Tais (kain tenun) terdiri atas dua jenis yaitu tais matan dan tais wangim. Tais matan adalah kain tenun yang dibuat dengan motif dasar bunga. Tais wangim adalah kain tenun asli. Warna dasar pada kain tenun yang biasanya dipakai dalam upacara adat pada umumnya adalah coklat, hitam kebiru-biruan, dan hitam. Pada masa lalu, keberadaan warna-warna pada tais (kain tenun), memiliki makna tersendiri yang selalu dikaitkan dengan status sosial seseorang dalam masyarakat. Golongan bangsawan selalu menggunakan tais (kain tenun) dengan warna dasarnya coklat. Seorang perempuan Tanimbar yang menggunakan kain tenun dengan warna dasar coklat menandakan bahwa orang tiu berasal dari keturunan bangsawan. Kelompok yang bukan keturunan bangsawan tidak boleh menggunakan kain tenun dengan warna dasar coklat. Tais (Kain tenun) dengan warna dasarnya coklat melambangkan kedudukan orang yang memakainya sebagai golongan bangsawan; orang tanimbar dari golongan menengah biasanya menggunakan kain tenun atau tai...
Foruk adalah sebuah kata kerja dalam bahasa Tanimbar yang artinya nyanyian[35]. Kata foruk jika diberi imbuhan for, maka kata kerja itu berubah menjadi kata benda yaitu nyanyian. Untuk semakin jelas dapat diuraikan sebagai berikut: Foruk : Nyanyi Farforuk : Nyanyian Fworuk : Menyanyi Syair atau lagu yang biasa dinyanyikan dalam foruk, bukan nyanyian biasa dan bukan pantun daerah. Foruk memiliki bentuk syair tersendiri. Syair yang dipakai dalam foruk namanya Tanlain. Tanlain adalah syair atau lagu untuk foruk[36]. Tanlain dapat digolongkan atas 3 (tiga) jenis yaitu: tanlain lean narut, tanlain adat dan tanlain tnabar[37]. 1. Tanlain Lean narut Tanlain lean narut biasanya dinyanyikan setiap waktu dan tidak terikat pada acara tertentu. Se...
Kesenian satu ini merupakan salah satu kesenian tradisional dari Maluku yang sangat kental akan nuansa mistis. Namanya adalah Kesenian Bambu Gila . Apakah Kesenian Bambu Gila itu? Bambu Gila adalah salah satu kesenian tradisional yang berasal dari daerah Maluku . Selain kaya akan nilai seni, kesenian satu ini sangat kental akan kesan mistis dengan menggunakan bambu sebagai medianya. Bambu Gila ini merupakan salah satu kesenian tradisional yang cukup terkenal di daerah Maluku dan sering ditampilkan di berbagai acara baik adat, hiburan, maupun acara budaya. Sejarah Kesenian Bambu Gila Kesenian Bambu Gila ini berasal dari tradisi lama masyarakat Maluku. Menurut sejarahnya, kesenian ini sudah ada sebelum masuknya agama Islam dan Kristen di daerah Maluku. Pada saat itu masyarakat Maluku masih mengenal Animisme dan Dinamisme dalam kehidupan spiritual mereka...
Tari katreji atau tari pergaulan, biasanya tarian ini ditampilkan pada upacara-upacara pelantikan pemimpin (Kepala Desa, Gubernur dan Bupati). Tarian ini konon menurut sejarah, merupakan sebuah artikulasi dan perpaduan dua budaya yaitu budaya Eropa (Portugis dan Belanda) dengan budaya Maluku. Sumber: https://bacaterus.com/tarian-tradisional-maluku/
ama halnya dengan kebudayaan suku asmat di papua yang memiliki ritual adat tersendiri, suku aru juga memiliki salah satu seni pertunjukan dan ritual upacara ada yang paling dikenal dari suku aru yakni tambaroro. Kesenian adat tambaroro merupakan sebuah seni pertunjukan yang didalamnya berisikan nyanyian, tari tarian, dan bermain alat musik. Kegiatan ini biasanya dilangsungkan untuk acara penyambutan tamu, peresmian acara adat dan belang (perahu adat), dan acara ritual adat lainnya. Kesenian adat tambaroro ini akan dilaksanakan selama tiga malam berturut turut. Masyarakat desa longgar dan hampir di desa desa adat suku aru lainnya, selalu membuat sebuah tempat khusus yang diperuntukkan untuk mengelar acara Tambaroro yang disebut senalar. Senalar terdiri dari 5 susunan kayu yang dibuat memanjang sebagai tempat duduk bagi para pemain musik dan penyanyi. Dalam prosesnya, para lelaki dan perempuan akan menari dan bernyanyi serta diiringi oleh alunan musik traditional. Penari wanita akan...
Ritual Panas Gandong merupakan seremoni adat yang biasanya dilakukan antara dua atau lebih negeri adat di Maluku (terutama di Maluku Tengah). Ritual ini bertujuan untuk menghangatkan kembali relasi mereka sebagai “Orang Basudara/barsaudara” yang percaya bahwa leluhur mereka berasal dari kandungan/gandong yang sama. Dalam relasi gandong, warga negeri Rutong merupakan adik/ade dari warga Negeri Rumahkay. Awalnya leluhur mereka merantau meninggalkan Negeri Rumahkay, kemudian menetap dan beranak pinak di pesisir Timur Pulau Ambon, yang kini menjadi Negeri Rutong. Hubungan basudara harus tetap terjaga, dan ritual Panas Gandong adalah pengikat yang menyekutukan mereka. Bagi banyak negeri adat di Maluku, relasi Gandong adalah ikon integrasi sosial. Panas Gandong merupakan elemen penanda sekaligus pengingat yang mengokohkan ikatan sosial mereka sebagai orang-orang bersaudara. Dalam dinamika ini orang-orang di Maluku menandai identitas ke-Maluku-annya sebagai yang utama, sebelu...
Masyarakat adat Suku Huaulu yang mendiami Desa Huaulu di bawah kaki Gunung Binaya, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, masih mempertahankan tradisi pembuatan cidaku (cawat) dari kulit kayu untuk digunakan dalam proses inisiasi pendewasaan anak laki-laki. "Penelitian kami untuk tradisi dan pengelolan sumber daya budaya di Huaulu Februari kemarin, menunjukan bahwa kebudayaan mereka sejak zaman holosen masih sangat kental, salah satunya adalah pembuatan cawat secara tradisional," kata Arkeolog Lucas Wattimena di Ambon, Senin. Ahli antropologi dari Balai Arkeologi Ambon itu mengatakan, cawat atau cidaku dalam bahasa setempat, adalah salah satu barang penting yang digunakan dalam ritual pataheri yang merupakan praktek inisiasi pendewasaan seorang anak laki-laki Suku Huaulu. Kendati zaman telah berkembang ritual pataheri tersebut masih tetap dipertahankan, termasuk penggunaan cawat yang dibuat khusus dari kulit kayu oleh para tetua adat setempat. Proses pem...
Ritual adat minta berkat leluhur (Husu Matak Malirin, Husu Is no beran) yang dilakukan Suku Laka Amanas di puncak Gunung Mandeu, Desa Mandeu Raimanus, Kecamatan Raimanuk memiliki nilai budaya tak terhingga. Ini mesti dijaga dan dilestarikan oleh anak cucu yang masih ada dan menyakininya. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belu , Johanes Andes Prihatin kepada Pos Kupang di sela rapat koordinasi (rakor) pembangunan pariwisata Belu di Hotel Nusantara II Atambua, Senin (20/11/2017) mengatakan, Pemerintah Kabupaten Belu saat ini sedang gencar melakukan promosi di sektor pariwisata. Terakhir, Pemkab Belu baru saja menggelar Festival Fulan Fehan yang sukses meraih Rekor Muri sebagai pagelaran likurai dengan peserta terbanyak mencapai 6.000 orang di Padang Fulan Fehan. Menurut Johanes, tren wisata dunia saat ini cenderung back to nature ikut menjadi faktor pendorong. Dengan promosi melalui kemasan yang baik dan sentuhan entertain, katanya, tradis...
PADA bulan Juli hingga November masyarakat di Kabupaten Belu dan Malaka Nusa Tenggara Timur (NTT), melakukan persembahan tahunan di tempat pemali, seperti Ksadan Lulik (batu pemali) di puncak Gunung Mandeu , Kecamatan Raimanuk , Desa Faturika . Lokasi ini bisa ditempuh dari Kota Atambua dalam dua jam perjalanan. Ritual yang biasa dilakukan di tempat ini berupa pemotongan hewan, seperti kerbau dan ayam. Tak lupa menyisipkan beberapa helai daun sirih dan pinang sebagai rasa terima kasih, bersyukur kepada leluhur dan sang maha pencipta. Dalam keyakinan warga Belu, ruh leluhur dan alam sangat kental hubungannya. Mereka meyakini leluhur mendiami alam yang disakralkan sejak jaman nenek moyang. Salah satunya di batu pemali yang terdapat di hutan adat dan tempat-tempat pemali lainnya. Ksadan lulik ini terbentuk dari susunan batu yang ditata rapi dalam lingkaran bulat setinggi satu meter atau lebih menyerupai punden berundak-undak. Susun...