Jeniper singkatan dari Jeruk Nipis Peras adalah minuman khas dari Kuningan tentunya dengan bahan baku jeruk nipis dan gula pasir (selain Jeniper ada juga minuman serupa dengan nama Jenisa – Jeruk Nipis Asli-, bedanya minuman ini ditambah dengan madu). Minuman ini sangat segar apalagi jika disajikan dalam keadaan dingin tapi baik juga dalam keadaan hangat, jadi tergantung dengan selera masing-masing. Minuman ini mengandung banyak Vitamin C dan tanpa bahan pengawet sehingga aman dikonsumsi dan sangat bermanfaat agar tubuh kita tetap fit juga dapat menyembuhkan beberapa penyakit akibat kekurangan vitamin C seperti sariawan, panas dalam, sakit tenggorokan dan flu sampai masuk angin. Tersedia dalam kemasan botol besar dan botol kecil. Kadang juga dikasih aksessoris anyaman bambu pada botolnya agar bisa mudah ditenteng. Pusat dari produksi Jeniper dan Jenisa yaitu di desa Ciawigebang. Tempat yang menyediakan: Jeruk Nipis Peras Jenip...
Kopi Luwak berasal dari kopi yang diambil dari kotoran luwak yang sengaja dibudidayakan di sekitar gunung Ciremai tepatnya daerah Linggarjati. Kopi Luwak terkenal karena rasa juga aromanya yang khas selain harganya yang mahal. Ada kepuasan tersendiri bagi para penikmatnya dalam menikmati secangkir kopi luwak. Ini merupakan salah satu produk yang dikembangkan di daerah tersebut.
Bakasem adalah manisan buah yang diperoleh dari hasil penirisan buah dari larutan gula. Bakasem atau banyak yang bilang manisan basah ini mempunyai kandungan air yang lebih banyak dan penampakan yang lebih menarik karena serupa dengan buah aslinya . Bakasem biasanya dibuat dari buah yang keras, seperti kedondong, salak, mangga, nangka, dll.
Bahan Cobek Belut : 500 gram belut, potong dua, bersihkan 3 sdm minyak, untuk menumis 400 ml air Bumbu Rendaman Cobek Belut : 3 siung bawang putih, haluskan 1 sdm garam 200 ml air Bumbu Cobek Belut : 5 siung bawang putih 4 cm kencur 12 buah cabai rawit merah ¾ sdt garam 1 sdt gula pasir ¼ sdt kaldu bubuk (jika suka) Cara Membuat Cobek Belut : Rendam belut dengan bumbu rendaman, biarkan 30 menit. Bakar diatas bara api hingga matang. Angkat, sisihkan. Haluskan bawang putih, kencur, dan cabai rawit. Tumis hingga harum. Tambahkan air, garam, gula, dan kaldu bubuk. Biarkan mendidih. Masukkan belut bakar. Masak hingga bumbu meresap dan air tinggal sedikit. Angkat, sajikan selagi hangat.
Konon sejak abad ke 17 Masehi, Lukisan Kaca telah dikenal di Cirebon, bersamaan dengan berkembanganya Agama Islam di Pula Jawa.Pada jamannya pemerintahan Panembahan Ratu di Cirebon, Lukisan Kaca sangat terkenal sebagai media dakwah Islam yang berupa Lukisan Kaca Kaligrafi dan berupa Lukisan Kaca Wayang. Pengaruh Islam yang disebarkan oleh para wali juga menjadi ciri khas dari lukisan kaca Cirebon. “Bahkan setelah pengaruh China, gambar-gambar yang dihasilkan seniman tradisional selalu berhubungan dengan Islam seperti gambar kabah, masjid dan kaligrafi berisi ayat-ayat Alquran atau Hadis,” Adapun pengaruh cerita wayang berasal dari pertunjukan wayang yang diperagakan para wali untuk menyebarkan agama Islam. Kuatnya kepercayaan tokoh wayang yang baik, membuat para pengrajin lukisan kaca selalu menampilkan tokoh seperti Kresna, Arjuna, Rama, Lesmana, dan lain-lain. Sejalan dengan perkembangan waktu, maka perkembangan Lukis...
Nama mochi memang berbau Jepang sebab asalnya konon dari sana. Beberapa negara sekitar Jepang juga mengenal mochi, seperti Taiwan, Korea Selatan, dan Cina. Di Sukabumi banyak penjual kue mochi. Namun ada satu yang sudah kondang dan konon merupakan pelopor oleh-oleh khas Sukabumi ini, yakni Mochi Kaswari "Lampion". Di sebuah gang di Jln Bhayangkara terdapat sebuah bangunan baru yang cukup mencolok. Inilah lapak penjualan mochi yang lebih sering disebut dengan Mochi Lampion. Aneka rasa mochi tersaji di sini: suji pandan, vanila, durian, pisang ambon, blueberry, melon, mocca, cokelat, keju, dan strawberry. Semuanya berisi kacang tanah manis, yang membedakan adalah rasa di "daging"-nya. Kenyal, lembut dan manisnya terasa begitu seksi di mulut kita. Berdasar informasi yang didapat dari brosur yang tersedia di lapak Mochi Kaswari "Lampion", usaha ini didirikan sejak tahun 1983 oleh Bapak Kuswandi dan sekarang sudah dikelola oleh generasi keduanya. Perlu dicatat juga, tidak ada cabang di t...
Legenda "Nyai Loro Kidul " Inna Samudra Beach adalah satu dari 16 unit Inna Hotel Group dibawah naungan PT.Hotel Indonesia Natour,berlokasi di kota Palabuhanratu - Jawa Barat, tepatnya pada kawasan pantai Laut Selatan yang dipagari oleh pegunungan - See more at: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=505&lang=id#sthash.7LobmgYL.dpuf Pelabuhan Ratu, Sukabumi, merupakan tempat bersantai dan berwisata bagi para pecinta pantai. Pantainya bersih yang indah akan memanjakan siapa pun yang datang. Akan tetapi, satu hal yang tidak kalah terkenal dari Pelabuhan Ratu adalah legenda Nyai Roro Kidul. Legenda Nyai Roro Kidul sangat terkenal di daerah ini, bahkan mitos yang melarang untuk memakai baju hijau saat ke pantai pun sangat ditaati. Nyai Roro Kidul bersemayam di sepanjang wilayah pantai selatan Pulau jawa. Ada yang bilang, Nyai Roro Kidul mempunyai kerajaan di dasar laut. Salah satu tempat yang dipercaya sebagai tempat istirahat Nyai Roro Kidul ada...
Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa , Indonesia , dengan istilah Tatar Pasundan yang mencakup wilayah administrasi provinsi Jawa Barat , Banten , Jakarta , Lampung dan wilayah barat Jawa Tengah ( Banyumasan ). Suku Sunda merupakan etnis kedua terbesar di Indonesia. Sekurang-kurangnya 15,2% penduduk Indonesia merupakan orang Sunda. Jika Suku Banten dikategorikan sebagai sub suku Sunda maka 17,8% penduduk Indonesia merupakan orang Sunda. Mayoritas orang Sunda beragama Islam , akan tetapi ada juga sebagian kecil yang beragama Kristen , Hindu , dan Sunda Wiwitan (Jati Sunda). Agama Sunda Wiwitan masih bertahan di beberapa komunitas pedesaan suku Sunda, seperti di Kuningan dan masyarakat suku Baduy di Lebak Banten yang berkerabat dekat dan dapat dikategorikan sebagai suku Sunda. Jati diri yang mempersa...
Selain agama yang dijadikan pandangan hidup, orang Sunda juga mempunyai pandangan hidup yang diwariskan oleh nenek moyangnya. Pandangan hidup tersebut tidak bertentangan dengan agama yang dianutnya karena secara tersurat dan tersirat dikandung juga dalam ajaran agamanya, khususnya ajaran agama Islam. Pandangan hidup orang Sunda yang diwariskan dari nenek moyangnya dapat diamati pada ungkapan tradisional sebagai berikut: "Hana nguni hana mangke, tan hana nguni tan hana mangke, aya ma beuheula aya tu ayeuna, hanteu ma beuheula hanteu tu ayeuna. Hana tunggak hana watang, tan hana tunggak tan hana watang. Hana ma tunggulna aya tu catangna." Artinya: Ada dahulu ada sekarang, bila tak ada dahulu tak akan ada sekarang, karena ada masa silam maka ada masa kini, bila tak ada masa silam takan ada masa kini. Ada tunggak tentu ada batang, bila tak ada tunggak tak akan ada batang, bila ada tunggulnya tentu ada batangnya. Ungkapan tradisional tersebut tidak jauh dengan amanat...