Bekasam kepayang adalah makanan khas Sumatera Selatan berupa buah kepayang yang difermentasikan dengan bantuan bakteri. Makanan ini berwarna kehitaman dan memiliki tekstur yang lembek. Warna hitam tersebut berasal dari buah kepayang yang menjadi bahan dasarnya. Bekasam kepayang memiliki rasa yang asin dan gurih, biasanya dijadikan sebagai lauk dan dimakan dengan nasi. Cara membuat bekasam kepayang : 1. Memilih dan Menyiapkan buah kepayang yang sebaiknya dipilih adalah yang sudah tua. Bagian dari buah kepayang yang dipakai adalah dagingnya, sehingga buah harus dipecah terlebih dahulu. Lalu rendam daging buah kepayang selama 1 hari untuk menghilangkan zat pemabuk yang terkandung di dalamnya. 2. Fermentasi daging buah kepayang yang sudah direndam kemudian ditiriskan dan dimasukkan ke wadah yang tertutup dan tidak bocor. Masukkan juga garam dan nasi ke dalam wadah. Fermentasi bekasam kepayang membutuhkan waktu selama kurang lebih 2 bulan. 3. Memasak set...
Secara umum tata cara pernikahan di kabupaten Musi banyuasin hampir sama dengan tata cara pernikahan melayu, karena secara turun temurun merupakan peninggalan dari kejayaan Kerajaan Sriwijaya yang ada di Sumatera Selatan, dari pakaian, bentuk singgah sana maupun tata cara perkawinan. Adapun tata cara perkawinan masyarakat di Bumi Serasan Sekate ini dibagi menjadi enam bagian yaitu : Madik Dalam tradisi madik keluarga calon mempelai pria berkunjung ke rumah calon mempelai perempuan untuk berkenalan sekaligus melakukan observasi terhadap keadaan calon mempelai wanita dan keluarganya. Penting juga untuk diketahui asal usul serta silsilah keluarga masing-masing dan apakah wanita yang dituju itu belum ada orang lain yang meminangnya. Beberapa “tenong” atau “songket” yang berbentuk bulat terbuat dari anyaman bambu, juga beberapa “tenong” berbentuk songket segi empat dibungkus dengan kain batik bersulam benang emas yang berisi bah...
Tari Setabik dapat digolongkan kepada tari tradisional, apabila dilihat dari segi karakter (sifat), segi penyajian, tata rias, tata busana dan musik pengiring . Tari Setabik merupakan rangkaian upacara penerimaan tamu agung di Kabupaten Musi Banyuasin. Tari Setabik telah ada di Kabupaten Musi Banyuasin cukup lama, yaitu sejak zaman penjajahan Belanda. Ini dapat dilihat dari nama tari tersebut yaitu Setabik. Setabik berasal dari dari kata tabik (tabe, artinya menghormat, atau penghormatan). Kemudian nama tersebut beradaptasi dengan daerah setempat menjadi setabik. Dari asal kata itulah kemudian terbentuk sebuah tarian daerah yang bersifat penghormatan kepada tamu¬tamu (Pemerintah dan pemuka adat) yang datang ke Musi Banyuasin (MUBA). Salah satu ciri tari Setabik tersebut ada gerakan menghormat (tabik). Dari sisi penyajian, umumnya tari-tari penyambutan yang tersebar di Sumatera Selatan semuanya sama, yaitu dilakukan pada waktu menghormati kedatangan tamu. Penari terdiri d...
Pembicaraan tentang budaya tidak terbatas tentang tari-tarian, lagu, senjata tradisional, ataupun pakaian dan rumah adat, namun juga tentang kepercayaan dan tata cara atau perilaku masyarakat di suatu bangsa. Salah satu provinsi yang menarik perhatian saya ialah Provinsi Sumatera Selatan. Provinsi ini terletak jauh dari ibukota, dengan koordinat 1 o - 4 o Lintang Selatan dan 102 o -106 o Bujur Timur. Provinsi Sumatera selatan berbatasan dengan Provinsi Jambi di sebelah utara, Provinsi Lampung di Sebelah Selatan, Provinsi Bangka Belitung di sebelah timur, dan Provinsi Bengkulu di sebelah barat. Karakteristik wilayah Provinsi Sumatera Selatan cukup unik. Tanahnya terdiri dari rawa-rawa payau yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Di sana banyak ditumbuhi tumbuhan palmase dan kayu rawa. Bagian baratnya merupakan dataran rendah, sedangkan bagian pedalaman Sumatera Selatan tediri atas gunung-gunung Bukit Barisan, seperti Gunung Seminung, Gunung Dempo, Gunung Patah,...
PEDE Kepayang ( Pangium edule ) adalah tumbuhan liar yang menghasilkan bahan bumbu sejumlah masakan nusantara. Biji kepayang mengandung asam sianida dan bila dimakan dalam jumlah tertentu akan menyebabkan mabuk. Di Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan, kepayang diolah menjadi masakan tradisional yang disebut “ Pede”. Cara membuat masakan “ Pede” : 1. Pilih buah kepayang yang sudah jatuh sendiri dari pohon (umumnya sudah matang , bewarna kehitaman). Keluarkan buah kepayang dari batoknya lalu dicuci bersih dengan air mengalir ± 1 jam sambil dibolak balik ( di desa masyarakat memanfaatkan aliaran air di sungai). Lalu buah kepayang di campur dengan air garam secukupnya. 2. Bahan kepayang ini dapat diolah dengan ditambah ikan (ikan sepat atau ikan seluang). Ikan tersebut juga di campur dengan garam halus secukupnya. Kepayang dan ikan tersebut disimpan dalam wadah tertutup berbahan kaca, te...
