Gamelan jawa adalah seperangkat alat musik tradisional jawa, biasanya meliputi bonang, gong, kenong, kendang dan beberapa alat musik pengiring lainnya. Keistimewaan dari jenis musik ini adalah cenderung mengeluarkan suara yang lembut, sehingga menghadirkan suasana yang tenang di dalam jiwa kita. Alat musik Kendang Kendang merupakan salah satu alat musik yang dapat ditemukan dalam seperangkat gamelan Jawa Tengah. Cara memainkannya adalah dengan tangan, tanpa bantuan apapun. Kendang memiliki 3 macam bentuk, pertama ketipung, kendang yang bentuknya. Kedua adalah kebar, kendang yang bentuknya sedang. Terakhir adalah kalih, kendang yang bentuknya besar. Kendang dalam pertunjukkan gamelan berfungsi sebagai penagtur tempo. Tabuhnya terbuat dari kulit kerbau, badan kendangnya terbuat dari kayu pohon cempedak atau kelapa, sementara ikatan talinya terbuat dari rotan kayu nangka. Alat musik Bonang Bonang adalah alat musik melodi yang dimainkan dengan baik di Degung Gamelan Sunda. M...
Karinding merupakan salah satu alat musik tradisional Sunda, Jawa Barat yang terbuat dari pelepah enau, aren atau kawung yang merupakan tanaman yang termasuk dalam suku pinang-pinangan. Pohon berbatang tunggal dan tergolong kedalam palem-paleman ini, dikenal akrab oleh warga pedusunan didaerah pegunungan atau perbukitan dengan ketinggian 0-1.400 mdpl. Pada awalnya kemunculan karinding dikenal bukan sebagai alat musik bahkan sebuah alat perlengkapan kesenian, melainkan masyarakat sunda mengenal karinding sebagai alat pembasmi hama di persawahan. Karinding ini diperkirakan keberadaannya sudah lebih tua dari 600 tahun, karena konon katanya karuhun/leluhur sudah menggunakan karinding sejak sebelum kecapi ditemukan. Dimana usia kecapi sendiri sudah ada sejak lebih dari 500 tahun yang lalu Sejarah; Menurut Oyon Emo Raharjo, warga Citamiang, Desa Pasirmukti, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya (dalam Herlinawati, 2009), karinding disebut memiliki sejarah yang cukup Panjang. Alat keseni...
Angklung merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Alat musik ini terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara digoyangkan. Angklung diketahui sudah dimainkan sejak abad ke-7 di Jawa Barat. Permainan musik angklung biasanya digunakan untuk upacara-upacara yang berhubungan dengan padi. Keberadaan angklung di masyarakat sunda dipercayai terkait dengan Nyai Sri Pohaci atau Dewi Sri sebagai lambang dewi padi. Pada masa itu, orang-orang desa memainkan angklung sebagai bentuk ritual kepada Dewi Sri agar dijauhkan dari malapetaka dalam mengolah pertanian. (Rosyadi, 2012) Cara membuat angklung Pembuatan angklung dibagi menjadi 3 bagian (Suharyanto, 2019), yaitu : Pilih bambu yang baik Bambu yang baik yaitu bambu yang berusia sekitar 4-6 tahun. Lalu bambu yang akan digunakan dipotong pada musim kemarau dari pukul 9 pagi sampai pukul 3 sore. Bambu dipotong dengan ukuran sekitar 2-3 jengkal dari permukaan tanah, lalu bambu disimpan selama seminggu agar air dari bamb...
kendang di daerah jawa barat umumnya disebut kendang sunda. kendang memiliki satu set jenis minimal terdiri dari tiga kendang yaitu satu kendang indung (kendang besar) dan dua kendang anak (kendang kulanter). kulanter dibagi menjadi dua yakni katimpung (dibunyikan dibidang besarnya) dan kutiplak (dibunyikan dibidang kecilnya). kendang sunda sangat bermacam yaitu dibedangan berdasarkan fungsi dalam iringan, diantaranya ada kendang kiliningan, kendang jaipongan, kendang ketuk tilu, kendang keurseus, kendang pencak silat, kendang bajidoran, kendang sisingaan, dan lainnya. setiap jenis dari kendang yang telah disebutkan memiliki perbedaan dalam hal ukuran, pola, ragam, dan motif tepakan yang dihasilkan. kendang kiliningan, yaitu kendang sunda yang digunakan untuk mengiringi kiliningan (sajian vokal yang diiringi seperangkat gamelan pelog salendro). ciri khasnya yaitu nada kumpyang lebih rendah jika dibandingkan dengan kendang jaipongan atau kendang pencak silat. kendang ketuk tilu...
