Kasih Sayang
85 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Pulau tidung
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
DKI Jakarta

Pada tahun 1800 an pulau tidung sudah dihuni oleh penduduk walaupun jumlahnya pada waktu itu masih sedikit. Pulau tidung terdiri dari 2 pulau kecil yaitu: Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil, konon menurut sumber cerita bahwa Pulau yang pertama dihuni penduduk adalah Pulau Tidung Kecil, dengan bertambahnya tahun demi tahun penduduk semakin bertambah dan barulah hijrah ke Pulau Tidung Besar. Penduduk Pulau Tidung Berasal dari bermacam-macam suku diantaranya suku Bugis, Mandar, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sumatera, Sumbawa dan Banten bahkan ada dari Batavia. kala itu agama yang dianut oleh para penduduk setempat dan pendatang adalah agama islam, dan pada saat itu pula gunung Krakatau meletus sedang di-Pulau Tidung sudah dihuni oleh banyak penduduk terutama dari keturunan para pendatang. konon menurut cerita sebelum indonesia merdeka Pulau Tidung dipimpin oleh seorang BEK yang dikenal sebagai lurah, waktu lurah yang pertama memimpin PULAU TIDUNG adalah Bapak A.MUNDARI...

avatar
Capricorn
Gambar Entri
5_Abang Pulang
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
DKI Jakarta

Nah, abang pulang Bakul nasi goyang-goyang Dek, abang pulang Dari kota pulang kandang Abang bawa apaan? Abang bawa bungkusan Eh bungkusannye apaan? Beginian Apaan sih isinye bang? Ntar aje loe liat Buka donk aye liat, Loe liat pasti melotot [Buka donk bang, buka, Udeh gak sabar nih aye bang apaan sih isinye. Eh, eh, sabar, sabar, nyebut..] Duh, abang sayang Pulang pasti banyak uang Duh, dek sayang Gue gak bisa bilang dah. Terserah. Abang bawa apaan? Abang bawa bungkusan Eh bungkusannye apaan? Beginian Apaan sih isinye bang? Ntar aje loe liat Buka donk aye liat, Loe liat pasti melotot [Nih..! Ahh.., sepatu butut] Sumber: http://www.lagu-daerah.com/2015/06/lirik-lagu-daerah-dki-jakarta.html

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
5_Sirih Kuning
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
DKI Jakarta

Kalau tidak, nona, karena bulan, sayang Tidaklah bintang, ya nona, tidaklah bintang ya nona meninggi hari Kalau tidak, nona, karena tuan, sayang Tidaklah kami, ya nona, tidaklah kami, ya nona sampai kemari Sirih kuning, nona, batangnya ijo, nona Yang putih kuning, ya nona, yang putih kuning, ya nona memang sejodo Ani-ani, nona, bukannya waja, sayang Dipakailah anak, ya nona, dipakailah anak. ya nona patah tangkainya Kami nyanyi, nona, memang sengaja, sayang Lagunya asli, ya nona, lagunya asli, ya nona pusaka lama Sirih kuning, nona, lagi ditampin, nona Kami menyanyi, ya nona, kami menyanyi, ya nona mohon berhenti Sumber: http://www.lagu-daerah.com/2015/06/lirik-lagu-daerah-dki-jakarta.html

avatar
Sobat Budaya
Gambar Entri
MURTADO MACAN KEMAYORAN
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
DKI Jakarta

Pada zaman penjajahan Belanda, di daerah Kemayoran tinggal seorang pemuda bernama Murtado. Ayahnya adalah mantan kepala kampung (Bek) di daerah tersebut. Murtado adalah anak yang baik. Ia suka menolong orang yang membutuhkannya. Maka Murtado disenangi oleh penduduk di kampung tersebut. Selain itu, ia tekun menuntut ilmu, baik ilmu agama mau pun ilmu pengetahuan lainnya. Tak ketinggalan, ilmu bela diri juga dipelajarinya hingga ia menjadi seorang jagoan yang rendah hati. Pada waktu itu, keadaan masyarakat di daerah Kemayoran tidak tenteram. Penduduk selalu diliputi rasa ketakutan akibat gangguan dari jagoan-jagoan Kemayoran yang berwatak jahat. Belum lagi pajak yang di tarik oleh Belanda dan Tauke sangat memberatkan. Padahal, sebagian besar penduduk adalah petani miskin dan pedagang kecil-kecilan.   Sebenarnya daerah itu dipimpin oleh orang pribumi yang bernama  Bek Lihun dan Mandor Bacan . Namun keduanya telah menjadi kaki tangan Belanda sehingga mereka san...

avatar
Deni Andrian
Gambar Entri
KALIJODO
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
DKI Jakarta

Kalijodo adalah tempat yang sangat ikonik di Jakarta. Berlokasi di sekitar Jalan Kepanduan II, Kelurahan Pejagalan Kecamatan Penjaringan, di sepanjang bantaran Banjir Kanal Timur, daerah ini tak pernah hilang dari ingatan warga Jakarta. Nama ini berasal dari kata Kali dan Jodoh . Tentunya, hal ini karena di jaman dulu, daerah ini rutin dijadikan tempat terlaksananya kebudayaan orang Tionghoa untuk mencari jodoh. Kebudayaan ini biasanya dihadiri oleh pemuda pemudi dan seringkali diakhiri dengan adanya hubungan seksual antara dua sejoli. Hal inilah yang menjadi penyebab utama dari keadaan Kalijodo di era selanjutnya. Sejak dulu, warga selalu mempunyai kesan tersendiri terhadap daerah ini. Pada awalnya, kesan yang muncul adalah kesan buruk dari daerah ini. Kesan buruk jelas ada karena daerah ini dulunya merupakan tempat kehidupan gemerlap kota Jakarta. Tempat ini sering disebut sebagai "Lokalisasi Kalijodo". Berdasarkan reportase yang dilakukan oleh TV One pada tahun 2011 , dapat kita...

avatar
OSKM18_16918018_FRANCIS FERDINAND
Gambar Entri
GPIB Immanuel Jakarta, Gereja Yang Dahulu Kala Hanya Untuk Petinggi Hindia Belanda
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
DKI Jakarta

GPIB Immanuel, atau yang dikenal dengan nama Gereja Immanuel, merupakan sebuah Gereja bersejarah yang terletak di daerah Gambir, Jakarta Pusat. Peletakan batu pertama Gereja yang dirancang oleh J.H. Horst ini dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus 1935 dan selesai pada 24 Agustus 1939. Gereja ini dulunya bernama Willemskerk untuk menghormati raja Willem I, raja Belanda yang berkuasa dari tahun 1813 sampai tahun 1840.  Pilar-pilar putih bergaya Eropa klasik menopang teras Gereja ini. Tangga masuk Gereja ini berbahan kayu jati yang tingginya lebih dari 5 meter. Pohon-pohon rindang yang ada di halaman Gereja ini juga menambah kesan hijau pada Gereja ini. Masuk lebih dalam, bangku-bangku gereja terbentang. Ada dua bagian bangku yakni di sisi tengah dan di sisi tembok. Bangku di tengah dalam terbujur dalam beberapa baris, sementara deretan bangku sisi tembok melengkung. Hal paling menarik ketika sampai di ruang utama Gereja Immanuel Jakarta adalah pipa-pipa orgel cantik ya...

avatar
OSKM_16018098_Stefanus
Gambar Entri
Lagu Cente Manis yang Terlupakan
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
DKI Jakarta

              Provinsi DKI Jakarta sebagai ibukota dari negara Indonesia telah menyimpan berbagai macam adat istiadat dan budaya yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Sebagai kota yang telah berdiri dan hidup sejak berabad-abad lalu, yang kita kenal sebagai Batavia, Jakarta sudah tumbuh dan berkembang dengan segala keanekaragaman dan pluralisme yang tercipta dari aneka golongan penduduk dari segala agama, ras, dan suku bangsa, baik dari daerah Nusantara itu sendiri maupun pengaruh dari budaya luar negeri, seperti Arab, Portugis, Tionghoa, dan Belanda.             Dari sekian banyak budaya tersebut, musik merupakan salah satu yang paling mudah dan praktis untuk disebarluaskan dan diturunkan karena kehidupan manusia itu sendiri tidak dapat lepas dari musik. Lagu dan musik khas Betawi biasanya memiliki beberapa karakteristik, seperti berisi nilai-nilai luhur, nasihat,...

avatar
OSKM18_16718011_Raedi Muhammad Noor
Gambar Entri
Betawi Pulang Aji
Ritual Ritual
DKI Jakarta

Setiap daerah pasti memiliki tradisi dalam menyambut kepulangan jamaah haji ke kampung halamannya, termasuk di Betawi. Orang Betawi mengucapkan kata "haji" dengan "aji". Sampai saat ini, tradisi ini masih ada dan dijalankan di beberapa tempat di daerah DKI Jakarta yang masih kental adat dan budayanya. Menurut beberapa sumber yang saya kutip, seminggu setelah Lebaran Aji, suasana kampung akan ramai. Keluarga yang anggotanya menunaikan ibadah haji, akan sibuk mempersiapkan rumah mereka dalam rangka menyambut kepulangan jemaah haji tersebut. Warga kampung pun tak terkecuali ikut dalam hingar-bingar kepulangan jamaah haji tersebut. Di ruang tengah, ruang tamu, sudah digelar tikar atau karpet dan disiapkan kasur di atasnya. Disiapkan juga masakan khas Betawi, terutama sayur asem, pecak ikan gurami, dan sebagainya. Saat rumah dibersihkan dan disiapkan, sebagian keluarga yang lain akan pergi menjemput keluarganya yang tiba dari Tanah Suci.  Kemudian, begitu jamaah haji sampa...

avatar
Siwiadwitiya
Gambar Entri
Wak Wak Gung
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
DKI Jakarta

        Wak wak gung, apa itu? Apa hal yang pertama kali muncul di benak kalian ketika mendengar kalimat Wak Wak Gung? Pastinya kalimat "Nasinye nasi jagung" muncul di benak anda. Wak wak gung adalah permainan tradisional yang berasal dari Ibukota negara Indonesia, yaitu DKI Jakarta yang juga merupakan asal dari kebudayaan Betawi. Permainan ini merupakan permainan massal yang dimainkan oleh banyak pemain dan diiringi dengan nyanyian. Permainan ini sudah dikenal masyarakat Betawi sejak zaman penjajajahan Belanda. Permainan yang biasa dikenal dengan permainan ular naga ini biasa dimainkan oleh anak-anak, baik perempuan ataupun laki-laki. Menurut sumber yang saya baca, cara bermain permainan wak wak gung berbeda dengan ular naga yang akan saya jelaskan nanti lebih lanjutnya. Permainan ini tentu ba...

avatar
OSKM18_16618327_Julia Azizah