Asal Usul kata pempek Dimasa Kerajaan Sriwijaya,pempek sering disebut kelesan yang berarti panganan adat khas palembang yang mempunyai sifat dan kegunaan tertentu.Pempek sudah dijual masal pada saat zaman kolinial. Setelah populer,pempek dijual ke orang China di Palembang yang kemudian sering dipanggil empek. Empek adalah sebutan bagi orang China yang menjajakan kelesan .Oleh karena itu,kelesan lebih populer disebut dengan nama pempek. Pada saat itu juga, orang Palembang menggunakan cuka sebagai saos untuk pempek yang berasa pedas dan manis. Macam-macam pempek Ada beberapa macam pempek yang biasa dimakan oleh orang Palembang seperti : kapal selam(atau biasanya disebut pempek telur besar), keriting(dikarenakan berbentuk keriting),bulat (berbentuk bulat),lenjer (berbentuk balok lonjong) dan adaan/dos(pempek yang dibuat dengam menggunakan sagu) Mengapa pempek kapal selam? &nbs...
Asal Mula Nama Jembatan Ampera Jempatan Ampera adalah ikon dari kota yang berada di ujung selatan pulau Sumatera yang dibuat untuk menghubungkan dua kawasan yakni seberang ilir dan seberang ulu. Ide pembuatan Jembatan Ampera ini sudah mulai mucul sejak tahun 1906, namun hingga awal masa kemerdekaan ide ini belum bisa direalisasikan. Pada Masa Kemerdekaan, masyarakat seberang ulu dan seberang ilir memiliki gagasan untuk membuat jembatan yang dapat memudahkan akses transportasi penyeberangan. Akhirya permintaan masyarakat Palembang tentang gagasan Pembangunan jembatan tersebut sampai Kepada Presiden RI Ir. Soekarno dan gagasan tersebut disetujui. Pada April 1962 di mulai pembangunan Pembuatan Jembatan atas biaya pemerintah Jepang.Proses Pembuatan Jembatan memakan waktu sekitar 3 tahun lama nya.Akhirnya di tahun 1965 Jembatan pun diresmi oleh Letjen Ahmad Yan dan dinamai Jembatan Bung Karno. Tetapi pada tahun 1966 terjadi pergolakan gera...
Sastra Lisan dari Sumatera Selatan termasuk sastra lisan rumpun Melayu, sebagaimana juga orang-orang Sumatera Selatan adalah rumpun/suku Melayu, dengan sub-suku Melayu Ogan, Melayu Komering, Melayu Musi, Melayu Palembang, dll. Adapun jenis-jenis sastra lisan Sumatera Selatan : 1. Mantra, dengan nama-nama lainnya adalah Jampi, Sepengucap, Ilmu Tumbuk, Pengasihan, Penawar, dll. 2. Pantun, dengan nama-nama lainnya adalah Guritan, dll 3. Dongeng, dengan nama-nama lainnya adalah Cerita, Kisah, dll 4. Tembang (Nyanyian) yang dikenal dengan nama Tembang Batanghari Sembilan, Senjang, dll. Sastra Lisan di Sumatera Selatan diekspresikan dalam berbagai bentuk dengan nama khusus sesuai dengan tradisi daerah masing masing. Ada bermacam-macam sastra tutur di Sumatera Selatan antara lain Njang Panjang dan Bujang Jelihim yang berkembang di daerah Ogan Komering Ulu, Jelihiman di Ogan Ilir, Senjang di Musi Banyuasin, terdapat Geguritan, Be...
Gangan Begelayan ini merupakan makanan khas Desa Pedamaran. Desa Pedamaran ini sendiri terletak di Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatra Selatan. Desa ini hanya berjarak kurang lebih 3 jam dari Kota Palembang. Terdapat sungai yang cukup besar di sepanjang desa, yaitu Sungai Babatan. Sungai ini menjadi sumber segala sesuatu penduduk desa, seperti sebagai sumber air untuk mandi, cuci, dan lain lain. Selain itu, sungai ini juga digunakan sebagai sumber makanan. Terdapat banyak sekali jenis ikan air tawar yang hidup di sungai ini, sehingga para penduduk kerap kali memancing beberapa ikan kemudian dijadikan santapan yang lezat di rumah. Oleh karena itu, para penduduk Desa Pedamaran ini sangat kreatif dalam membuat berbagai olahan makanan yang berbahan baku ikan. Makanan khas Palembang seperti pempek, tekwan, dan model pun banyak di buat di rumah-rumah penduduk. Tentunya, ada suatu makanan khas yang menjadi ciri Desa Pedamaran ini. Gangan Begelayan. Pada dasarnya prinsip memas...