Gangan Begelayan ini merupakan makanan khas Desa Pedamaran. Desa Pedamaran ini sendiri terletak di Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatra Selatan. Desa ini hanya berjarak kurang lebih 3 jam dari Kota Palembang. Terdapat sungai yang cukup besar di sepanjang desa, yaitu Sungai Babatan. Sungai ini menjadi sumber segala sesuatu penduduk desa, seperti sebagai sumber air untuk mandi, cuci, dan lain lain. Selain itu, sungai ini juga digunakan sebagai sumber makanan. Terdapat banyak sekali jenis ikan air tawar yang hidup di sungai ini, sehingga para penduduk kerap kali memancing beberapa ikan kemudian dijadikan santapan yang lezat di rumah.
Oleh karena itu, para penduduk Desa Pedamaran ini sangat kreatif dalam membuat berbagai olahan makanan yang berbahan baku ikan. Makanan khas Palembang seperti pempek, tekwan, dan model pun banyak di buat di rumah-rumah penduduk. Tentunya, ada suatu makanan khas yang menjadi ciri Desa Pedamaran ini. Gangan Begelayan. Pada dasarnya prinsip memasak makanan ini cukup mirip dengan memasak Pindang Patin.
Bahan-bahan :
Rempah-rempah |
|
Cabe |
Terong |
Bawang Merah |
Kacang Panjang |
Serai |
Jagung Manis |
Lengkuas |
Labu Kuning |
Kemiri |
|
Asam |
|
Terasi |
|
*semua bumbu rempah-rempah dihaluskan *masakan ini menggunakan ikan air tawar |
Cara masak :
1. Siapkan panci besar berisi air. Taruh diatas kompor. Nyalakan api dalam keadaan medium.
2. Masak hingga air mendidih.
3. Perlahan-lahan, masukan ikan yang telah dibersihkan dan dipotong sesuai selera.
4. Kemudian, masukan pula sayuran yang telah dibersihkan dan dipotong sesuai selera.
5. Tambahkan garam dan penyedap secukupnya.
6. Masukan daun kemangi agar masakan menjadi lebih harum.
7. Masak sekitar 20 menit. Setelah itu, matikan kompor.
8. Hidangkan Gangan Begelayan diatas piring.
Sumber : Ibu Devi Hasanzein
OSKM18_16718240_Syerin
#OSKMITB2018
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...