Orang Miskin dan Ketang ~ Ada seorang yang sangat miskin, ia diasingkan pada suatu tempat yang terpencil. Kemudian disana dibuatkan pondok dengan tujuh lantai. Pekerjaan sehari-hari orang miskin ini hanya menumbukkan padi untuk raja. Sebagai upahnya ia diberi butir-butir beras kecil (sisanya) oleh raja. Suatu ketika sesudah kembali dari rumah raja, ia pun pergi mengambil sayur kangkung. Sementara ia memetik kangkung, ia menemukan seekor ketang (kepiting). Maka dibawanyalah ke rumah dan diletakkannya ketang tersebut ditempat yang berisi air. Setiap hari dipeliharanya dengan baik. Dan tiap hari pula ia pergi menumbuk padi di rumah raja. Begitulah seterusnya, hingga ketang tersebut menjadi besar seperti keranjang ukuran dua ratus tongkol. Suatu ketika lalu ketang tersebut menyuruh kepada orang itu agar meminang seorang dari anak raja untuknya. "Maukah engkau pergi meminang?" Jawabnya. "Apakah hal ini tidak memalu...
Kejadian Manusia Dari Daun Tea ~ Tersebutlah ada dua orang laki-laki, Legea dan Vunjiaka namanya. Di antara keduanya tidak diketahui mana yang lebih tua atau yang lebih muda. Konon mereka menemukan dua lembar daun tea di tengah hutan belantara. Daun tea itu ternyata daun ajaib. Begini ceritaranya. Pada suatu hari Lagea dan Vunjiaka pergi menebas kayu di hutan untuk dijadikan kebun. Dibakarlah kayu-kayu yang sudah terpotong karena sudah hampir tiba waktunya untuk menanami kebun. Di rumah mereka ada sebuah guci, bentuknya seperti tempayan tempat air. Guci itu diisi air sampai penuh, barulah mereka pergi lagi untuk menyelesaikan pekerjaan di kebun. Tetapi ketika mereka kembali dari kebun, didapatinya guci itu sudah kosong. Siapa kiranya yang mengambil air di guci itu sampai habis? Sesudah tujuh hari, tempayan itu diisi air lagi, lalu ditinggalkan lagi ke kebun. Tetapi baru tengah hari mereka pulang untuk melihat keadaan di rumah, ingin mengetahui sia...
Cerita Burung Garuda dan Sesentola ~ Ada keluarga suami istri yang mempunyai seorang anak laki-laki. Umar anak tersebut baru tiga tahun. Cukup lama sudah mereka kawin namun barulah kemudian mendapat anak setelah ibunya bermohon kepada Tuhan. Permohonannya "Seandainya saya mempunyai anak biarlah dia podoko?" Dengan kekuasaan Tuhan rupanya permohonan itu diterima. Kini anak itu baru berumur tiga tahun. Anak tersebut diberi nama Sesentola. Semasa kecilnya anak tersebut diberi minum susu oleh ibunya, tetapi ketika agak besar mulailah diberi nasi. Sesudah anak tersebut mulai merasakan nasi, maka senanglah kepada nasi bahkan banyak sekali dimakannya sehingga satu piring tidak cukup baginya. Jika ditambah satu loyang sekalipun belum juga cukup. Berkata orang tuanya, "Alangkah kuatnya makan anak ini, habis nasi satu sempe? baru ia merasa kenyang." Walaupun demikian anak tersebut tetap dipelihara oleh orang tuanya dengan baik. Suatu ketika berkatalah aya...
maksudnya pihak laki-laki mendatangi keluarga perempuan untuk menyampaikan maksud meminang dengan kata-kata sindirian. Jumlah utusan keluarga laki-laki yang mendatangi pihak perempuan berjumlah antara 5 sampai 7 orang. Setelah ada tanda-tanda jawaban menerima dari pihak keluarga perempuan, maka pihak laki-laki kembali ke tempatnya dengan diberikan tempo 3 hari sampai satu minggu untuk membicarakan segala sesuatunya dalam masalah kegiatan selanjutnya yang disebut monuu . Monuu artinya meminang, yang merupakan kegiatan tindak lanjut dari hasil moniok . Pada tahapan ini sudah dibicarakan secara tuntas tentang persetujuan dari pihak keluarga perempuan tentang diterimanya peminangan dari pihak keluarga laki-laki. Moguntudan . Untapan Silih Pinang yang maksudnya menyerahkan sirih pinang. Dalam tahapan ini sudah termasuk di dalamnya mengantar seperangkat pakaian calon pengantin wanita seperti cincin. Dibicarakan juga tentang m...
Tahapan dari rangkaian proses upacara adat perkawinan masyarakat suku Kaili dari awal sampai sekarang tidak terlalu mengalami perubahan yang berarti kecuali masalah busana, walaupun tidak dapat dipungkiri adanya perubahan lain setelah masyarakat sudah memeluk agama, terutama setelah kedatangan Datuk Karama sekitar abad 17 M, dan juga pengaruh dari daerah lain sebagai akulturasi dan difusi dengan budaya lokal. Di dalam proses upacara perkawinan, ada beberapa tahapan yang harus dilalui, yakni: 1. Adat Sebelum Perkawinan Pelaksanaan adat sebelum perkawinan merupakan rangkaian proses untuk mengawali pelaksanaan suatu upacara adat yang pelaksanaannya meliputi: 1.1. Notate Dala (Mencari Informasi) Proses ini merupakan rangkaian dari pemilihan jodoh, karena bila sudah ditentukan pilihan dan mendapat persetujuan dari kedua orang tua, maka diadakanlah musyawarah untuk mencari in...
Upacara ini dijumpai dalam lingkungan keluarga raja atau bangsawan pada zaman dahulu, khususnya bagi yang menjabat kekuasaan dalam pemerintahan sebagai Magau. Molumu ialah masa menyemayamkan jenazah, di mana mayat disimpan dalam peti kayu yang tertutup rapi. Molumu berarti menyimpan mayat-mayat dalam peti (lumu, peti mayat) yang dibuat dari yang sudah nigala-gala (diberi alat perekat dan penutup setiap lubang dan pertemuan papan peti mayat tersebut dengan alat perekat). Maksudnya agar bau busuk dari mayat dalam peti itu tidak tercium, karena mayat yang dipetikan (nilumu) tidak dibalsem atau dimumikan. Maksud dan tujuan upacara molumu tersebut ialah agar roh si mayat tersebut beristirahat dengan tenang, di tengah-tengah keluarga sebelum ia dikuburkan, di samping menunggu para Tadulako membawa hasil sesembahannya berupa kepala manusia yang dicarinya di luar kerajaan. Mendapatkan kepala manusia dengan jalan mengayau (nangae) adalah salah satu kegiatan dan merupakan salah satu perle...
Tolitoli adalah salah satu nama kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Di kabupaten yang terkenal sebagai penghasil rempah-rempah berkualitas ini terdapat sebuah batu yang melegenda di kalangan masyarakat setempat. Alkisah, batu tersebut merupakan jelmaan sebuah perahu bagga (perahu layar), sehingga disebut Batu Bagga. Alkisah , di sebuah kampung di daerah pesisir Sulawesi Tengah, Indonesia, hiduplah seorang duda bernama Intobu . Ia tinggal di sebuah gubuk bersama seorang putranya yang bernama Impalak . Mereka hidup sangat miskin. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka pergi ke laut untuk mencari ikan. Pada suatu malam, ketika Intobu bersama anaknya hendak mencari ikan di laut, tiba-tiba angin bertiup kencang dan hujan deras. Meskipun demikian, dua orang bapak dan anak itu tetap memutuskan untuk melaut. Dalam perjalanan menuju ke laut, Intobu menasehati Impalak. “Anakku! Ayah berharap jangan sampai cuaca...
Kerajaan Mori merupakan suatu kerajaan yang terdapat di wilayah Sulawesi Tengah dan diperintah pada suatu masa oleh seorang raja yang dikenal dengan sebutan 'Mokole Marunduh' (Datu'ri tana Mokole Marunduh). Sama seperti kerajaan- kerajaan lain di Indonesia, kerajaan ini juga dibentuk dan diberikan pengabsahannya berdasarkan kisah-kisah lokal dari memori kolektif masyarakat yang bercorak legenda. Alkisah, Tanah Mori dihuni oleh beragam suku. Setiap suku memiliki Mokole (organisasi pemerintahan) yang dipimpin oleh seorang kepala suku yang bergelar Mokolempalili . Sebagian dari mokole tersebut ada yang memiliki wilayah yang luas dan pengaruhnya terhadap mokole yang lain pun lebih besar. Suku-suku besar tersebut di antaranya adalah Suku Moleta, Petasia, Lembo, Murungkuni, Tovatu , dan Musimbatu . Meskipun demikian, mokole suku yang lebih kecil tidak mau tunduk kepada mokole yang lebih besar sehingga sering terjadi peperangan di antara m...
Sawerigading adalah Putra Raja Luwu Batara Lattu’, dari Kerajaan Luwu Purba, Sulawesi Selatan, Indonesia. Dalam bahasa setempat, sawerigading berasal dari dua kata, yaitu sawe yang berarti menetas (lahir), dan ri gading yang berarti di atas bambu betung. Jadi, sawarigading berarti keturunan dari orang yang menetas (lahir) di atas bambu betung. Nama ini dikenal melalui cerita yang termuat dalam Sureq Galigo , dimulai ketika para dewa dilangit bermufakat untuk mengisi dunia ini dengan mengirim Batara Guru anak patotoe di langit dan Nyilitomo anak guru ri Selleng di peretiwi (dunia bawah) untuk menjadi penguasa di bumi. Dari perkawinan keduanya lahirlah putra mereka yang bernama Batara Lattu’, yang kelak menggantikan ayahnya penguasa di Luwu. Menurut kisah, ketika Batara Guru, kakek Sawerigading yang merupakan keturunan dewa pertama kali diturunkan ke bumi, ia ditempatkan di atas bambu betung. Sawerigading mempunyai saudara kembar perempuan yang bernama W...