Anak
114 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Serat Nitisruti
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Daerah Istimewa Yogyakarta

Serat Nitisruti adalah sebuah naskah kuno karangangan Pangeran Karanggayam dari Pajang, yang selesai ditulis pada tahun 1612 dan berisi petuah-petuah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kitab ini segala hal yang menyangkut tata karma orang Jawa dibahas.    Dibawah ini di kutipkan salah satu pupuh yakni pupuh pucung yang terdapat dalam serat Nitisruti yang khusus mengajarkan tentang cinta kasih terhadap sesama dan terjemahan dibawahnya dalam bahasa Indonesia untuk memudahkan pembaca di luar Jawa memahami isinya. 1 Kang sinebut ing gesang ambeg linuhung, kang wus tanpa sama, iku wong kang bangkit, amenaki manahe sasama-sama. 2 Saminipun kawuleng Hyang kang tumuwuh, kabeh ywa binada, anancepna welas asih, mring wong tuwa kang ajompo tanpa daya. 3 Malihipun rare lola kawlas ayun, myang pekir kasiyan, para papa anak yatim, openana pancinen sakwasanira. 4 Mring wong luput d...

avatar
Arum Tunjung
Gambar Entri
DONGENG BARON SEKENDER
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Daerah Istimewa Yogyakarta

Baron Sekender adalah putra Nahkoda Karbin dari Negeri Spanyol dan mempunyai seorang saudara kembar bernama Baron Sukmul. Baron Sekender juga mempunyai 13 saudara tiri yang berlainan ibu. Suatu ketika, sang ayah menyerahkan Baron Sekender kepada seorang pertapa bernama Mahamintuna untuk dijadikan persembahan.   Dahulu, di Negeri Spanyol ada seorang nahkoda bernama  NAHKODA KARBIN  yang terkenal kaya raya dan mempunyai seorang istri yang cantik jelita. Namun sayang, sang istri belum memberinya keturunan. Oleh karena itu, Nahkoda Karbin memutuskan untuk menikah lagi dengan wanita lain tanpa menceraikan istri pertamanya. Beberapa lama kemudian, istri keduanya pun belum juga memberinya anak. Saking besarnya keinginan untuk memperoleh keturunan, Nahkoda Karbin terus menambah istrinya hingga menjadi 12 orang, dua di antaranya adalah dayang-dayangnya sendiri. Tapi rupanya Tuhan belum juga merestuinya untuk memiliki keturunan. Keadaan itu membuat sang Nahkod...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
KENAPA NYAMUK BERDENGUNG ? INI KISAHNYA
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Daerah Istimewa Yogyakarta

Serangga nyamuk adalah sejenis serangga pembawa penyakit-penyakit berbahaya bagi manusia, sebut saja  MALARIA, DEMAM BERDARAH, CIKUNGUNYA (KAKI GAJAH) , serangga nyamuk mempunyai dua sayap bersisip, tubuh yang langsing, dan enam kaki yang panjang. Dari berbagai jenis nyamuk yang ada, jarang sekali mungkin juga tidak ada nyamuk yang memiliki ukuran tubuh melebihi seperti yang sekarang sering kita temui. Menurut cerita masyarakat Yogyakarta, dahulu ukuran nyamuk besarnya sebesar kambing dan dapat berbicara layaknya manusia. Namun oleh suatu peristiwa, tubuh nyamuk yang semula besarnya sebesar kambing tersebut berubah menjadi kecil dan suaranya pun berubah menjadi berdengung. ∞∞∞     Pada suatu tempat di kaki bukit di daerah Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, terdapat sebuah dusun terpencil yang jauh dari keramaian. Penduduk dusun tersebut senantiasa hidup rukun, damai, dan sejahtera. Untuk mencukupi kebutuhan sehar...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
KISAH KI AGENG MANGIR WANABAYA KSATRIA MAJAPAHIT
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Daerah Istimewa Yogyakarta

KI AGENG MANGIR WANABAYA masih keturunan dari raja-raja Majapahit. KI AGENG MANGIR WANABAYA adalah cucu dari Prabu Brawijaya V. KI AGENG MANGIR WANABAYA adalah penguasa daerah Mangir (kini di Kabupaten Bantul, Yogyakarta). Menurut cerita, pangeran yang bernama asli RADEN WANABAYA ini tewas di tangan mertuanya sendiri. Jenazahnya kemudian dikebumikan di Keraton Kotagede, Yogyakarta. Yang aneh, setengah jasadnya dimakamkan di dalam keraton dan setengah yang lainnya di luar keraton.     Setelah era Kerajaan Majapahit kemudian Kesultanan Demak dan Kesultanan Pajang berakhir, muncullah Kerajaan Islam Mataram di tanah Jawa yang menjadi penerus garis keturunan dari Kerajaan Majapahit. Kerajaan ini dipimpin oleh  Panembahan Senopati alias DANANG SUTAWIJAYA , putra Ki Ageng Pemanahan. Panembahan Senopati memiliki seorang putri yang cantik bernama  SEKAR PEMBAYUN . Pemerintahan Panembahan Senopati dibantu oleh patihnya,  K...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
Makam Imogiri
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

  Makam Imogiri yang terletak di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu obyek wisata yang dikenal sebagai pemakaman para raja Kesultanan Yogyakarta dan Surakarta yang dahulu merupakan Kerajaan Mataram. Kita dapat menuju ke obyek wisata tersebut menggunakan mobil maupun motor, namun disarankan kepada lansia untuk tidak mengunjungi makam ini karena Makam Imogiri terdiri dari banyak anak tangga dan jalan akses menuju ke sana dapat dibilang kurang mulus serta berkerikil. Pelancong yang memasuki area pemakaman diwajibkan untuk memakai kain dan kemben bagi wanita serta kain, baju dan blangkon bagi pria. Perhiasaan pun tidak diperbolehkan dan harus dilepas jika ingin masuk ke area pemakaman. Di dalamnya, makam-makam tersebut dibagi sesuai dengan pangkat dan jabatan para leluhur yang dimakamkan disana. Salah satu hal menarik yang terdapat di Makam Imogiri adalah lantai yang sangat harum, yang konon berasal dari Mekah dan dibawa oleh seorang raja yaitu Sult...

avatar
OSKM18_16618035_Kenlia
Gambar Entri
Gatheng
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
Daerah Istimewa Yogyakarta

Gatheng atau permainan Gathengan merupakan permainan tradisional asal Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Cara bermain Gatheng mirip dengan cara bermain bola bekel atau bekelan, namun permainan Gatheng tidak menggunakan bola. Gatheng menggunakan batu sebagai alatnya. Batu tersebut dinamakan watu gatheng yang berarti batu gatheng. Ukuran watu gatheng tidak terlalu besar, kira-kira sekitar 1 cm, seukuran dengan batu kerikil. Gatheng sudah ada sejak lama, kira-kira pada zaman Mataram (abad XVII). Putra raja Mataram pada saat itu, Raden Rangga, memiliki alat bermain  watu gatheng yang berukuran lebih besar dari watu gatheng biasa. Besarnya batu tersebut membuktikan betapa saktinya Raden Rangga. Watu gatheng yang diyakini milik Raden Rangga tersebut, sekarang masih tersimpan di Kotagede, Yogyakarta. Gatheng dapat dimainkan secara perorangan maupun dalam kelompok kecil (3 – 4 orang). Kebanyakan yang bermain Gatheng adalah anak-anak perempuan. Namun seiring pe...

avatar
OSKM18_16818041_Felicia
Gambar Entri
upacara tarapan
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

UPACARA TARAPAN  KERATON YOGYAKARTA INDONESIA Tarapan adalah upacara untuk memeringati haid pertama (menarche) seorang gadis.  Di keraton Yogyakarta upacara ini dilakukan di Bangsal Sekar Kedaton. Gadis yang sedang menarche  memakai baju khas keraton Yogya dengan  rambutnya disanggul. Keluarga  membuat tumpeng, sesaji yang terdiri dari rempah-rempah dan bumbu dapur  serta  bubur merah putih. Sesaji itu dimaksudkan untuk menolak bala. Pada upacara ini tidak ada pria yang boleh ikut, termasuk Sultan.  Upacara Tarapan di Surakarta sedikit beda. Dalam perayaan ini si Gadis mengenakan batik dalam ritual siraman. Kemudian si Gadis berganti baju dengan kain bermotif grompol sebagai lambang permohonan kebahagiaan dan kesejahteraan. Grompol  (menggerombol) artinya agar selalu  dikelilingi oleh teman-temannya. Perayaan diakhiri dengan syukuran bersama. Sedangkan masyarakat Jawa pada umumnya cukup memeringati menarche dengan membuat bubur...

avatar
OSKM18_16518175_Muhammad Zunan_Alfikri
Gambar Entri
Rempeyek Jingking Khas DI Yogyakarta
Makanan Minuman Makanan Minuman
Daerah Istimewa Yogyakarta

  Rempeyek Jingking adalah makanan khas Daerah Istimewa Yogyakarta yang hanya bisa didapatkan di daerah pantai. Makanan ini dapat dijumpai di pesisir Pantai Parangtritis, Bantul atau di Pantai Baron, Gunungkidul. Rempeyek ini pada dasarnya sama seperti rempeyek pada umumnya hanya saja peran kacang atau kedelai diganti dengan hewan jingking. Jingking sendiri adalah kepiting kecil yang dapat ditemukan di sekitar pantai di Gunungkidul dan Bantul. Jenis makanan ini nyaris tidak bisa didapatkan di kios atau warung-warung karena hampir 90 persen makanan jenis ini dijajakan dengan cara asongan di sepanjang garis pantai Laut Selatan Bantul atau Gunungkidul. Jadi, untuk mendapatkan makanan jenis ini orang harus mencari penjualnya di pantai sebab penjual makanan jenis ini untuk saat ini semakin sulit ditemukan. Langkanya penjual rempeyek jingking di pasaran tersebut berkait erat dengan semakin sulitnya orang mendapatkan bahan baku peyek jingking, yakni binatang Jingking itu...

avatar
OSKM18_16518046_Annisa Ayu Pramesti
Gambar Entri
Tradisi Apeman
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

    Tradisi Apeman Tradisi Apeman ini adalah gabungan dari unsur keagamaan dan adat kesenian budaya orang jawa. Acara ini diadakan setiap menjelang datangnya bulan suci ramadhan, tradisi ini memiliki makna sebagai permohonan ampun kepada Tuhan Yang Maha ESA, saling meminta maaf lahir batin antar umat muslim sebelum datangnya bulan suci ramadhan, sebagai   bentuk dari rasa syukur atas rizki bagi  umat muslim di yogyakarta dan unrtuk mendoakan para leluhur terdahulu. Pertama-tama tradisi ini dilakukan untuk ruwatan yaitu mendoakan para   tokoh-tokoh agama islam   terdahulu, seperti para kiyai-kiyai besar, para leluhur desa, dengan mengadakan   pengajian bersama, lalu masyarakat membersihkan makam para kiyai   dan anak cucu keturunannya  serta para leluhur desa dengan   pandu oleh juru kunci makam tersebut untuk   memperingati hari meninggalnya. Setelah membersihkan makam, dilanjutkan denga...

avatar
OSKM18_16818107_kimberlita qatrunnada