Di Minahasa, ada seorang lelaki bernama Wuwung Sewe. Ia hidup sebagai nelayan. Oleh karena itu, ia sering ke sungai ataupun ke pantai. Di sungai dan pantai itulah ia memperoleh kebutuhan hidupnya. Air membekali hidupnya dengan sumber pangan dan alat pengangkutan. Akan tetapi, sungai dan pantai kadang membahayakan bahkan mengancam kehidupan manusia. Suatu waktu laut bisa meluap dan sungai bisa membawa banjir. Pada suatu hari, Wuwung Sewe turun ke muara sungai untuk memancing. Cuaca saat itu mendung, dan puncak gunung sudah bertudungkan awan. Namun, niatnya tetap teguh untuk mencari nafkah. Kail, umpan, parang, dan tempat ikan telah disiapkannya. Setelah siap semua, perjalanan pun dimulai. Sepanjang perjalanan, Wuwung Sewe berpikir tentang ikan-ikan yang akan dikailnya. Ia mengetahui bahwa di dalam muara sungai terdapat banyak ikan air payau seperti kakap bergaris, udang, dan kepiting. Kira-kira dua jam Wuwung Sewe mengail dengan umpan bagus, cacing agak besar, tetapi...
Beberapa abad yang lalu, di sebuah desa yang bernama Kalangan, hidup seorang gadis cantik. Gadis itu bernama Putri Rubiah. Selain berwajah cantik, Putri Rubiah juga bertabiat baik dan taat menjalankan ibadat agama. Kecantikan dan kesalehan gadis Rubiah ini terdengar sampai ke tempat-tempat jauh dan menjadi bahan pembicaraan rakyat banyak. Banyak sudah pemuda yang datang untuk melamar Rubiah. Di antara mereka ada yang kaya raya, ada yang gagah perkasa, ada pula yang keturunan bangsawan. Akan tetapi, tidak ada seorang pun yang berkenan di hati Rubiah. Pada suatu hari datanglah seorang kiai bernama Alwi ke Desa Kalangan. Kyai Alwi berasal dari Sumatera Barat. Kedatangan Kyai Alwi ke Desa Kalangan adalah untuk menyebarkan agama, bukan untuk melamar Rubiah. Akan tetapi, setelah Alwi menyaksikan kecantikan dan kesalehan perilaku Rubiah, ia jatuh cinta. Ia ingin mengambil Rubiah sebagai istri. Ternyata cinta Alwi ini disambut baik oleh Rubiah. Kisah Putri Rubiah Pada suatu h...
Festival Figura merupakan kalender kegiatan pariwisata yang dilaksanakan secara rutin setiap tahun di kota Manado untuk mengakhiri tahun lama dan memasuki tahun yang baru. Sebagai kesenian rakyat, Figura berasal dari bahasa Latin yakni Figur atau Sosok. Kesenian rakyat ini telah muncul beberapa ratus tahun lalu dijazirah pesisir teluk Manado. Ditilik dari perjalannya figura merupakan seni budaya yang diadopsi dari kesenian Yunani Klasik. Seni ini lebih dekat dengan seni pantomim atau seni menirukan laku atau watak dari seorang tokoh yang dikenal atau diciptakan. Kesenian ini dibawa oleh pelaut Spanyol (conquistadores) yang singgah dan tinggal disekitar pelabuhan Manado. Figura merupakan kesenian yang dapat menghadirkan dramaturgi pendek terhadap sosok atau perilaku tokoh-tokoh yang dianggap berperan dalam mengisi tradisi baik buruk dari sosok dan watak manusia. Figura oleh masyarakat Kota Manado saat ini diselenggarakan dalam bentuk festival pada setiap minggu ke-4 b...
Sumber: Sumaraw, Anneke. Cerita Rakyat dari Sulawesi Utara. Grasindo
Tanya resep Pindang Gembung Goreng Sambal Dabu2... Pindang Gembung Goreng Sambal Dabu2 5 Suka Sebelumnya maafkeun foto yg apa adanya ini, karena memang kurang kreatif untuk ambil foto2, hehe Oke, ini ... selengkapnya anna indrayani Bahan-bahan 2 porsi Ikan gembung yang sudah dipindang (sy...
Ampaha adalah nama sebuah tempat di desa Mangaran, yang artinya aliran sebuah sungai air terjun karena hulunya terletak pada suatu tanah ketinggian aliran airnya deras sehingga jadilah air terjun yang sangat indah. Air terjun ini terjadi oleh suatu peristiwa alam pada zaman dahulu, dimana kepulauan Talaud tidak lepas dari gangguan bajak laut yang datang dari kepulauan Sulu Mindanow selatan yang dikenal ganas dan tidak berprikemanusiaan. Karena sudah bosan dengan perlakuan para bajak laut ini, leluhur Mangaran mencoba menghadapi para bajak laut ini dengan tidak memperhitungkan kalah atau menang. Setelah mereka mencoba melawan bajak laut ini ternyata senjata yang mereka gunakan berhasil menembus tubuh para bajak laut sehingga darahnya memancar dari tubuhnya dan akhirnya mati. Dengan kejadian ini maka tempat itu diberi nama Ampaha yang artinya, napam pahan nu rasya atau tempat memancarnya darah orang Balangingi. Kisah ini berawal dari, kedatangan suku Balangingi di kepulauan Talaud...
Di bagian timur desa Damau terdapat suatu dataran tinggi yang membentuk pegunungan yang membentang dari utara ke selatan yang seakan-akan melindungi desa Damau yang berada dilerengnya. Sedangkan di sebelah barat nampak gunung Towo yang berdiri dengan megah nampak hijau keabu-abuan. Jika memandang ke utara nampak bentangan barisan bukit Maluto yang dihiasi hijaunya daun kelapa yang meliuk-liuk ditiup angin. Dan jika pandangan di arahkan ke bagian selatan samudra raya yang membiru terhampar dengan indahnya dimahkotai noktah putih yang memikat hati nelayan untuk menangkap harta yang terpendam di Napombalu yang kaya dengan ikan. Dataran tinggi Manongga adalah sebuah bukit yang membentang melingkari desa Damau bagian timur yang diatasnya terdapat sebidang tanah datar yang disebut Masalagampa. Konon Manongga atau Bowon Manongga didiami oleh sepasang suami istri yang laki-laki bernama Adasalema dengan istrinya bernama Waransangiang. Mereka menjalani kehidupannya dengan ruku...
Lawongo adalah seorang pemuda yang dikenal pemberani dan ulet. Pada suatu pagi yang cerah bersama ke dua belas ekor anjingnya yang galak pergilah ia ke hutan untuk berburu babi. Namun hari ini merupakan hari yang sial baginya karena tak seekorpun buruan yang berhasil diperoleh. Matahari makin tinggi dan udara pun makin panas, bersama anjing-anjingnya ia beristirahat di bawah pohon yang besar dan rindang di tepi sungai yang lebar. Karena sejuknya tiupan angin sepoi-sepoi ia pun tertidur, ketika ia terjaga dari tidur hari hampir malam dan sadarlah ia kalau ia sudah berada disekitar wilayah Maleburen. Ia mau kembali kedesanya Maleburen tetapi pasti ia akan kemalaman dalam perjalanan. Lalu ia teringat akan kekasihnya Yainsemaren yang tinggal di Nanginan. Lawongo pun pergi ke Nanginan disana ia disambut oleh kekasihnya dengan mesra. Malam itu dilaluinya dengan penuh kegembiraan bersama kekasih hatinya mereka saling memadu cinta. Pada malam itu Lawongo tertidur disamping kekas...
Di Walangitang ada sebuah tempat yang disebut Molibagu dan mempunyai raja bernama Wundulangi. Suku dari Bobentohu adalah turunan dari raja Wundulangi dengan istrinya Ganting-Ganting (Sangiang Tiang) keduanya mempunyai seorang putri yang bernama Taumatiti. Suatu keanehan sang putri mempunyai seorang suami yang hanya ada dalam mimpi, mereka bercumbu rayu dalam mimpi. Awal kisah laki-laki dalam mimpi adalah, konon pada waktu orang-orang membuka hutan untuk ladang padi, raja Wundulangi juga membuka hutan untuk ladang padi. Ditebangnya pohon-pohon besar maupun kecil, kecuali satu pohon besar yang terletak dipinggir hutan yang oleh orang Bobentehu disebut kayu lampawanua. Ketika Wundulangi pulang hampir petang datanglah Taumatiti ke kebun sendirian untuk mencaru kayu api, tetapi ia tidak mendapat kayu kering yang banyak. Setelah ia mengikat kayu bakar yang hanya sedikit duduklah ia dibawah pohon lampawanua,kapaknya ditancapkan ke pohon karena ia asyik mendengar suara...