Anak
82 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
I Karake’lette
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Barat

Di suatu kampung, letaknya di lereng gunung, tinggallah seorang laki-laki setengah baya yang cacat kakinya sehingga tidak bisa berjalan. Dia ingin mengikuti seleksi pemilihan perajurit yang dilakukan oleh Kerajaan Balanipa. Atas keinginannya itu, para pemuda di sekitarnya tertawa mengejeknya. Mereka mengatakan bahwa tidak mungkin lelaki pincang itu menjadi perajurit, mengingat perajurit hanya untuk para towarani (pemberani), bukan untuk lelaki cacat kedua kakinya. Mendengar ejekan tersebut, lelaki itu diam saja dan tidak mungkin mengikuti seleksi tersebut. Apalagi ikut menjadi pasukan perang melawan Kerajaan Gowa. Ketika menyampaikan niatnya untuk mendaftarkan diri kepada Punggawa Balanipa, dia juga mendapat perlakuan sama. Punggawa kerajaan juga mengejeknya dan menyuruh kembali ke rumah karena hanya merepotkan pasukan yang lainnya. Akhirnya, lelaki itu pulang dan tidak jadi mengikuti sayembara tersebut. Seleksi perajurit digelar, dipilihlah pemuda-pemuda yang kuat, tangkas dan gag...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Legenda Samba Paria
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Barat

Alkisah, Di daerah Mandar, Sulawesi Barat, hidup seorang gadis cantik jelita bersama seorang adiknya yang masih berumur sepuluh tahun. Kedua kakak beradik itu adalah yatim piatu. Mereka hidup rukun dan saling menyayangi. Mereka tinggal di sebuah rumah panggung peninggalan orang tua mereka yang berada di tengah hutan belantara, jauh dari permukiman penduduk. Dari kejauhan, rumah mereka hampir tidak kelihatan, karena selain tertutupi pepohonan rindang di sekitarnya, juga diselubungi oleh tanaman paria (pare) yang menjalar mulai dari tiang, tangga, dinding, hingga ke atap rumahnya. Itulah sebabnya, gadis cantik itu dipanggil “Samba` Paria”, yang berarti perempuan yang rumahnya diselubungi tanaman paria. Pada suatu hari, Samba` Paria bersama adiknya sedang asyik menyantap makanan jepa[1] di dalam rumah. Tanpa disengaja, ketika sang Adik akan memasukkan jepa ke dalam mulutnya, tiba-tiba terlepas dari tangannya dan langsung jatuh ke tanah. Mereka membiarkan jepa itu di tanah, karena kotor...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Cerita Rakyat Mandar ( Karake’ lette )
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Barat

Dahulu kala kerajaan Balanipa, Mandar, Sulawesi Barat tengah dilanda petaka. Bala tentara kerajaan Gowa menyerang dengan jumlah pasukan yang besar. Sementara Balanipa hanya memiliki sedikit pasukan perang mengingat Balanipa hanyalah kerajaan kecil yang selama ini hidup dengan damai, tanpa ada peperangan. Setelah melalui berbagai musyawarah, diputuskanlah untuk diadakan sayembara agar para pemuda bersedia menjadi prajurit. Kelak jika kemenangan sudah di tangan, mereka akan mendapatkan hadiah yang tidak sedikit jumlahnya. Pengumuman segera disebarkan ke seluruh pelosok negeri. Semua pemuda di wilayah Balanipa ikut ambil bagian. Tak hanya tertarik pada hadiah yang dijanjikan, mereka juga tergerak untuk membela tanah airnya dari serangan musuh. Di suatu kampung, di lereng gunung, tinggallah seorang laki-laki setengah baya yang cacat kakinya sehingga tidak bisa berjalan. Dia juga ingin mengikuti sayembara itu. Para pemuda di sekitarnya tertawa mengejek. Mereka mengatakan bahwa tidak mung...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
CERITA RAKYAT TENTANG ASAL USUL SUMARORONG
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Barat

