Alat Musik
Alat Musik
Alat Musik Tradisional Jawa Barat Jawa Barat
ANGKLUNG
- 30 Maret 2021

Angklung merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Alat musik ini terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara digoyangkan. Angklung diketahui sudah dimainkan sejak abad ke-7 di Jawa Barat. Permainan musik angklung biasanya digunakan untuk upacara-upacara yang berhubungan dengan padi. Keberadaan angklung di masyarakat sunda dipercayai terkait dengan Nyai Sri Pohaci atau Dewi Sri sebagai lambang dewi padi. Pada masa itu, orang-orang desa memainkan angklung sebagai bentuk ritual kepada Dewi Sri agar dijauhkan dari malapetaka dalam mengolah pertanian. (Rosyadi, 2012)

Cara membuat angklung Pembuatan angklung dibagi menjadi 3 bagian (Suharyanto, 2019), yaitu :

  1. Pilih bambu yang baik Bambu yang baik yaitu bambu yang berusia sekitar 4-6 tahun. Lalu bambu yang akan digunakan dipotong pada musim kemarau dari pukul 9 pagi sampai pukul 3 sore. Bambu dipotong dengan ukuran sekitar 2-3 jengkal dari permukaan tanah, lalu bambu disimpan selama seminggu agar air dari bambu hilang. Setelah itu, pisahkan bambu dari cabang-cabangnya. Lalu bambu Kembali disimpan selama 1 tahun agar tidak dirusak hama. Bambu juga direndam di genangan lumpur, kolam, atau sungai atau bisa diasapi di perapian.
  2. Pembuatan bagian angklung dan penyeteman Pada tahap ini yaitu proses dibuatnya bagian-bagian angklung, diantaranya tabung suara, kerangka tabung, dan bagian dasar angklung. Setelah itu, Tiap-tiap bagian angklung dilakukan proses penyeteman. Untuk proses penyeteman, dilakukan dengan meniup bagian bawah angklung dan menyamakan suaranya ke alat tuner. Perhatikan juga jarum petunjuk pada tuner dan lampu di kiri dan kanan panel tuner.
  3. Tahap akhir Setelah bagian-bagian angklung memiliki nada yang sesuai, bagian-bagian angklung kemudian disusun dan diikat dengan tali rotan. Lalu angklung siap dimainkan. Penyimpanan dan pemeliharaan angklung harus dilakukan dengan sebaik mungkin karena angklung terbuat dari bahan bambu.

Cara memainkan angklung Cara memainkan angklung pada dasarnya yaitu dengan memegang kerangka angklung (bagian atas) dan goyangkan bagian bawah angklung untuk menghasilkan suara. Dalam memainkan angklung biasanya ada seorang konduktor untuk memandu bagian-bagian nada yang harus dibunyikan. Lalu, konduktor akan memberikan intruksi kepada pemain angklung untuk memainkan nada dan irama yang sesuai dengan ketukannya. Dilansir dari (CNN, 2020) cara memainkan angklung dibagi menjadi 3 teknik, yaitu :

  1. Kerulung (getar), Teknik ini ialah Teknik yang paling umum, kedua tangan memegang dasar tabung bamboo dan menggetarkan ke kiri-kanan selama berkali-kali selama memainkan nada.
  2. Centok (Sentak), tabung ditarik dengan cepat oleh jari ke telapak tangan , sehingga angklung akan menghailkan bunyi satu kali seperti suara hentakan.
  3. Tengkep, untuk memainkan Teknik ini, getarkan salah satu tabung. Sedangkan tabung bagian lainnya ditahan agar tidak ikut bergetar sehingga hanya menghasilkan satu suara saja.

Daftar Pustaka CNN. (2020). Sejarah Angkulung, Jenis, dan Cara Memainkannya. Cnnindonesia.Com. https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20201204124339-246-577949/sejarah-angklung-jenis-dan-cara-memainkan Rosyadi. (2012). Angklung: Dari Angklung Tradisional ke Angklung Modern. Patarjala, 4(1), 26–40. https://media.neliti.com/media/publications/291862-angklung-dari-angklung-tradisional-ke-an-f2fb2652.pdf Suharyanto. (2019). Proses Membuat Angklung dan Penjelasannya. Ilmuseni.Com. https://ilmuseni.com/seni-budaya/proses-membuat-angklung

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline