budaya
676 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Serba-Serbi Seni Lengser
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Seni Lengser adalah suatu seni pertunjukan yang khas dari tanah Sunda, Jawa Barat. Seni ini merupakan kesenian asli yang banyak dipertunjukkan di berbagai wilayah Jawa Barat dalam berbagai acara. Kisah sejarah Lengser dalam Budaya Sunda ini sangat kental dalam masyarakat Sunda. Seni Lengser dengan tokoh figur Aki Lengser merupakan figur yang memiliki karakteristik yang unik dalam masyarakat Sunda dengan memiliki sifat yang lucu, lugu, dan memiliki kecerdasan yang serba bisa.  Di dalam pemeranan tokoh Aki Lengser biasanya pemerannya itu kaum pria dan harus mampu mengeksplorasi diri untuk menjadi figur Aki Lengser sesuai dengan gambaran karakteristik yang ada. Saat melakukan penampilan, sosok Aki Lengser dalam penampilannya biasa menggunakan kostum pakaian pangsih hitam-hitam, ikat kepala, membawa tas kanderon yang terbuat dari anyaman, dan didandani alisnya, kumisnya, dan jenggotnya serba putih. Saat adanya penampilan Seni Lengser, Aki Lengser kerap kali ditemani oleh Ni...

avatar
OSKM18_16618268_Achmad Hafidz Nur Rachman
Gambar Entri
Upacara Adat Ngalungsur Pusaka
Ritual Ritual
Jawa Barat

Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indoesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Hal tersebut tidak terlepas dari jasa para tokoh yang menyebarkan agama islam di Jawa Barat. Untuk menghormati jasa para tokoh penyebar agama islam tersebut biasanya diadakan beberapa ritual atau upacara adat, salah satunya adalah Upacara Adat Ngalungsur Pusaka. Upacara Adat Ngalungsur Pusaka atau membersihkan benda-benda pusaka peninggalan Prabu Kiansantang atau Syech Sunan Rochmat Suci ini diadakan setiap satu tahun sekali atau dalam rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Upacara adat ini juga sebagai upaya penghormatan sekaligus melestarikan benda-benda bekas perjuangan mengembangkan ajaran agama Islam. Namun bukan berarti menyembah suatu benda yang diyakini akan memberikan sebuah keajaiban atau melebih kekuatan Tuhan Yang Maha Esa, melainkan sebagai cara melestarikan budaya seperti menjaga peninggalan benda-benda pusaka zaman dulu. Benda pusaka peninggalan tersebut diantarany...

avatar
Oskm18_16318204_ramdan
Gambar Entri
Ngarujak : Ritual Menghormati Arwah Para Leluhur
Ritual Ritual
Jawa Barat

Dahulu kepercayaan akan adanya kekuatan dari alam ghaib sangat besar. Sehingga banyak sekali masyarakat yang selalu melakukan pemujaan terhadap roh leluhur saat melakukan suatu hal besar untuk meminta keselamatan dan izin. Pemujaan ini disebut dengan Ngarujak. Biasanya ngarujak dilakukan setiap hari Senin dan Kamis, pada hari besar perayaan, dan pada saat syukuran. Dalam Ngarujak kita harus menyiapkan rujakeun yang terdiri dari berbagai macam minuman, makanan, rokok, sirih, apu, pala. Selain itu kita juga harus menyiapkan parukuyan (tungku apa) dan menyan. Minumannya terdiri kopi, kopi pait, teh, teh manis, kelapa yang dipotong potong lalu diberi air, roti yang direndam air gula merah, air 7 jenis bunga, dan minuman lainnya. Sedangkan makanannya terdiri dari berbagai buah-buahan dan berbagai jenis kue. Bahan-bahan Ngarujak di hari raya seperti Lebaran berbeda dengan ngarujak pada saat melakukan syukuran untuk sunatan. Pada saat hari Lebaran ada tambahan menyiapkan pakaian yang akan di...

avatar
OSKM18_16318197_Cindy Siti_Sulastri
Gambar Entri
Sejarah Cap Go Meh
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Perayaan Cap Go Meh sudah tidak asing lagi di kalangan orang Tionghoa di Indonesia. Selain perayaan tersebut melambangkan kekentalan budaya Tionghoa di Indonesia, Cap Go Meh juga menandakan bahwa budaya Tionghoa juga diterima di Indonesia sebagai budayanya sendiri. Maka dari itu, kita perlu mengetahui asal-muasal perayaan ini dan bagaimana sejarahnya. Cap Go Meh melambangkan hari kelima belas bulan pertama Imlek dan merupakan hari terakhir dari rangkaian masa perayaan Imlek bagi komunitas migran Tionghoa yang tinggal di luar China. Istilah Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkian yang bila diartikan secara harafiah bermakna “15 hari atau malam setelah Imlek”. Bila dipenggal per kata, ‘Cap’ mempunyai arti sepuluh, ‘Go’ adalah lima, dan ‘Meh’ berarti malam.  Perayaan Cap Go Meh atau Perayaan Lampion ini tidak hanya dirayakan di Indonesia saja. Beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura juga ikut merayakan har...

avatar
Aryadipta Setiadi
Gambar Entri
Sejarah Cap Go Meh
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
Jawa Barat

Perayaan Cap Go Meh sudah tidak asing lagi di kalangan orang Tionghoa di Indonesia. Selain perayaan tersebut melambangkan kekentalan budaya Tionghoa di Indonesia, Cap Go Meh juga menandakan bahwa budaya Tionghoa juga diterima di Indonesia sebagai budayanya sendiri. Maka dari itu, kita perlu mengetahui asal-muasal perayaan ini dan bagaimana sejarahnya. Cap Go Meh melambangkan hari kelima belas bulan pertama Imlek dan merupakan hari terakhir dari rangkaian masa perayaan Imlek bagi komunitas migran Tionghoa yang tinggal di luar China. Istilah Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkian yang bila diartikan secara harafiah bermakna “15 hari atau malam setelah Imlek”. Bila dipenggal per kata, ‘Cap’ mempunyai arti sepuluh, ‘Go’ adalah lima, dan ‘Meh’ berarti malam.  Perayaan Cap Go Meh atau Perayaan Lampion ini tidak hanya dirayakan di Indonesia saja. Beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura juga ikut merayakan har...

avatar
Aryadipta Setiadi
Gambar Entri
Hajat Lembur Kampung Cikareumbi
Ritual Ritual
Jawa Barat

Hajat Lembur diselenggarakan di Kampung Cikareumbi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Budaya ini sudah ada sejak pemerintahan Tatar Ukur (1628), diselengarakan 1 tahun sekali tepat pada tanggal 10 Muharram. Hajat Lembur sendiri dapat diartikan sebagai tradisi rasa syukur atas kesuburan tanah yang menghasilkan sayur mayur yang berlimpah, bersyukur atas kesehatan yang baik, dan rezeki yang berlimpah. Mata pencaharian sebagian besar warga Kampung Cikareumbi adalah sebagai petani, maka dari itu mereka bersyukur atas keberhasilan dalam bertani. Makna lain dari Hajat Lembur yaitu membuang sifat-sifat buruk yang ada dalam diri, seberti sombong, serakah, licik, picik, dan lainnya. Ritual-ritual yang dilakukan sebelum diselenggarakannya Hajat Lembur yaitu menyembelih kambing yang dilakukan oleh Kepala Adat Kampung Cikareumbi, lalu memasak bersama dengan warga kampung, berdoa sebagai rasa syukur, dan diakhiri dengan makan bersama. Acara inti dari Hajat Lembur yaitu berd...

avatar
OSKM18_16318219_Devitayuli Indarwati
Gambar Entri
Rumah-Rumah Tradisional yang Unik di Kampung Naga #OSKMITB2018
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Jawa Barat

                                                                 Apakah para pembaca pernah mendengar Kampung Naga? Kalau belum pernah, pasti bertanya-tanya, Kampung Naga? kampung yang isinya banyak naga? jawabannya bukan. Kampung Naga adalah suatu pemukiman penduduk yang sangat memegang kuat adat istiadat leluhurnya, yaitu adat Sunda. Lalu, pasti ada yang bertanya lagi, kenapa dinamakan Kampung Naga? Dinamakan Kampung Naga karena jalan yang terdapat disana itu berkelok-kelok seperti ular dan terletak di sisi-sisi gawir atau masyarakat menyebutnya dengan kata "Nagawir" maka dari itu dibuatlah nama "Kampung Naga". Kampung yang terletak di Tasikmalaya ini sangat menarik perhatian banyak wisatawan karena penataan rumahnya yang bertingkat-tingkat seperti terasering. Rumah-rumah di Kampung Naga berjumlah 105 buah...

avatar
OSKM18_16718487_Aimee Saffa Chairunnisa
Gambar Entri
‘Bleketek’ Kebiasaan Sukabumi
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Bleketek hmm pasti kalian jarang mendengarnya tapi pasti kalian tahu kalau sudah melihat wujudnya. Walaupun memiliki sebutan yang aneh tetapi rasanya enak dan selalu ditunggu tunggu oleh masyarakat Sukabumi dipenghujung lebaran. Yap Bleketek Sukabumi merupakan campuran makanan seusai lebaran yang dicampurkan seluruhnya lalu ‘dioseng’. Bleketek biasanya terdiri dari sambal goreng kentang, daging dan sayuran yang sengaja dibuat dengan bahan bahan sisa makanan lebarang agar tidak cepat basi.             Dikampung halamanku, Bleketek kerap dinanti nanti kehadirannya walaupun bisa dibuat dengan bahan-bahan yang masih segar tetapi lebih sedap rasanya jika dibuat dengan makanan sisa lebaran. Dengan campuran makanan sisa dari berbagai olahan tersebut membuat Bleketek memiliki sejuta rasa yang mengunggah selera. Tak sedikit orang yang memilih untuk membuat Bleketek daripada menghabiskan seluruh makanan lebarannya. &nb...

avatar
OSKM18_19818016_Arli Putri Salsa Aura
Gambar Entri
Docang
Makanan Minuman Makanan Minuman
Jawa Barat

Docang Cirebon, kota yang mempunyai banyak sekali nilai budayanya. Mulai dari makanan, minuman dan sampai pakaian, Cirebon memiliki semua budaya itu. Saya di sini hanya akan menjelaskan salah satunya saja yaitu Docang. Docang merupakan makanan khas Cirebon. Makanan ini sangatlah unik. Mengapa unik ? Karena komposisi, rasa dan sajiannya yang sangat unik. Docang terdiri dari berbagai macam bahan, yaitu : lontong, daun singkong, toge, krupuk, Oncom Dage dan parutan kelapan. Semua bahan itu dicampur dengan air yang panas. Dengan banyaknya bahan tersebut Docang menyajikan rasa yang unik, gurih dan renyah. Walaupun makanan ini menyajikan keunikan dan rasa yang enak tapi harga Docang sendiri relative murah. Tapi sayang di zaman sekarang saya sulit menemukan makanan ini karena sudah tersisihkan oleh makanan-makanan cepat saji. Dengan adanya artikel ini saya berharap masyarakat mulai memahami arti dari budaya kita dan tidak meninggalkan budaya kita ini. Mari selamatkan budaya I...

avatar
OSKM18_16418256_Salman Yusrin