Kesenian satu ini merupakan salah satu kesenian tradisional dari Maluku yang sangat kental akan nuansa mistis. Namanya adalah Kesenian Bambu Gila.
Apakah Kesenian Bambu Gila itu?
Bambu Gila adalah salah satu kesenian tradisional yang berasal dari daerah Maluku. Selain kaya akan nilai seni, kesenian satu ini sangat kental akan kesan mistis dengan menggunakan bambu sebagai medianya. Bambu Gila ini merupakan salah satu kesenian tradisional yang cukup terkenal di daerah Maluku dan sering ditampilkan di berbagai acara baik adat, hiburan, maupun acara budaya.
Sejarah Kesenian Bambu Gila
Kesenian Bambu Gila ini berasal dari tradisi lama masyarakat Maluku. Menurut sejarahnya, kesenian ini sudah ada sebelum masuknya agama Islam dan Kristen di daerah Maluku. Pada saat itu masyarakat Maluku masih mengenal Animisme dan Dinamisme dalam kehidupan spiritual mereka. Sehingga mereka masih akrab dengan berbagai ritual untuk para leluhur dan mempercayai adanya roh gaib. Salah satu tradisi yang masih dilestarikan hingga sekarang adalah Kesenian Bambu Gila ini.
Konon Bambu Gila ini dulunya tidak hanya dilakukan sebagai atraksi atau hiburan, Bambu Gila juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di sana. Terutama pada pekerjaan yang terkesan berat seperti memindahkan kapal, menarik kapal, bahkan untuk melawan para musuh saat perang. Namun seiring dengan masuknya agama Islam dan Kristen di Maluku, tradisi tersebut lebih difungsikan sebagai atraksi seni atau hiburan rakyat dan dipertahankan hingga sekarang.
Fungsi Dan Makna Kesenian Bambu Gila
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dulunya Kesenian Bambu Gila ini difungsikan sebagai bagian dari kehidupan spiritual masyarakat Maluku. Namun, Kesenian Bambu Gila ini sekarang lebih difungsikan sebagai atraksi seni atau hiburan bagi masyarakat Maluku. Selain itu Bambu Gila ini juga dimaknai sebagai apresiasi serta upaya melestarikan warisan budaya mereka.
Pertunjukan Kesenian Bambu Gila
Kesenian Bambu Gila ini biasanya dibawakan oleh para laki-laki yang terdiri 7 orang dan 1 orang bertindak sebagai pawang. Pawang ini nantinya akan bertugas membacakan mantra, memasukan roh ke dalam bambu, dan menjinakkannya. Bambu yang digunakan dalam kesenian ini tentu bukan bambu sembarangan dan harus memiliki karakteristik khusus.
Dalam pertunjukan Bambu Gila biasanya diawali dengan ritual seperti membakar kemenyan dan membacakan mantra oleh pawang. Kemudian asap dari kemenyan tersebut dihembuskan pada bilah bambu yang dibawa oleh para pemain. Proses ini dilakukan untuk mengundang roh gaib untuk masuk dan menggerakan bambu.
Setelah proses ritual selesai maka bambu akan terasa semakin berat dan mulai bergerak dengan sendirinya. Para pemain kemudian harus memeluk dan menahan bambu tersebut. Sang pawang kemudian mengendalikan bambu melalui asap kemenyan yang dibawanya. Sedangkan para pemain harus berusaha menahannya agar tidak lepas, sehingga tak jarang salah satu pemain terjatuh atau terseret laju bambu tersebut.
Selain itu semakin cepat irama musik pengiring juga membuat bambu semakin liar dalam bergerak. Sehingga para pemain harus berusaha mempertahankan kekuatannya. Hal ini lah yang membuat Kesenian Bambu Gila menarik dan meriah. Setelah acara memasuki akhir acara maka sang pawang kemudian menghentikan bambu tersebut dan menjinakannya.
Pengiring Kesenian Bambu Gila
Dalam pertunjukan Bambu Gila ini biasanya diiringi oleh musik tradisional seperti tifa, genderang, gong dan lain-lain. Irama yang dimainkan dalam pertunjukan Bambu Gila ini berawal dari irama pelan kemudian semakin cepat. Irama tersebut tentunya diatur agar terdapat klimaks pada akhir pertunjukan dan terlihat lebih atraktif.
Kostum Kesenian Bambu Gila
Kostum yang digunakan para pemain Bambu Gila biasanya merupakan pakaian yang bersifat adat. Para pemain biasanya tidak menggunakan baju, namun hanya menggunakan celana dan ikat kepala. Kostum tersebut biasanya didominasi oleh warna merah.
Perkembangan Kesenian Bambu Gila
Kesenian Bambu Gila ini masih terus dilestarikan dan dikembangkan hingga sekarang. Berbagai kreasi dan variasi juga sering ditambahkan pada setiap pertunjukannya agar terlihat menarik, namun tidak meninggalkan keaslian dan ciri khasnya. Kesenian Bambu Gila masih sering ditampilkan di berbagai acara, baik adat maupun hiburan. Selain itu kesenian ini juga sering ditampilkan di berbagai acara budaya seperti festival budaya dan promosi pariwisata di Maluku.