Karinding Ciramagirang merupakan salah satu yaitu alat musik khas Sunda (waditra) yang berkembang di Desa Ciramagirang Kecamatan Cikalong Kulon Kabupaten Cianjur. Dalam kepercayaan masyarakat daerah Ciramagirang, karinding mulai hadir sekitar awal abad ke-20 atau tepatnya tahun 1908. Penamaan Karinding sendiri diambil dari seseorang bernama Kari yang pekerjaannya mengembala kerbau atau “ngangon munding” dalam bahasa sunda. Kari merupakan orang pertama yang membuat dan memainkan karinding, ia membuat waditra ini ketika tengah me-ngangon munding untuk menghibur dirinya. Sehingga masyarakat menamakan waditra tersebut karinding berasal dari kalimat Kari-nganon munding. Karinding Ciramagirang ini terbuat dari pelepah kawung (pelepah pohon aren/enau) yang sudah tua. Karinding ini berbentuk persegi panjang dengan panjang 15-20 cm dan lebar 1-2 cm dan memiliki empat bagian. Paneunggeul (bagian yang dipukul), dua buntut lisa (bagian yang bergetar), pembatas lidah getar (bandul tengah), dan pan...
Bundengan: Sejarah dan Kisah Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten yang menjadi titik tengah pulau Jawa ini berkarakteristik lahan basah dan pegunungan. Wonosobo juga merupakan Kabupaten yang kaya akan budaya dan seni. Salah satunya adalah budaya pastoral seperti angon bebek (penggembala bebek). Sontoloyo atau sebutan bagi penggembala bebek ini biasa menggunakan alat semacam payung yang digunakan untuk berteduh dari panas dan hujan selama melakukan menggembala bebek. Tentu saja karena budaya itu sendiri, perkakas beradaptasi karena faktor lingkungan. 1. Sejarah Bundengan Kowangan merupakan alat yang berbentuk seperti payung besar yang karakteristik bentuknya mirip seperti tudung. Kowangan merupakan alat yang sudah ada sejak zaman Majapahit yang digunakan dalam kegiatan sehari-hari seperti tani (bertani), ngarit (mencari rumput), dan angon bebek (menggembalakan bebek). Dalam mengisi waktu istirahat biasanya penggembala...
Peninggalan sejarah bukan hanya nilai moralnya saja, benda-benda sejarah peninggalan nenek moyang kita yang sudah mendahului kita pun memiliki nilai budaya bahkan sampai memiliki nilai magis. Kebudayaan bentuknya ada yang secara material ada yang non material. Kebudayaan yang berwujud, berbentuk seperti peninggalan sejarah seperti alat-alat tradisional, pakaian-pakaian tradisional atau apapun yang bisa kita lihat dan rasakan langsung berbanding terbalik dengan kebudayaan non material yang tidak berwujud dan tidak dapat kita rasakan langsung, kebudayaan ini biasa kita temui dalam keseharian kita seperti cara kita berbicara dan bersopan santun. Naskah ini sangat penting dijaga kelestariannya. Hal ini karena naskah kuno tersebut adalah peninggalan masa lampau yang berisi segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan atau kondisi yang berbeda dengan kondisi saat ini. Oleh karena itu melalui tulisan ini kami akan mendeskripsikan naskah kitab terjemahan nahwa dan kitab terjemahan syarah, d...
Dari kalangan lovebirdmania tentunya sudah mengetahui dengan lovebird yang satu ini, karena suara ngekeknya mampu di kaluarkan dengan durasi yang lama, sehingga mampu ngekek panjang hingga mencapai 5 sampai 10 menitan. Banyak pertanyaan yang sering terdengar dari kalangan ngekekmania, seperti : Lovebird kusumo jantan apa betina ? Lovebird kusumo single atau untulan perawatannya ? Bagaimanca cara Merawatnya ? Ya, dengan ngekek dengan durasi lama tersebut tentunya menjadi pertanyaan besar dari kalangan pencinta lovebird, karena memang sangat sulit untuk menemukan lovebird mampu ngekek dengan durasi lama. Pada kesempatan kali ini, kami berikan kumpulan suara lovebird kusumo dan juga cara perawatannya. Sebelum mendownload suara lovebird kusumo di bawah ini yuk, kita simak terlebih dahulu tentang cara melakukan perawatannya. Cara Merawat Lovebird Kusumo Sebelum membahas tentang perawatan lovebird kusumo, maka kami akan membahas terlebih dahulu tentang pertanyaan di atas seperti l...
Cultural digitization is a term used to describe the process of converting any kind of audio, visual, or written material into digital format. This process is becoming increasingly popular in Indonesia, as it allows for wider access to the nation's cultural heritage. Additionally, cultural digitization also presents an opportunity to preserve deteriorating materials and protect them from being lost permanently. The preservation of Indonesia's cultural heritage through digitization is crucial for the recognition and identity of Indonesian people, especially among younger generations and the global community. By digitally preserving Indonesia's cultural heritage, it can be more easily shared and studied by people worldwide. Furthermore, cultural digitization can also propel Indonesia's economic development. As a growing number of people become interested in Indonesian culture, cultural digitization creates new opportunities for industries such as tourism and education. Academicians an...