Sumarorong, adalah nama kampung dan sungai yang ada di Kabupaten Mamasa, Propinsi Sulawesi Barat . Arti nama Sumarorong berasal dari lima alasan yang ada di dalam dua cerita rakyat Sulawesi Barat penamaan Sumarorong. Yaitu dari dua kata suma dan rorong. Suma dari kata sumarro. Rorong dari kata makarorrong. Sumarro ‘mengeluh’, ‘meratap’ atau ‘menangis’. Makarorrong, ‘mengenang’ atau ‘merindu’. Mengapa ‘menangis-merindu’ ? Episode Pertama : Di zaman dahulu, berangkatlah Parinding Bassi bersama para pengawalnya dari Kampung Peonan (masuk dalam Kec.Pana sekarang, Kab.Mamasa) menuju daerah Nosu. Di daerah yang sekarang bernama Sumarorong, dipilih bertempat tinggal di salah satu bukit dari tiga bukit yang saling bersambungan yaitu Bukit Tondok Tallu. Tempat tinggi dipilih untuk memudahkan pengamatan terhadap binatang buruan. Suatu hari Parinding Bassi bersama pengawalnya pergi berburu. Mereka tiba di muara ketiga sungai yaitu Sungai Baneaq, sungai yang kini bernama Sungai Sumarorong dan Sun...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Asal Muasal Tari Patuddu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Barat

Sulawesi Barat atau disingkat Sul-Bar termasuk provinsi yang masih tergolong baru di Pulau Sulawesi, Indonesia. Provinsi yang dibentuk pada tanggal 5 Oktober ini sebagian besar dihuni oleh suku Mandar (49,15%) dibanding dengan suku-bangsa lainnya seperti Toraja (13,95%), Bugis (10,79%), Jawa (5,38%), Makassar (1,59%) dan lainnya (19,15%). Maka tidak heran jika adat dan tradisi suku Mandar lebih berkembang di daerah ini. Salah satu tradisi orang Mandar yang sangat terkenal adalah tradisi penjemputan tamu-tamu kehormatan baik dari dalam maupun luar negeri. Penyambutan tamu kehormatan tersebut sedikit berbeda dari daerah lainnya. Para tamu kehormatan tidak hanya disambut dengan pagar ayu atau pengalungan bunga, tetapi juga dengan Tari Patuddu. Zaman sekarang, tarian ini biasanya dimainkan oleh anak-anak Sekolah Dasar (SD) dengan menggunakan alat tombak dan perisai yang kemudian diiringi irama gendang. Oleh karena itu, Tari Patuddu yang memperagakan tombak dan perisai ini disebut juga tar...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
To dilaling, anak raja yang terbuang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Barat

DI BUKIT Napo, Sulawesi Barat berdiri sebuah kerajaan yang sangat makmur. Namanya Kerajaan Balanipa. Kerajaan Balanipa ini berada di daerah yang subur. Hasil kekayaan alamnya melimpah dan dapat menambah penghasilan rakyatnya. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang yang yang sangat bijaksana dan adil. Kekayaan alam yang diperoleh dibagikan dengan rata, sehingga rakyat pun hidup makmur. Namun di balik sisi baik tersebut, sang raja memiliki nafsu berkuasa yang sangat besar. Sudah tiga puluh tahun lamanya Raja Balanipa menjalankan roda pemerintahannya. Selama itu pula dua tidak pernah mau turun dari tahtanya. Bahkan, ia menolak mewariskan jabatan raja kepada anak laki-lakinya. Padahal dia punya dua anak laki-laki. Bukan, Raja Balanipa memerintahkan patihnya untuk membuang kedua buah hatinya tersebut ke negeri seberang. Sebab dia cemas, kalau saja sang anak belakangan merebut kekuasaannya. Peristiwa itu membuat permaisuri takut bila hamil lagi. Namun apa hendak dikata, beberapa bulan s...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Legenda I karake Lette Hadapi Kerajaan Gowa
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Barat

DAHULU kala Kerajaan Balanipa, Mandar, Sulawesi Barat tengah dilanda petaka. Kerajaan ini diserang oleh Kerajaan Gowa dengan jumlah pasukan yang besar. Sementara Balanipa hanya memiliki sedikit pasukan. Kala itu Balanipa hanyalah kerajaan kecil yang selama ini hidup dengan damai. Raja (Mara’dia) Balanipa lantas memutuskan melakukan sayembara agar para pemuda bersedia menjadi prajurit. Kelak jika menang, mereka akan mendapatkan hadiah. Pengumuman segera disebarkan ke seluruh pelosok negeri. Membuat semua pemuda tertarik untuk ikut ambil bagian. Termasuk di kalangan pemuda di suatu kampung, di lereng gunung. Di sana tinggal seorang laki-laki setengah baya yang cacat kakinya bernama I Karake’lette, yang dalam bahasa Mandar artinya si kaki rusak. Dia juga ingin mengikuti sayembara. Para pemuda di sekitarnya lantas tertawa mengejek karena tidak mungkin lelaki tua yang cacat mengikuti sayembara. Para peserta sayembara adalah pemuda yang juga to barani (sebutan bagi pemberani di Mandar...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Kisah di balik bahasa koneq-koneqe, pengaruh Bugis di tanah mandar
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Barat

Polewali Mandar, Sulbarkita.com--Nama bahasa ini sekilas terdengar menarik: koneq-koneqe. Walau banyak dipakai warga di sekitar Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, sejatinya bahasa ini bukan asli Mandar. Melainkan, dipengaruhi oleh Suku Bugis yang banyak tinggal di wilayah itu, dan ini berkaitan dengan sejarah panjang masa lalu di masa Kerajaan. Seperti apa kisahnya? Ahli sejarah Mandar, Darmawan Mas’ud, seperti dikutip dari kompadansamandar.or.id menjelaskan, dulunya ada kampung bernama Cempalagi, yang kebanyakan penduduknya adalah orang Bugis. Cempalagi adalah nama gunung di pesisir teluk Bone, Sulawesi Selatan. Tepatnya di Desa Mallari, Kecamatan Awangpone, sekitar 14 km. Suatu hari, terjadi perebutan kekuasaan antara kakak-beradik yang mengincar tahta raja. Sang kakak yang dikenal tinggi hati, konon tak terima karena warga cenderung mendukung si adik yang dikenal baik hatinya. Ia bahkan berniat membunuh adik kandungnya sendiri. Tensi menegang, hingga akhirnya s...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Vova Sanggayu
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sulawesi Barat

Ijo adalah anak laki-laki yang tinggal bersama neneknya yang bernama Tupu di Kampung Tanjung Babia, Mandar Pattae. Sejak umur lima tahun, Ijo sudah ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya ke Pulau Borneo. Disebabkan umurnya yang masih kecil dan belum bisa mengingat apa-apa saat itu, Ijo tidak pernah menanyakan keberadaan ayah dan ibunya kepada Nenek Tupu. Walaupun Ijo hanya tinggal berdua dengan neneknya, ia tidak pernah merasakan kesepian. Begitu pun dengan Nenek Tupu, perempuan tua ini merasa bahagia hidup dengan cucu kesayangannya itu. Rumah tempat tinggal Nenek Tupu dan Ijo dikelilingi oleh pepohonan yang ditanam sendiri oleh Nenek Tupu, seperti pisang, singkong, pepaya, ubi jalar, dan lainnya. Setiap kali hendak memasak, Nenek Tupu tinggal memetik sayur yang tumbuh di sekeliling rumahnya. Di kebunnya yang lain, Nenek Tupu juga punya beberapa batang pohon kelapa dan pohon cokelat. Orang-orang sekitar mengenal Nenek Tupu sebagai petani pohon karena Nenek Tupu seorang yang gemar m...

avatar
Widra