Sekian pengenalan tentang “Bambu Gila Kesenian Tradisional Dari Maluku”. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan anda tentang kesenian tradisional di Indonesia.
YUK CINTAI DAN LESTARIKAN KESENIAN TRADISIONAL DI INDONESIA!
Sumber Gambar : www.indonesia-tourism.com
Sumber : http://www.negerikuindonesia.com/2015/11/bambu-gila-kesenian-tradisional-dari.html
BAHAN-BAHAN 1 ikat kangkung bumbu halus : 5 siung bawang merah 2 siung bawang putih 2 butir kemiri 1 sdt ketumbar bubuk seruas kencur aromatic : 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 btg sereh seruas lengkuas,geprek seasoning : 1 sdt garam (sesuai selera) 1/2 sdt kaldu bubuk 1/2 sdm gula jawa sisir 1 sdt gula pasir Rose Brand 1 bungkus santan cair instan Rose Brand 1 liter air 3 sdm minyak goreng untuk menumis CARA MEMASAK: Siangi kangkung cuci bersih,tiriskan Haluskan bumbu Tumis bumbu halus hingga harum dengan secukupnya minyak goreng,masukkan aromatic,masak hingga layu,beri air 1 lt Masukkan kangkung,beri seasoning,aduk rata Koreksi rasa Sajikan Sumber: https://cookpad.com/id/resep/25030546?ref=search&search_term=kangkung
Bahan: 1 buah tomat, potong dadu 2 ekor ikan tongkol ukuran sedang (1/2kg) 1/2 bks bumbu marinasi bubuk 1 sdt bawang putih Secukupnya garam Secukupnya gula 7 siung bawang merah, iris 5 buah cabe rawit, iris 2 batang sereh, ambil bagian putihnya, iris 3 lembar daun jeruk, iris tipis-tipis 1 bks terasi ABC Minyak untuk menumis Secukupnya air Cara memasak: Cuci bersih ikan tongkol. Taburi bumbu marinasi desaku, garam secukupnya, air 2 sdm ke ikan tongkol. Siapkan bahan-bahan. Iris tipis bawang merah, daun jeruk, seret, cabe rawit. Kukus ikan tongkol selama 10 menit. Lapisi dengan daun pisang atau daun kunyit. Boleh jg tidak d lapisi. Setelah ikan di kukus, goreng ikan. Tumis bawang merah dan bahan lainnya. Masukkan terasi yg telah dihancurkan. Setelah matang, masukkan ikan yang telah digoreng. Aduk hingga rata. Sajikan dengan nasi hangat. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/24995999?ref=search&search_term=dabu+dabu
Bahan-bahan Porsi 2 orang Bumbu Ikan bakar : 2 ekor ikan peda 1 sdm kecap 1/2 sdm Gula merah 1/2 sdt garam Minyak goreng Bahan sambal dabu-dabu : 7 buah cabe rawit merah, iris kecil 1 buah tomat merah, iris dadu 3 siung bawang merah,iris halus 2 lembar daun jeruk, buang tulang tengah daun, iris tipis 2 sdm minyak goreng panas Cara Membuat: Marinasi ikan dengan air perasan jeruk nipis dan garam secukupnya, diamkan 20 menit, kemudian panggang diatas teflon(aku di happycall yang dialasi daun pisang) sesekali olesi minyak plus bumbu ke ikannya(aku pakai bumbu kecap dan gula merah) panggang sampai matang. Cara bikin Sambal dabu-dabu : Campurkan semua bahan sambal dabu-dabu ke dalam mangkok kecuali minyak kelapa, panaskan minyak kelapa, kemudian siram diatas sambal tadi, sajikan ikan peda bakar dengan sambal dabu-dabu. Sumber: https://cookpad.com/id/resep/15232544?ref=search&search_term=peda+bakar
MAKA merupakan salah satu tradisi sakral dalam budaya Bima. Tradisi ini berupa ikrar kesetiaan kepada raja/sultan atau pemimpin, sebagai wujud bahwa ia bersumpah akan melindungi, mengharumkan dan menjaga kehormatan Dou Labo Dana Mbojo (bangsa dan tanah air). Gerakan utamanya adalah mengacungkan keris yang terhunus ke udara sambil mengucapkan sumpah kesetiaan. Berikut adalah teks inti sumpah prajurit Bima: "Tas Rumae… Wadu si ma tapa, wadu di mambi’a. Sura wa’ura londo parenta Sara." "Yang mulia tuanku...Jika batu yang menghadang, batu yang akan pecah, jika perintah pemerintah (atasan) telah dikeluarkan (diturunkan)." Tradisi MAKA dalam Budaya Bima dilakukan dalam dua momen: Saat seorang anak laki-laki selesai menjalani upacara Compo Sampari (ritual upacara kedewasaan anak laki-laki Bima), sebagai simbol bahwa ia siap membela tanah air di berbagai bidang yang digelutinya. Seharusnya dilakukan sendiri oleh si anak, namun tingkat kedewasaan anak zaman dulu dan...
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.