang Boren.