Ritual
Ritual
Tradisi Sumatera Selatan Kabupaten Lahat
Upacara Sedekah Rame
- 8 Agustus 2018

Pembicaraan tentang budaya tidak terbatas tentang tari-tarian, lagu, senjata tradisional, ataupun pakaian dan rumah adat, namun juga tentang kepercayaan dan tata cara atau perilaku masyarakat di suatu bangsa.

Salah satu provinsi yang menarik perhatian saya ialah Provinsi Sumatera Selatan. Provinsi ini terletak jauh dari ibukota, dengan koordinat 1o- 4o Lintang Selatan dan 102o-106o Bujur Timur. Provinsi Sumatera selatan berbatasan dengan Provinsi Jambi di sebelah utara, Provinsi Lampung di Sebelah Selatan, Provinsi Bangka Belitung di sebelah timur, dan Provinsi Bengkulu di sebelah barat. Karakteristik wilayah Provinsi Sumatera Selatan cukup unik. Tanahnya terdiri dari rawa-rawa payau yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Di sana banyak ditumbuhi tumbuhan palmase dan kayu rawa. Bagian baratnya merupakan dataran rendah, sedangkan bagian pedalaman Sumatera Selatan tediri atas gunung-gunung Bukit Barisan, seperti Gunung Seminung, Gunung Dempo, Gunung Patah, dan Gunung Bengkuk. Sumatera Selatan juga memiliki banyak sungai yang dapat dijadikan saluran irigasi bagi persawahan, diantaranya Sungan Ogan, Sungai Komering, dan Sungai Lakitan.

Budaya Sumatera Selatan yang menarik perhatian saya ialah upacara adat Sedekah Rame. Bagi penduduk asli Lahat, Sumatera Selatan, sawah bukan hanya lahan pertanian belaka. Namun, sawah merupakan lahan penghidupan yang harus mendapat penghormatan tinggi. Untuk itu, mereka mengadakan Upacara Sedekah Rame. Sesuai dengan namanya, upacara adat ini dilakukan oleh masyarakat setempat, khususnya yang memiliki lahan persawahan, secara bersama-sama. Dalam Bahasa Indonesia, “sedekah rame” berarti ”sedekah bersama-sama”. Sedekah Rame dilakukan di tengah areal persawahan. Titik lokasi dilaksanakannya upacara disebut Tanah Badehe Setue, yang berarti tanah kesuburan masa depan.. Upacara ini dilakukan para petani sebelum mereka melakukan kegiatan persawahan. Selesai upacara, barulah mereka melaksanakan kegiatan, mulai  dari proses pengolahan sawah seperti penyiangan dan pembenihan, hingga proses pemanenan. Upacara ini diselenggarakan sebagai ucapan syukur dan permohonan, kepada Tuhan tentunya, agar memperoleh perlindungan dari hama atas tanaman yang mereka tanam serta agar diberikan hasil panen yang lebih baik lagi.

Upacara Sedekah Rame dilaksanakan secara sederhana. Upacara ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahap sebelum pelaksanaan upacara, tahap pelaksanaan upacara, serta tahap setelah upacara.

Sebelum upacara Sedekah Rame dilaksanakan, dilakukan beberapa kegiatan untuk mengawali pelaksanaan upacara tersebut. Pertama-tama, para pemuka masyarakat setempat mengadakan pertemuan dengan Jurai Tupe (roh) untuk meminta izin. Setelah izin didapat, para pemuka masyarakat tersebut bersama para pemilik sawah menentukan hari dan tanggal pelaksanaan upacara. Selanjutnya, dilakukan pertemuan antara Rie dan tua-tua kampung untuk menentukan pembagian tugas. Terakhir di tahap ini, dilakukan pengumpulan masyakarat pendukung serta perjalanan menuju lokasi.

Persiapan upacara selesai, barulah dilaksanakan Upacara Sedekah Rame. Perlengkapan upacara diletakkan sesuai posisi yang sudah ditentukan, kemudian kemenyan dibakar, disusul dengan penyalaan api unggun dan pembacaan doa oleh kepala adat. Setelah itu, dilakukan sambutan-sambutan oleh para pemuka masyarakat. Selanjutnya, dilakukan penyampaian amanat oleh pemuka masyarakat serta kisah tentang Puyang (kakek) pembuka pertama areal persawahan. Kisah tersebut selesai, dilanjutkan dengan doa penutup. Langkah terakhir pelaksanaan upacara ini adalah penyantapan hidangan yang tersedia secara bersama-sama. Uniknya, para traveler yang menyaksikan kegiatan ini boleh ikut makan bersama, lho!

Tahap ketiga dan terakhir upacara ini adalah dilakukannya mubus babak. Mupus babak meliputi dua bagian. Bagian pertama berupa pembersihan dan pengeringan saluran air persawahan, dan dilanjutkan dengan bagian kedua yaitu penangkapan ikan. Bagian ini dilakukan agar para pendukung upacara ini, termasuk para traveler, dapat membawa oleh-oleh ikan untuk dibawa pulang. Ikan tersebut nantinya boleh dimakan bersama keluarga ataupun dijual. Ikan tersebut bisa juga dimasak dan dinikmati langsung di pinggir sungai.

Upacara ini sangat menarik. Meskipun memiiliki kemiripian dengan beberapa upacara di Jawa yang juga berkaitan dengan kegiatan pertanian, namun tentu saja upacara ini memiliki keunikan tersendiri karena dilakukan di daerah Sumatera Selatan yang tentu saja memiliki keyakinan dan tata cara berbeda dalam pelaksanaannya. Menunjukkan betapa masyarakat Sumatera Selatan, khususnya Suku Lahat, masih sangat menghormati budaya gotong royong dan kerukunan antarwarga. Selain itu, upacara ini juga menunjukkan betapa masyarakat Provinsi Sumatera Selatan masih mengandalkan Tuhan serta memiliki sikap selalu bersyukur dalam setiap aspek kegiatan pertanian yang dilakukannya.

Sumber : https://srivijaya.id/2018/05/27/sedekah-rame-adat-petani-suku-lahat-provinsi-sumatera-selatan

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Dari Rendang Hingga Gudeg: 10 Mahakarya Kuliner Indonesia yang Mengguncang Lidah
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

1. Rendang (Minangkabau) Rendang adalah hidangan daging (umumnya sapi) yang dimasak perlahan dalam santan dan bumbu rempah-rempah yang kaya selama berjam-jam (4–8 jam). Proses memasak yang sangat lama ini membuat santan mengering dan bumbu terserap sempurna ke dalam daging. Hasilnya adalah daging yang sangat empuk, padat, dan dilapisi bumbu hitam kecokelatan yang berminyak. Cita rasanya sangat kompleks: gurih, pedas, dan beraroma kuat. Rendang kering memiliki daya simpan yang panjang. Rendang adalah salah satu hidangan khas Indonesia yang paling terkenal dan diakui dunia. Berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat, masakan ini memiliki nilai budaya yang tinggi dan proses memasak yang unik. 1. Asal dan Filosofi Asal: Rendang berasal dari tradisi memasak suku Minangkabau. Secara historis, masakan ini berfungsi sebagai bekal perjalanan jauh karena kemampuannya yang tahan lama berkat proses memasak yang menghilangkan air. Filosofi: Proses memasak rendang yang memakan waktu lama mela...

avatar
Umikulsum
Gambar Entri
Resep Ayam Goreng Bawang Putih Renyah, Gurih Harum Bikin Nagih
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam goreng adalah salah satu menu favorit keluarga yang tidak pernah membosankan. Namun, jika kamu ingin mencoba variasi yang lebih gurih dan harum, ayam goreng bawang putih renyah adalah pilihan yang tepat. Ciri khasnya terletak pada aroma bawang putih yang kuat serta kriukannya yang renyah saat digigit. Resep ini juga sangat mudah dibuat, cocok untuk menu harian maupun ide jualan. Bahan-Bahan Bahan Ayam Ungkep ½ kg ayam (boleh potong kecil agar lebih cepat matang) 5 siung bawang putih 4 siung bawang merah 1 sdt ketumbar bubuk 1 ruas kunyit (opsional untuk warna) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400 ml Bahan Kriuk Bawang 5–6 siung bawang putih, cincang halus 3 sdm tepung maizena ¼ sdt garam ¼ sdt lada Minyak banyak untuk menggoreng Cara Membuat Ungkep ayam terlebih dahulu Haluskan bawang putih, bawang merah, kunyit, dan ketumbar. Tumis sebentar hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, lalu tuang air. Tambahkan garam dan kaldu...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Resep Ayam Ungkep Bumbu Kuning Cepat, Praktis untuk Masakan Harian
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Ayam ungkep bumbu kuning adalah salah satu menu rumahan yang paling praktis dibuat. Rasanya gurih, aromanya harum, dan bisa diolah lagi menjadi berbagai hidangan seperti ayam goreng, ayam bakar, hingga pelengkap nasi kuning. Keunggulan lainnya, resep ini termasuk cepat dan cocok untuk kamu yang ingin memasak tanpa ribet namun tetap enak. Berikut resep ayam ungkep bumbu kuning cepat yang bisa kamu coba di rumah. Bahan-Bahan ½ kg ayam, potong sesuai selera 4 siung bawang putih 5 siung bawang merah 1 ruas kunyit 1 ruas jahe 1 ruas lengkuas (geprek) 2 lembar daun salam 2 lembar daun jeruk 1 batang serai (geprek) 1 sdt ketumbar bubuk (opsional) Garam secukupnya Kaldu bubuk secukupnya Air ± 400–500 ml Minyak sedikit untuk menumis Cara Membuat Haluskan bumbu Blender atau ulek bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, dan ketumbar bubuk (jika dipakai). Semakin halus bumbunya, semakin meresap ke ayam. Tumis bumbu hingga harum Panaskan sedikit m...

avatar
Apitsupriatna
Gambar Entri
Konsep Ikan Keramat Sebagai Konservasi Lokal Air Bersih Kawasan Goa Ngerong Tuban
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Jawa Timur

Sumber daya air merupakan sebuah unsur esensial dalam mendukung keberlangsungan kehidupan di bumi. Ketersediaan air dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup menjadi faktor utama keseimbangan ekosistem serta kesejahteraan manusia. Namun, pada era modern saat ini, dunia menghadapi krisis air yang semakin mengkhawatirkan (Sari et al., 2024). Berkurangnya ketersediaan air disebabkan oleh berbagai faktor global seperti pemanasan, degradasi lingkungan, dan pertumbuhan penduduk yang pesat. Kondisi tersebut menuntut adanya langkah-langkah strategis dalam pengelolaan air dengan memperhatikan berbagai faktor yang tidak hanya teknis, tetapi juga memperhatikan sosial dan budaya masyarakat. Salah satu langkah yang relevan adalah konservasi air berbasis kearifan lokal. Langkah strategis ini memprioritaskan nilai-nilai budaya masyarakat sebagai dasar dalam menjaga sumber daya air. Salah satu wilayah yang mengimplementasikan konservasi berbasis kearifan lokal yaitu Goa Ngerong di kecamatan Rengel,...

avatar
Muhammad Rofiul Alim
Gambar Entri
Upacara Kelahiran di Nias
Ritual Ritual
Sumatera Utara

Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...

avatar
Admin Budaya