 
            MAULANA HASANUDDIN merupakan seorang pendiri Kesultanan Banten. Ia juga bergelar PANGERAN SABAKINGKIN dan berkuasa di Banten dalam rentang waktu 1552 - 1570. SULTAN MAULANA HASANUDDIN berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Banten. Ia mendirikan Kesultanan Banten sekaligus menjadi penguasa pertama di kerajaan Islam tersebut. BERDASARKAN SEJARAH BANTEN, MAULANA HASANUDDIN MERUPAKAN SALAH SEORANG PUTERA DARI SUNAN GUNUNG JATI. Bersama Kerajaan Demak, Ia turut serta dalam penaklukan Pelabuhan Kelapa sekitar tahun 1527 yang waktu itu masih merupakan pelabuhan utama dari Kerajaan Sunda. Kemudian melanjutkan perluasan kekuasaan ke daerah penghasil lada di Lampung. Ia mendirikan benteng pertahanan yang dinamakan Surosowan dan kemudian menjadi pusat pemerintahan, setelah Banten menjadi kerajaan sendiri. Seorang tokoh penyebar agama Islam di Banten bernama HASANUDDIN dengan gelar PANGERAN SABAKINGKIN atau S...
 
                     
            PRASASTI MUNJUL adalah sebuah prasasti bertuliskan aksara Pallawa yang terletak di tepi Sungai Cidangiang, Desa Lebak, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Prasasti dengan bahasa Sansekerta tersebut ditulis oleh raja ketiga Kerajaan Tarumanegara, RAJA PURNAWARMAN (395-434 M.). Menurut cerita, Purnawarman menulis prasasti itu untuk mengabadikan sebuah peristiwa besar yang terjadi di daerah Munjul. Pada masa dahulu perairan Ujung Kulon di sekitar Selat Sunda dikuasai oleh para bajak laut yang menjadi ancaman bagi para nelayan di daerah itu. Kaum perompak itu sering merampas ikan hasil tangkapan para nelayan. Pada masa pemerintahan RAJA PURNAWARMAN, terdapat suatu gerombolan bajak laut yang beranggotakan 80 orang. Kelompok bajak laut yang sering beraksi di perairan wilayah KERAJAAN TARUMANEGARA itu dipimpin oleh seorang yang sakti, ia bisa berubah wujud sesuai kehendaknya. Pada suatu hari, gerombolan bajak laut itu sedang meramp...
 
                     
            PERTUNJUKAN RAMPAK BEDUG Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhi Saya Naufal Riandi, saya berkuliah di Institut Teknologi Bandung, tepatnya di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara. Saya bertempat tinggal di Provinsi Banten. saya pernah bersekolah di SMAN Cahaya Madani Banten Boarding School. Di provinsiku ada suatu pertunjukan musik yang terkenal yaitu rampak bedug. Rampak Bedug merupakan budaya asli dari Banten. Rampak bedug adalah salah satu kesenian memainkan alat musik khas dari provinsi banten, tepatya kabupaten pandeglang. Kesenian ini mengkombinasikan antar kekompakan pemain bedug dalam memukul bedug dan para penari yang sangat atraktif. Rampak bedug merupakan pengiring Takbiran, Ruwatan, Marhabaan, Shalawatan (Shalawat Badar), dan lagu-lagu bernuansa religi lainnya. Sejarah Rampak Bedug Tahun 1950-an merupakan awal mula diadakannya pentas rampak bedug. Pada waktu itu, di Kecamatan Pandeglang pada khususnya, sudah diadakan pertandingan antar kampung....
 
                     
            Seni silat Terumbu adalah silat yang dikembangkan oleh Ki Terumbu, salah satu ciri khas dari silat ini adalah kecepatan gerak (meskipun terlihatnya lambat), licin, serta jurus kuda-kudanya sangat rendah. Seni silat Terumbu ini dikembangkan oleh masyarakat desa Terumbu yang mempercayai seni tradisi ini, hal ini dibuktikan dengan beberapa bukti fisik bahwa di desa ini terdapat sebuah Masjid Kodim Terumbu. Menurut salah satu penduduk, mengatakan bahwa masjid Kodim Terumbu adalah masjid tertua di wilayah Banten. Selain digunakan untuk beribadah masjid tersebut juga digunakan sebagai pelatihan silat Terumbu. Ciri khusus pada Pencak Silat ini adalah terdapat iringan musik yang khas. Menurut cerita sejarah yang dituturkan H. Murid, seni silat terumbu ini, merupakan seni silat yang tertua dan muncul di daerah pesisir Banten Utara. H. Murid merupakan orang pertama yang me...
 
                     
            Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat berlimpah, bukan hanya itu, kebudayaan yang dimilikinya pun sangat beragam. Hal itu terjadi karena Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Berbicara mengenai kebudayaan, ada satu hal yang menarik perhatian saya yaitu mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan/mitos yang terdapat di Desa Adat Baduy atau yang biasa disebut Desa Kanekes. Desa tersebut terletak di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Secara administratif, Baduy terbagi menjadi dua wilayah yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar. Di Baduy Dalam terdapat banyak kepercayaan yang telah ditetapkan dan sudah menjadi cerita rakyat setempat. Kepercayaan tersebut tidak boleh dilanggar oleh warga setempat maupun pengunjung. Ada salah satu kepercayaan yang sangat menarik untuk dibahas. Berdasarkan cerita yang beredar di masyarakat Baduy, j...
 
                     
            Kesakralan pernikahan bukanlah hanya milik kedua mempelai yang akan mengikrarkan janji sehidup semati, melainkan juga milik kedua belah pihak keluarga yang turut serta berbahagia. Pernikahan tidak hanya menyatukan dua insan yang ditakdirkan Tuhan untuk saling melengkapi, tetapi juga menyatukan adat dan budaya dari pihak yang bersuka cita. Dalam sebuah pernikahan, kedua belah pihak tentunya ingin mempersembahkan identitas terbaik mereka, baik melalui pakaian, tarian, lagu, maupun hidangan yang tersaji. Melalui berbagai macam persembahan yang diberikan oleh Sang Pemilik Hajat, tentunya kita akan menyadari betapa banyaknya keragaman yang harus dihargai di negeri ini. Teman, pernahkah kamu mendengar sebuah hidangan bernama Kue Bacot? Ya, namanya Kue Bacot. Mungkin sebagian dari kalian merasa aneh membaca namanya, tapi hidangan itu memang benar-benar ada. Kue Bacot adalah sebuah hidangan tradisional dari daerahku yang terletak di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten. Pada dasarn...
 
                     
            Bedug merupakan instrumen musik tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi sebagai alat musik tradisional, baik dalam kegiatan keagamaan maupun kegiatan politik. Tangerang Selatan mempunyai tradisi yang cukup unik yang berhubungan dengan instrumen musik ini. Tradisi tersebut bernama Adu Bedug. Adu Bedug merupakan Pesta rakyat yang sudah diselenggarakan secara turun temurun oleh masyarakat betawi yang ada di Tangerang Selatan. Dinamakan Adu Bedug karena tradisi ini dilakukan oleh dua atau lebih kelompok masyarakat yang berbeda, biasanya dilakukan antar kelurahan yang berdekatan. Lapangan terbuka menjadi tempat berlangsungnya tradisi ini. Pada saat pesta rakyat Adu Bedug berlangsung, petasan-petasan banyak yang dinyalakan untuk menambah kemeriahan acara sehingga masyarakat pun semakin tertarik untuk mengikuti acara tersebut, bahkan banyak masyarakat dari kelurahan lain yang juga ikut menonton. Tak perlu takut kelap...
 
                     
            Setelah Taruma, di Banten Girang (kini Kota Serang) yang sekaligus menjadi ibukota pertamanya, didirikan Kerajaan Sunda oleh seorang keturunan Taruma dan Mataram Kuno, yaitu Prabu Jayabupati. Kerajaan yang menganut Hindu Waisnawa (yang mencakup seluruh wilayah Jawa Barat dan provinsi Lampung saat ini) didirikan pada tahun 932 Masehi, yang buktinya adalah Prasasti Kebon Kopi II di Bogor dan Prasasti Cicatih-Cibadak, di Sukabumi. Saat itu, masyarakat Sunda memiliki keinginan dan tekad yang kuat untuk mendirikan dan membangun kota kepemerintahan dan memilih Banten Girang sebagai ibukotanya, hingga pada saat itu terciptalah sebuah lagu kebangsaan Sunda yang berjudul "Angkat Sampeong Ta Gudil-gudil". Kerajaan Sunda itu pun kemudian mengalami kemakmuran, sehingga timbul lah keinginan dari raja Balaputradewa dari Sriwijaya untuk menjalin hubungan dengan Kerajaan Sunda yang beribukota di Banten Girang ini. Namun, ketika Balaputradewa wafat, Sriwijaya menunjukkan kemunduran dan banyak kekac...
 
                     
            Tugu Perjuangan Rakyat Serpong merupakan simbol perjuangan 1000 rakyat Serpong melawan Belanda. Perjuangan bermula ketika rakyat Serpong berusaha mengusir para tentara Belanda yang masih mendiami kawasan Serpong usai diproklamirkannya kemerdekaan Indonesia. Perlawanan itu menyebabkan para pejuang gugur hingga tak kurang dari 1000 orang. Saat itu seluruh korban tewas dimakamkan persis di lokasi pertempuran tersebut namun kemudian dipindahkan oleh pemerintah kota guna pembangunan jalan raya. Untuk mengenang kejadian itu, maka rakyat Serpong sendiri membangun tugu peringatan peristiwa berdarah tersebut. Tugu peringatan perjuangan ini bertuliskan: Tugu Peringatan Proklamasi 17 Agustus 1945 Didirikan: Pada Hari Selasa Djam 6 Petang Tgl 27 Desember 1949 (5 Maulud 1936) Rakjat Serpong Kondisi tugu tersebut bertahun-tahun amat memprihatinkan. Ketika saya masih menginjak sekolah menengah pertama pada tahun 2012 - 2015, tugu tersebut hampir tidak...
