guru
619 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Cerita Ne Cantai Beta Dan Ne Bua’ Lentuk
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Nusa Tenggara Barat

Alkisah ada sebuah cerita tentang orang-orang berani dan kuat di Sumbawa zaman dulu. Orang yang pertama bernama Ne Cantal Beta sedang orang yang kedua bernama Ne Bua' Lentuk. Ne Bua' Lentuk kalau tidak khilap berasal dari bagian timur, sedang Ne Cantal Beta berasal dari bagian barat. Konon Ne Cantal Beta ini setiap harinya tidak ada kerjanya selain berkelana ke sana kemari, sambil membawa peralatan/ perkakas untuk berkelahi, seperti parang, tombak, keris, sampai kepahatdan apa yang disebut di dalam bahasa Sumbawa "perku." Dia ke sana kemari mencari lawan, keluar desa masuk desa, mendaki gunung dan menuruni lembah dan ngarai, pergi mencari lawan untuk berkelahi. Di beberapa tempat memang ia bertemu dengan orang-orang yang berani mencoba melawan dia, tapi semua orang itu kalah. Karena beraninya, dia dijuluki dengan kata-kata  "kebal gancang" artinya "kebal dan cekatan." Kalau ia bertemu dengan orang yang berani melawannya, ia malah menyuruh lawannya itu memilih se...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Tari Ula-Ula Lembing
Tarian Tarian
Aceh

Tari Ula-Ula Lembing merupakan tari tradisional Aceh yang berasal dari Aceh Tamiang. Tarian ini ditarikan oleh 12 orang atau lebih berputar-butar ke sekeliling panggung bagai ular. Tari Ula Ula Lembing harus dibawakan dengan penjiwaan yang lincah dan ceria. Tarian Ula-Ula Lembing ini merupakan paduan antara tari dan iringan lagu – lagu Aceh Tamiang, tari Ula – ula Lembing ini biasanya di tampilkan pada saat acara –acara pernikahan adat budaya Aceh Tamiang. Pada kesempatan kali ini, kita akan mengetahui lebih jauh mengenai tari ula-ula lembing yang mencerminkan dan memiliki nilai nilai dan norma – norma kehidupan yang berlaku dalam tata cara pergaulan masyarakat tertentu. 1. Sejarah dan Asal Usul Tari Ula-Ula Lembing Ula Ula Lembing adalah tarian pesisir pantai laut Tamiang. Berdasarkan sejarah atau asal usul tarian ula ula lembing ini berasal dari tekad seorang pemuda yang dengan berbagai cara menempuh berbagai cara untuk mendapatka...

avatar
Aze
Gambar Entri
Beksan Bugis Gaya Yogyakarta
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Daerah Istimewa Yogyakarta

Istana Yogyakarta. Beksan Bugis merupakan tarian yang menyajikan gambaran prajurit Bugis sedang berlatih perang. Di antara keteguhan ndalem Kepatihan, beksan Bugis digarap penataan tarinya di bawah pimpinan seorang guru tari Keraton Yogyakarta, yaitu Raden Riyo Kertaatmadja, yang tangkas menerjemahkan gagasan Danureja V ke dalam kerja kretif kesenian. Proses penggarapan beksan Bugis menggelinding sebagai keberlanjutan dari kreativitas kesenian. Saat dirasa layak tampil di istana, Danureja mempersembahkannya kepada Keraton. Sinuhun Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengkubuwono VII akhirnya pada saat itu memberikan legitimasi yang anggung kepada beksan Bugis sebagai tari istana. Beksan Bugis memang tidak jauh dari kehadiran suku Bugis dari tanah Sulawesi. Para pelaut unggul itu mengarungi hamparan lautan merantau menuju ke Jawa, di antara mereka adalah prajurit keraton yang kemudian ditempatkan di kepatihan. Di sepanjang tarian, para penari bergerak dinamis dengan undheng gilig di ke...

avatar
Sri sumarni
Gambar Entri
Si Lancang Yang Lupa Diri
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Riau

