|
|
|
|
Dongkal Tanggal 07 Jul 2015 oleh Iklimah . |
Kue dongkal adalah kue yang tebuat dari tepung beras dan gula. Menurut cerita, nama dongkal berasal dari cara pengirisannya yang dicongkel dengan centong pada bagian yang tergulai. Pada awalnya dongkal dibuat dari tepung gaplek, telah mulai diperdagangkan sejak tahun 1940-an dan biasa dihidangkan sebagai sarapan pagi. Sejak tahun 1970-an dongkal berbahan gaplek mulai jarang ditemukan karena penduduk mengganti bahan utamanya dengan tepung beras.
Dulu dongkal biasa dibuat sebagai jamuan pada saat membuat gedengan (ikatan padi kering yang dipanen berikut batangnya) pada malam hari, setelah siangnya padi dijemur seharian. Selain itu, dongkal pun biasa dibuat orang sebagai jamuan ketika membuat rumah secara gotong royong, biasanya saat bongkar rumah, pasang pondasi dan pasang atap.
Meskipun cukup digemari orang karena pembuatanny mudah, biayanya relatif murah dan rasanya enak, dalam perkembangannya dongkal mulai jarang dibuat orang, seiring dengan menghilangnya padi gedengan dan menyusutnya kebiasaan membangun rumah dengan cara sambatan. Namun demikian sebagian orang masih membuatnya sebagai barang dagangan, yang bisa ditemukan di pasar-pasar tradisional atau dijajakan berkeliling kampung untuk sarapan pagi atau santapan jajanan.
Bahan-bahan:
1 liter tepung beras (sebaiknya tidak menggunakan tepung beras kemasan tapi beras yang digiling sendiri)
1/4 kg sagu
1/4 kg irisan gula merah
Air dan garam secukupnya
Peralatan :
Kukusan, dandang, baskom, penutup kukusan, parut, centong, tampah dan ayakan
Cara Membuat:
Kukus tepung beras menggunakan kain bersih hingga menggumpal.
Setelah dingin campurkan dengan sagu, aduk hingga rata.
Percikkan air garam ke adonan hingga adonan tidak menggumpal (buyar).
Masukkan adonan kedalam klakat (loyang yang terbuat dari bambu)/kukusan selang-seling dengan gula merah (lihat gambar).
Kukus hingga matang.
Sajikan dengan kelapa parut kukus yang dicampur sedikit garam.
Penyajian :
Dongkal di atas baskom diiris dengan centong, irisannya dihidangkan di atas piring kemudian ditaburi parutan kelapa. Panganan ini dapat dinikmati kapan saja, namun sebagian penduduk Cirebon, terutama di kawasan pedesaan, biasa menikmatinya untuk sarapan pagi
keterangan. Untuk + 20 porsi
Nb: gula merah boleh ditambahkan sesuai selera
Sumber:
Buku “KULINER TRADISIONAL CIREBON : Khasanah Makanan Khas”, Penerbit Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan Pariwisata Kota Cirebon
http://octakulinertraditional.blogspot.com/2013/04/resep-kue-dongkal-kue-dongkal-adalah.html
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dala... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |