×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Makanan

Elemen Budaya

Makanan Minuman

Provinsi

DI Jogjakarta

Jenang Upih

Tanggal 31 Jul 2017 oleh Oase .

Kata upih berasal dari tempat untuk mengukusnya yaitu pelepah pohon aren yang berbentuk bulat menyesuaikan kukusan & dandang tempat menanaknya. Jenang upih adalah bubur yang terbuat dari tepung beras, dibumbui hanya dengan sedikit garam kemudian dicetak dan dikukus dalam bakul yang dialasi seludang bunga kelapa. Pada waktu dingin, aroma seludang akan memberi cita rasa pada jenang upih yang dibuat. Setelah dingin dan dapat diiris dengan pisau, jenang upih ini serasi dinikmati bersama baceman aneka tempe atau tahu.

Jenang upih terbuat dari beras yang dicuci bersih lalu ditiriskan, setelah benar-benar kering digiling hingga menjadi tepung. Cara pembuatan tepung dari beras tadi yang sudah lembut dicampurkan dengan santan kelapa kental sedikit garam beserta daun pandan untuk membuat gurih serta wangi. Setelah adonan dituangkan pada upih yang terbuat dari pelepah aren lalu dikukus hingga masak dan mengental. Cara penyajian jenang upih dipotong-potong ditambahkan tempe bacem maupun tahu bacem namun akan lebih nikmat lagi jika dicocolkan pada petis dari kaldu sapi.

Harganya lumayan murah, cukup merogoh kocek Rp. 5000. Jenang upih dapat ditemui di depan Pasar Kranggan Jl. P. Diponegoro, Jogja atau 100 meter Tugu Jogja ke barat. Buka dua hari sekali pada pukul 06.00-10.00. Kini pembuat jenang upih hanya tersisa kurang dari 5 penjual di pasar-pasar tradisional yang hanya 2 hari sekali berjualan. Dulu jenang upih menjadi penolong para ibu untuk menyiapkan makan siang yang sangat cepat sepulang dari pasar karena mempunyai banyak kegiatan. Dalam hal ini keluarga tidak perlu menanak nasi hanya tinggal memotong jenang upih, dinikmati bersama sayur atau lauk-pauk yang ada.

 

 

 

Sumber:

Murdijati Gardjiton Dkk. 2017. Kuliner Yogyakarta: Pantas Dikenang Sepanjang Masa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

http://www.waktumakan.com/jenang-upih-pasar-kranggan-jogja/

DISKUSI


TERBARU


ANALISIS FENOME...

Oleh Keishashanie | 21 Apr 2024.
Keagamaan

Agama Hindu Kaharingan yang muncul di kalangan suku Dayak sejak tahun 1980. Agama ini merupakan perpaduan antara agama Hindu dan kepercayaan lokal su...

Kue Pilin atau...

Oleh Upikgadangdirantau | 20 Apr 2024.
Kue Tradisional

Kue pilin atau disebut juga kue bapilin ini adalah kue kering khas Sumatera Barat.Seperti namanya kue tradisional ini berbentuk pilinan atau tamb...

Bika Panggang

Oleh Upikgadangdirantau | 20 Apr 2024.
kue tradisional

Bika Panggang atau bisa juga disebut Bika bakar merupakan salah satu kue tradisional daerah Sumatera Barat. Kue Bika ini sangat berbeda dengan Bika...

Ketipung ngroto

Oleh Levyy_pembanteng | 19 Apr 2024.
Alat musik/panjak bantengan

Ketipung Ngroto*** Adalah alat musik seperti kendang namun dimainkan oleh dua orang.Dalam satu set ketipung ngroto terdapat 2 ketipung lanang dan we...

Rek Ayo Rek

Oleh Annisatyas | 19 Apr 2024.
Seni

Lagu Rek Ayo Rek adalah salah satu lagu asli Surabaya. Lagu ini diciptakan dengan bahasa khas "Suroboyo-an" oleh Is Haryanto. Rek Ayo Rek j...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...