Di sebuah desa bernama Kampar, hidup seorang ibu dan anaknya yang bernama Lancang. Mereka hidup disebuah gubuk tua. Kehidupan mereka sangat miskin. Karenanya, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka harus bekerja sebagai buruh tani. Suatu hari, Lancang berpikir untuk pergi dari desanya agar bisa menjadi kaya. "Aku tidak ingin hidup miskin. Aku ingin jadi orang kaya. Tapi, bagaimana mungkin aku bisa maju jika aku tetap tinggal di desa ini?" Untuk melaksanakan niatnya, Lancang memohon izin kepada ibu dan guru mengajinya untuk pergi ke kota mengadu nasib. "Ibu, izinkan aku pergi ke kota untuk mengadu nasib. Siapa tahu di kota nanti aku bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan dapat membahagiakan ibu," ucap Lancang. Betapa berat hati sang ibu melepaskan anak semata wayangnya. Sebenarnya ia tidak mau melepas sang buah hati yang sangat dicintainya. Tapi, niat Lancang sudah bulat sehingga sang ibu merelakan anaknya pergi. Ia pun akan tetap setia menantikan anaknya ke...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Ampaian Santo
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Lagu ini digubah oleh Djamaris St. Kato, seorang pendendang dan peniup suling yang telah dikenal namanya oleh masyarakat Minang dimanapun mereka berada. Dan oleh Hamir Radjo Mangkuto dan Inspeksi Daerah Kebudayaan Sumatera Barat, lagu tersebut digubah lagi dalam bentuk lagu Minang Modern. Sebagaimana biasa lagu Minang asli diambil dari satu tragedi saja sehingga melodinya sangat eentoonig. Begitu juga bilamana kita tinjau dari segi irama dan nada yang sangat terbatas. Lagu Ampaian Santo yang sering kita dengar dari pendendang Djamaris melalui rekaman-remannya dan dari beberapa studio radio Republik Indonesia, tidak berbeda dari lagu-lagu Minang lainnya. Lagu ini akan menawan hati berisikan sindiran-sindiran serta tamsil tepat, sehingga mendengar merasa terpesona. Pantun-pantun yang kita maksud dapat dilihat : Lapeh nan dari Jambu aie Handak menjelang Padang Lua Jo apo hutang ko kadibaie Santo disamai tak tajua. Apo diharok pado banto Antah bulua...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Cerita Engku Kapalo Batu Kambing
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Negeri Batu Kambing terletak beberapa kilometer di sebelah Utara negeri Lubik Basung, di dalam daerah Kabupaten Agam.Pada masa penjajahan Belanda, negeri ini belumlah maju, penduduknya masih bodoh dan belum beberapa orang yang bisa menulis serta membaca. Disamping kebodohan yang menimpa penduduk kampung ini, merekapun msikin karena hidup mereka hanya bertani dan menakik gatah di ladang. Negeri Batu Kambing di kala itu diperintahi oleh seorang engkau Kapalo yang sangat kejam terhadap rakyat. Segala tindak tanduknya ditujukannya semata-mata hendak meniliat pada induk semangnya. Tidaklah bisa disangkal lagi bilamana ada perintah dari atasannya berupa rodi dan blasten yang segera pula dilaksanakannya terhadap penduduk. Tidaklah pernah ia berusaha hendak menolong penduduk terlepas dari kesengsaraan serta kemiskinan. Ia tidak pernah berfikir untuk hal-hal yang demikian. Yang difikirkannya setiap hari bagaimana ia beserta anak dan isterinya bisa senang dan tidak diperhentikan jadi peng...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Si Lebai Plin Plan Yang Malang
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
Sumatera Barat

Dahulu, hiduplah seorang guru agama yang tinggal di tepian sungai di daerah Sumatera Barat. Lebai, begitulah namanya. Karena profesinya itu, ia sangat dikenal di seluruh kampung yang berada di hulu sampai hilir sungai tersebut. Suatu hari, Lebai mendapatkan sebuah undangan pesta pernikahan anak salah seorang kenalannya yang berada di hulu sungai. Ia pun membaca isi undangan tersebut satu-persatu. Tidak berapa lama, datanglah tetangganya. "Pak Lebai, besok sore ada undangan pernikahan salah seorang anak didik Bapak Lebai. Rumahnya ada di hilir sungai. Ia berpesan agar Pak Lebai bisa hadir di acaranya tersebut," ucap salah seorang tetangganya. "Baiklah. Jika aku tidak berhalangan, aku akan datang," jawab Pak Lebai. Tetangga itu pun pergi setelah menyampaikan pesan. Tapi, Pak Lebai teringat akan undangan yang ia dapatkan sebelumnya. Ternyata, kedua undangan tersebut waktunya bersamaan. Hanya, rumah kedua undangan berjauhan. Undangan pertama letaknya ada di hulu sungai, seda...

avatar
Admin Budaya
Gambar Entri
Museum Daerah Kabupaten Langkat
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Sumatera Utara

Sumber : Arsip Museum Provinsi Sumatera Utara   Museum daerah Kabupaten Langkat terletak di kota Tanjung Pura. Keberadaan Museum Daerah ini memanfaatkan gedung bekas Kerajaan Sultan Langkat yang didirikan pada tahun 1905. Museum Daerah Kabupaten Langkat  ini terletak di Jl. T. Amir Hamzah dan tidak seberapa jauh dari Mesjid Azizi Tanjung Pura. Keberadaan museum ini dalam kiprahnya terus berusaha untuk melengkapi benda-benda khasanah peninggalan sejarah dan juga benda-benda budaya dari beberapa etnis yang ada di Kabupaten Langkat seperti Melayu, Karo dan Jawa. Dengan luas gedung sekitar 1500 m2, terhimpun menyimpan, merawat dan memperkenalkan aneka ragam benda/barang antara lain: benda/barang milik pribadi T. Amir Hamzah, khasanah berbagai peralatan rumah tangga, alat musik, busana, alat permainan tradisonal dan lain-lain, peralatan buda dan miniatur rumah daerah Jawa, Budaya Karo dan juga miniatur rumah adat Karo, peralatan perjuangan pada masa sebelum keme...

avatar
Roro
Gambar Entri
Macapatan Yogyakarta
Ritual Ritual
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono VII, tradisi macapat mulai dipopulerkan kembali. Sultan Hamengkubuwono VII yang sangat peduli tentang pendidikan, industry, dan kesenian, mewajibkan parakeluarga kerajaan untuk mempelajari dan melestarikan tradisi macapat. Pada awal perkembangannya, macapat hanya diperuntukkan untuk keluarga istana seperti anak, adik dan kerabat raja; namun lama kelamaan para abdi dalem keraton mulai mempelajari dan menyukai tradisi tersebut; kemudian dikenal oleh masyarakat luas, sehingga pada tahun 1960-an didirikan sekolah khusus macapat bagi masyarakat. Selain di Keraton Yogyakarta, berdasarkan Babad Pakualaman dijelaskan bahwa tradisi macapat telah dilakukan sejak Pakualam I hingga Pakualam IV, pelaksanaannya setiap hari Jum’at di Pendapa Pakualaman. Macapat dibacakan oleh abdi dalem di hadapan adipati atau raja, dan keluarga kerajaan, serta terdapat orang yang bertugas untuk membedah atau menjelaskan isi dan maksud dari macapat tersebut....

avatar
Sri sumarni