|
|
|
|
Festival Lima Gunung Tanggal 09 Aug 2018 oleh OSKM18_19718005_Shafira An Nasmah. |
Festival Lima Gunung atau yang lebih dikenal dengan singkatannya FLG adalah festival yang rutin diselenggarakan sejak tahun 2002. Festival ini diselenggarakan di Magelang, Jawa Tengah. Festival ini diberi nama Festival Lima Gunung karena perlu diketahui bahwa kota Magelang dikelilingi oleh 5 gunung yaitu Merbabu, Merapi, pegunungan Andong, Sumbing, dan Gunung Tidar. Bagi banyak orang dan para penggemar maupun pelaku budaya, festival ini sangat populer karena menyuguhkan berbagai macam budaya seperti pertunjukan musik, teater, dan juga tarian rakyat yang sangat menonjolkan kekayaan budaya lokal disana.
Salah satu hal yang menjadi keunikan dan daya tarik lain dari Festival Lima Gunung ini adalah pengambilan tema yang tidak biasa dari festival-festival yang lain. Biasanya tema yang diambil untuk festival ini merupakan sindiran dan kritik dari isu-isu yang sedang berkembang di masyarakat. Walaupun tema yang diambil merupakan sindiran dan kritik terhadap masyarakatnya sendiri, festival ini tetap berjalan dengan baik dan tidak terbebani bahkan dapat memicu imajinasi dan kreatifitas. Keunikan tersebut bisa dilihat dari tema FLG tahun kemarin dan tahun ini yaitu "Mari Goblok Bareng" dan "Masih Goblok Bareng". Dari tema tersebut bisa dilihat bahwa FLG sangat berani dalam mengambil tema yang berbeda dari yang lain.
Festival ini berlangsung hanya dalam 2-3 hari saja sehingga tiap tahunnya FLG kedatangan ratusan hingga ribuan orang untuk ikut berpartisipasi dalam acara ini di desa kecil di Magelang. Festival Lima Gunung ini merupakan pesta rakyat yang dapat dinikmati oleh semua kalangan dari anak kecil sampai orang dewasa maupun lansia. Biasanya bagi para pengunjung yang berasal dari daerah di luar Magelang dan sekitarnya, banyak rumah penduduk yang dapat dipakai untuk bermalam tanpa dikenakan biaya.
Festival Lima Gunung dapat bertahan dan menjadi festival rakyat yang mengakar di masyarakat yang dapat dilihat melalui ungkapan budaya yang relaks, ikhlas, serta pasrah demi mencapai tujuan utama yaitu pencerahan untuk menyusun kekuatan baru dalam menghadapi tantangan yang akan dihadapi di masa depan. Selanjutnya, festival ini juga dapat menjadi wadah bagi para pelaku seni dan budaya untuk mendapat pengakuan budaya dari masyarakat dan dapat memperkenalkan budaya yang jarang dikenal oleh masyarakat di Indonesia. Terakhir, FLG mampu menempatkan fungsi-fungsi dan makna dari nilai-nilai yang ada di masyarakat agraris pegunungan yaitu: pandangan hidup, identitas sosial, dorongan untuk bertahan, dan sebagainya. Ketiga hal tersebutlah yang mendasari adanya Festival Lima Gunung ini.
#OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |