Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Cerita Rakyat Sulawesi Utara Kepulauan Talaud
GAGADYAMIH HA LULLAGE (Semut yang Tertawa)
- 24 Desember 2018

Di bagian timur desa Damau terdapat suatu dataran tinggi yang membentuk pegunungan yang membentang dari utara ke selatan yang seakan-akan melindungi desa Damau yang berada dilerengnya. Sedangkan di sebelah barat nampak gunung  Towo yang berdiri dengan megah nampak hijau keabu-abuan. Jika memandang ke utara nampak bentangan barisan bukit Maluto yang dihiasi hijaunya daun kelapa yang meliuk-liuk ditiup angin. Dan jika pandangan di arahkan ke bagian selatan samudra raya yang membiru terhampar dengan indahnya dimahkotai noktah putih yang memikat hati nelayan  untuk menangkap harta yang terpendam di Napombalu yang kaya dengan ikan.

Dataran tinggi Manongga adalah sebuah bukit yang membentang melingkari desa Damau bagian timur yang diatasnya terdapat sebidang tanah datar yang disebut Masalagampa. Konon Manongga atau Bowon Manongga didiami oleh sepasang suami istri yang laki-laki bernama Adasalema dengan istrinya bernama Waransangiang. Mereka menjalani kehidupannya dengan rukun dan damai dengan segala kebutuhan yang selalu tersedia walau pun saat itu mereka belum mengenal cara pegolahan tanah sebagai sumber kehidupan. Asal keduanya tidak diketahui dengan pasti, ada yang mengatakan bahwa keduanya berasal dari khayangan karena mereka bisa melakukan hal-hal yang gaib dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa bekerja hingga mereka menghilang secara gaib. Ada yang mengatakan bahwa mereka berasal dari kepulauan Maluku atau Ternate hal ini dibuktikan dengan bahasa sastra tradisional yang masih ada di Damau hingga kini  yaitu:

Tinumuwo su wowong ontosa

Sinunomba su masalagampa

Pia ala araing ta anggateng

Tentang ngi batara nangangkung biringa

Syair ini memiliki arti bahwa gunung sentosa di halmahera itu saling berhubungan dengan Masalagampa di Damau.

Konon pada suatu hari panas terik kedua suami istri duduk berangin-angin dibawah sebatang pohon Araiung. Warangsangiang sangat gelisah karena hampir tidak dapat menahan panasnya terik matahari. Mereka sudah beberapa kali minum air namun belum juga dapat menghilangkan rasa haus, malahan rasa haus semakin menjadi-jadi walaupun sudah beberapa tempurung air yang diminum. Adasalena mulai khawatir melihat  kegelisahan istrinya lalu berkata “tidak usah minum air lagi nanti ku ambilkan tebu untukmu”. Adasalena kemudian pergi dan tak berapa lama ia kembali dengan membawa  dua batang tebu yang panjang kemudian dikupasnya kulitnya dan diberikan kepada istrinya. Istrinya memakan tebuh yang diberikan suaminya, tak berapa lama muncullah satu demi satu semut merah mendekati ampas tebuh yang di buang oleh Warangsangiang. Lama kelamaan makin banyak semut yang datang sehingga menjadi kawanan semut yang besar dan banyak. Adasalena memperhatikan bahwa semut-semut itu lebih banyak mengerumuni ampas tebuh yang berasal dari mulut istrinya. Tiba-tiba Adasalena mendengar ada beberapa ekor semut yang  bercakap-cakap dan mengatakan “ supaya adil baiklah kawan-kawan yang lain pergi ke tumpukan ampas tebuh yang berasal dari mulut suaminya”.

Beberapa semut mengatakan kami sudah dari sana tetapi rasanya berbeda karena ampas tebuh dari mulut istrinya lebih banyak airnya sebab mungkin gigi istrinya sudah banyak yang tanggal sehingga tidak dapat melumat tebuh dengan baik” dan semut-semut itu pun tertawa terbahak-bahak. Tanpa sadar Adasalena pun ikut tertawa dengan nyaring menyebabkan istrinya kaget dan heran melihat suaminya tertawa terbaha-bahak tanpa tahu apa penyebabnya, ia mengira suaminya sudah gila akibat teriknya panas matahari. Atau mungkin ada hal yang kurang pada dirinya yang ditertawai suaminya. Adaselena pun sadar akan tingkahnya yang mungkin telah menyinggung perasaan istrinya tapi apa dikata  pikir dahulu   pendapatan sesal kemudian tak ada gunanya. Warangsangiang pun mendesak suaminya “ katakana apa yang membuatmu tiba-tiba tertawa, apa mungkin ada yang salah pada diriku yang membuat kau tertawa”. Suaminya menjawab “sayang aku tertawa bukan karena ada yang salah pada dirimu tetapi tadi mungkin saya sedang bermimpi”. Tetapi istrinya tidak puas dengan jawaban suaminya ia terus mendesak apa sebetulnya yang menyebabkan suaminya tiba-tiba tertawa. Tetapi Adasalena bertahan untuk tidak menceritakan hal sebenarnya pada istrinya, kalau mengatakan ia tertawa karena percakapan semut-semut istrinya pasti akan sedih mendengar perkataan semut tadi.

Karena suaminya tidak mau mengatakan hal yang sebenarnya walau sudah berkali-kali ditanya sehingga ia berkata “kamu tidak jujur dan tidak lagi menyayangi aku”. Karena kau masih menyimpan rahasia terhadap aku dan apa boleh buat mungkin kita tak bisa hidup bersama lagi”, ia pun menangis tersedu-sedu sambil berkata “biarlah tempat ini diberi nama Bowon Manongga dan selamat tinggal” setelah berkata demikian tiba-tiba Walangsangiang menghilang secara gaib. Adasalena melihat ke sekelilingnya dengan penuh keheranan ia mencari istrinya kesegala penjuru Masalagampa tetapi sia-sia karena ia tidak dapat menemukan istrinya.

Kini ia tinggal sendirian penuh dengan penyesalan atas apa yang ia perbuat terhadap istrinya. Berhari-hari ia merenungi nasibnya, hidup sebatang kara si alam yang begitu luas tanpa teman bercanda, bergurau semuanya telah hanyut ditelan bumi. Adasalena sepanjang masa dirundung kesedihan apa lagi hanya karena semut penyebabnya. Adasalena tidak sanggup memikul beban deritanya dan setiap kali ia melihat semut semakin sedih hatinya teringat akan istri yang sangat dicintainya.

Pada suatu hari Adasalena sedang duduk termenung ditempat terakhir kali ia bercengkerama dengan istrinya, tiba-tiba ia dikagetkan oleh suara yang memecah kesunyiannya. Setelah diamatinya suara itu berasal dari seekor semut yang sering ia lihat diantara gerombolan semut-semut itu. Kata semut itu “ jangan engkau merenung menyesali sesuatu yang sudah terjadi, sebab itu hanya akan menambah kesedihan sebab hidup ini adalah takdir dari Maha Pencipta, sekali kelak engkau akan mengalami apa yang terjadi padaku aku inilah istrimu yang tidak kau berikan kejujuran. Aku telah menjadi seekor semut yang sekarang sedang berbicara dengan mu”. Karena hancurnya perasaan Adasalena pun gaib seperti yang dialami istrinya dan ia pun berubah menjadi seekor semut. Tempat itu hingga sekarang disebut Bowon Manongga, dan tempat dimana kedua suami istri itu gaib hingga sekarang masih dikerumuni oleh sarang-sarang semut merah yang tidak bisa hilang walaupun sarang-sarangnya dibongkar.

Cerita ini mengandung makna bahwa sebuah kejujuran sangat penting artinya dalam hubungan suami istri dan terhadap sesame manusia

 

sumber:

  1. Situs Kemendikbud (https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbsulut/cerita-rakyat-talaud-gagadyamih-ha-lullage-semut-yang-tertawa/)

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya