Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Sulawesi Utara Kepulauan Talaud
NAPOMBALO
- 24 Desember 2018

Lawongo adalah seorang pemuda yang dikenal pemberani dan ulet. Pada suatu  pagi yang cerah bersama ke dua belas ekor anjingnya yang galak pergilah ia ke hutan untuk berburu babi. Namun hari ini merupakan hari yang sial baginya karena tak seekorpun buruan yang berhasil diperoleh. Matahari makin tinggi dan udara pun makin panas, bersama anjing-anjingnya ia beristirahat di bawah pohon yang besar dan rindang di tepi sungai yang lebar.  Karena sejuknya tiupan angin sepoi-sepoi ia pun tertidur, ketika ia terjaga dari tidur hari hampir malam dan sadarlah ia kalau ia sudah berada disekitar wilayah Maleburen. Ia mau kembali kedesanya Maleburen tetapi pasti ia akan kemalaman dalam perjalanan. Lalu ia teringat akan kekasihnya Yainsemaren yang tinggal di Nanginan. Lawongo pun pergi ke Nanginan disana ia disambut oleh kekasihnya dengan mesra. Malam itu dilaluinya dengan penuh kegembiraan bersama kekasih hatinya mereka saling memadu cinta. Pada malam itu Lawongo tertidur disamping kekasihnya, alat berburunya berada dekat tempat tidurnya.  Lawongo sangat lelah setelah seharian berburu sehingga malam itu ia tertidur pulas dan lupa akan segalanya. Yainsemaren pun tertidur dengan pulas sehingga mereka tak menyadari kalau sesuatu akan terjadi. Malam itu Lawongo bermimpi ia sedang berkelahi dengan seekor babi hutan yang sangat besar dan ganas mengamuk dengan sangat marah. Mereka saling menyerang dan Lawongo kewalahan menangkis serangan dari babi hutan itu. Ia pun mengambil alatnya dan ditusukkan  ketubuh binatang itu dengan perhitungan pasti babi itu akan mampus. Ternyata tusukan meleset tidak mengenai sasaran, binatang itu menjadi lebih ganas dan kembali menyerang Lawongo. Ia pun teringat akan kerisnya yang ada di dekatnya.

Malam itu awan hitam menutupi Nanginan sehingga gelap gulita, petir sambar menyambar diikuti bunyi gemuruh halilintar yang begitu keras seakan-akan ingin membelah bumi. Hujan pun turun dengan sangat deras disertai angin yang kencang menyebabkan warga Nanginan tertidur dengan lelap. Berdasarkan pengalaman warga apabila terjadi hal demikian kemungkinan ada sesuatu yang terjadi dalam lingkungan raja atau keluarga bangsawan. Tangan Yainsemaren menyentuh tangan Lawongo untuk membangunkannya dan bertepatan dengan itu dalam keadaan bermimpi Lawongo menancapkan kerisnya pada binatang itu, akan tetapi bukan babi hutan yang ditikamnya melainkan tubuh gadis pujaannya.

Lawongo mencabut kerisnya dan walaupun dalam keadaan belum sadar ia mengambil tombak lalu bersama anjing-anjingnya ia pergi lagi berburu.

Mayat  Yeinsemaren kemudian dimasukkan ke dalam peti lalu ditutup. Dalam suasana sibuk secepat kilat Lawongo sudah berada disamping kekasihnya dalam peti jenazah. Tak seorang pun yang melihatnya sehingga peti pun ditutup dan di paku sehingga tidak mudah dibuka kecuali dipecahkan dengan kapak. Peti mayat langsung diusung ke Maleburen untuk dimasukkan kedalam liang lahat dalam gua Arandaganua yang berhadapan dengan Napombalu. Walaupun upacara pemakaman telah selesai tetapi Yainsemaren tetap tinggal di dekat pusara kekasihnya. Ia sangat sedih selalu menangis. Satu hari, dua hari dan seterusnya bunyi bansi masih terdengar. Pada hari keenam nada bansi terputus-putus  dan pada malam hari sudah mulai sayup-sayup terdengar. Pada hari ketujuh waktu subuh ia terjaga dari tidurnya dan bunyi bansi tidak terdengar lagi. Hal ini menandakan bahwa Lawongo telah meninggal dunia sesuai dengan apa yang dikatakannya. Yainsemaren menangis sekuat-kuatnya tak seorangpun dapat menghiburnya sampai ia pingsan tak sadarkan diri. Saat ia sadar ia menangis lagi dan matanya melirik kearah selatan jauh dikaki langit kelihatan air laut berbuih seperti disembur oleh jutaan ikan paus dan seakan-akan terjadi keajaiban. Yainsemaren tidak ingat pesan kekasihnya tanpa sadar tangannya terangkat dan jarinya menunjuk ke arah keajaiban itu maksudnya untuk memberitahu orang tuanya dan juga kepada perempuan yang sedang mencuci di muara sungai Maleburen. Akan tetapi keajaiban itu tiba-tiba berhenti, barulah Yeinsemaren ingat pesan kekasihnya. Sekiranya Yeinsemaren tidak menunjuk ke tempat  kejadian itu mungkin akan terjadi sebuah pulau seperti yang direnung oleh Lawango, waktu ia berdiri di pantai Maleburen sebelum ia pergi berburu yang kemudian mengalami musibah. Yainsemaren memberitahukan kepada orang tuanya dan menyuruh beberapa orang laki-laki yang berani untuk menyelidiki tempat terjadinya keajaiban itu. Kepada beberapa wanita diperintahkan untuk menyiapkan bekal dan air secukupnya karena belum diketahui secara pasti jauhnya tempat itu.

Pada  suatu hari yang cerah bertolaklah beberapa orang lengkap dengan perbekalan menuju laut lepas di kaki langit sebelah selatan dari Maleburen. Mereka berlayar mengikuti angin utara. Setelah tiga jam berlayar dari jauh mulai nampak daratan tanahnya putih menyilaukan mata dan sebatang pohon tumbuh disana. Setelah mendarat terkagum-kagumlah mereka melihat pemandangan alam dihadapan mereka sebab yang kelihatan putih menyilaukan dari kejauhan ternyata adalah pasir dan kerikil. Mereka pun cemas karena tempat ini ternyata hanya bukit pasir yang dikelilingi oleh  samudra raya sehingga apabila air pasang pasti daratan ini akan hilang. Mereka tidak tinggal lama disitu, tetapi segera kembali ke Maleburen untuk menyampaikan hasil penyelidikan mereka kepada kepala yang memberi tugas. Sebelum meninggalkan tempat itu mereka memberi nama Napombalu sebagai nama tempat itu. Napo artinya pulau karang, balu artinya perubahan yang terjadi tiba-tiba. Jadi Napombalu berarti pulau karang yang terjadi kerena perubahan tiba-tiba. Tempat ini terletak di sebelah selatan desa Damau yang jaraknya kira-kira tiga mil dari desa Damau.

Cerita ini mengandung pesan atau larangan sepasang kekasih yang belum menikah dilarang untuk tidur bersama.

 

 

sumber:

  1. Situs Kemendikbud (https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbsulut/cerita-rakyat-talaud-napombalo/)

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Bobor Kangkung
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Tengah

BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Ikan Tongkol Sambal Dabu Dabu Terasi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Utara

Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Peda bakar sambal dabu-dabu
Makanan Minuman Makanan Minuman
Sulawesi Selatan

Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Tradisi MAKA
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Nusa Tenggara Barat

MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...

avatar
Aji_permana
Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline