×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Upacara Keagamaan

Provinsi

Nusa Tenggara Timur

Upacara Elkoil Od

Tanggal 28 Apr 2015 oleh Friskalaras .

Pada musim kemarau panjang, masyarakat suku Lawahing di Kelurahan Kalibai Tengah, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, akan bersiap untuk memanggil hujan. Alam oleh masyarakat suku Lawahing dipercaya sebagai hasil dari kekuatan Dewa Mau Maha-maha (matahari) dan Ul (bulan). Upaya suku Lawahing untuk bernegosiasi dengan kekuatan alam adalah dengan menyelenggarakan upacara, salah satunya upacara memanggil hujan atau yang biasa disebut dengan Elkoil Od.

Para kepala klen (Lengleng Buung), para kepala kampung (Bang Kapal), para kepala adat (Lengleng Bala O Aba Aiy), ketua dewa adat (Aba Aiy Mati) dan kepala kampung besar (Bang Kapal Mati) bermusyawarah dengan masyarakat untuk mempersiapkan upacara.

Penjemput Gong berpayung daun pandan (ami) beranjak ke rumah bendahara negeri untuk memulai upacara. Hanya pemuda pilihan yang boleh menjadi penjemput Gong. Selama perjalanan Gong harus dijaga dan tidak boleh dipukul sebelum sampai di tempat upacara. Pelanggaran akan hal ini akan menyebabkan malapetaka.

Pemimpin upacara dan masyarakat telah berkumpul di suatu tempat yang terdapat mesbah (dol) untuk menyambut datangnya Gong Elkoil dan Gong Telekei, pendamping Gong Elkoil. Ketika regu penjemput Gong tiba di tempat upacara, maka doa dan mantera pun diucapkan.

 

 

O o ui fed Lahatala (O,O, Bulan, Matahari dan Tuhan)

A o naminoo o mangsi du A ukarang (Engkau mengasihi manusia ciptaanMu)

A nui med diil butu ta hele (Engkau curahkan hujan ke atas kebun dan ladang)

Duin e sa o naminoo feteng (Agar manusia dapat hidup sejahtera)

O o buid o u karang ni usebung dang (Segala kebaikanmu tetap diingat turun temurun)

Setelah dibacakan mantera "Nui hele so mati e pi butu pi duil ta" (hujan turunlah lebat untuk membasahi kebun dan ladang kami), Gong pun dipukul dengan durasi 3-5 menit dengan interval pemukulan 3 detik.

Apabila dalam waktu 30 menit tidak turun hujan maka mereka akan menyebut nama nenek moyang dan kembali memukul Gong "O Hiliwele Laanawele" (O nenek moyang Hiliwe Lamawele) sebanyak tiga kali. 

Upacara diakhiri dengan pemberian sesajen sebagai tanda terima kasih, yang berupa nasi putih, hati ayam jantan berbulu merah, dan hati babi jantan yang masih muda. Sesajen tersebut ditempatkan di atas permukaan batu ceper yang besar (fui palolo) dan diletakkan di mesbah (dol/altar).

DISKUSI


TERBARU


Pertunjukan Man...

Oleh Bukantokohpublik24 | 15 Sep 2024.
Seni Budaya

Debus merupakan salah satu kesenian tradisional yang terdapat di Provinsi Banten. Pada awalnya, debus berfungsi sebagai sarana untuk menyebarkan aj...

Budaya Begalan...

Oleh Aniasalsabila | 12 Sep 2024.
Budaya Begalan

Budaya Begalan merupakan salah satu tradisi adat yang masih dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat di wilayah Banyumas, termasuk di Kabupaten Cilaca...

Seni Pertunjuka...

Oleh Radhityamahdy | 02 Sep 2024.
budaya

Seni pertunjukan wayang kulit merupakan salah satu bentuk teater tradisional yang kaya akan nilai budaya dan artistik. Berakar dari kebudayaan Jawa,...

Ting-Ting Tempe

Oleh Deni Andrian | 29 Aug 2024.
Camilan

Bahan-bahan : 250 gram Tempe 150 gram gula pasir 1 sdt margarin 1 sdt sprinkles untuk topping (optional) Cara Membuat: Potong2 tempe dgn ukur...

Bebantan laman

Oleh . | 24 Aug 2024.
Ritual adat

Bebantan Laman adalah upacara memberi sesajian untuk pelindung kampung yaitu Tuhan Sang Hyang Duwata beserta para manifestasinya. Upacara Bebantan da...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...