Seni Lengser adalah suatu seni pertunjukan yang khas dari tanah Sunda, Jawa Barat. Seni ini merupakan kesenian asli yang banyak dipertunjukkan di berbagai wilayah Jawa Barat dalam berbagai acara.
Kisah sejarah Lengser dalam Budaya Sunda ini sangat kental dalam masyarakat Sunda. Seni Lengser dengan tokoh figur Aki Lengser merupakan figur yang memiliki karakteristik yang unik dalam masyarakat Sunda dengan memiliki sifat yang lucu, lugu, dan memiliki kecerdasan yang serba bisa.
Di dalam pemeranan tokoh Aki Lengser biasanya pemerannya itu kaum pria dan harus mampu mengeksplorasi diri untuk menjadi figur Aki Lengser sesuai dengan gambaran karakteristik yang ada. Saat melakukan penampilan, sosok Aki Lengser dalam penampilannya biasa menggunakan kostum pakaian pangsih hitam-hitam, ikat kepala, membawa tas kanderon yang terbuat dari anyaman, dan didandani alisnya, kumisnya, dan jenggotnya serba putih. Saat adanya penampilan Seni Lengser, Aki Lengser kerap kali ditemani oleh Nini Lengser dalam melakukan pertunjukan yang tokohnya hampir sama dengan Aki Lengser.
Tokoh Aki Lengser ini, dalam sejarah kerajaan menggambarkan utusan seorang raja yang turun ke masyarakat. Lengser dikenal dalam naskah sastra klasik Sunda yang merupakan prototype kelas sosial di dalam masyarakat Sunda.
Lengser merupakan perwujudan sebagai Abdi Raja yang kedudukannya tidak dalam tatanan jabatan struktural yang bersifat formal. Dalam era kemerdekaan seperti ini, di mana Kerajaan-Kerajaan Nusantara sudah melebur menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk kerajaan-kerajaan yang ada di tanah Sunda, dengan demikian tokoh Aki Lengser ini sudah tidak ada lagi. Oleh karena itu, para tokoh penggiat Budaya Sunda menggali tentang tokoh Lengser ini sehingga dalam pengambangannya menjadi seni budaya yang hidup di masyarakat Sunda di era modern ini.
Lengser menjadi salah satu budaya Sunda dengan mengacu kepada tokoh dan karakterisik yang ada di masa lalu, yaitu pada masa Kerajaan Sunda.
Dalam era modern ini, Lengser sering ditampilkan dalam bentuk-bentuk perhelatan menyambut pengantin dalam pernikahan, menyambut kunjungan pejabat, dan terkadang Aki Lengser diiringi oleh penari, alunan musik sunda, pembawa payung, dan alat musik sunda seperti degung, kecapi, dan suling.
Lengser ini juga sering dijadikan upacara adat oleh masyarakat Sunda jika ada suatu acara atau hajatan. Tokoh ini biasanya hanya menyambut tamu atau pemilik hajat dari suatu acara.
Pertunjukan seni Lengser ini sangat menarik karena dalam pertunjukkannya banyak terjadi kisah komedia dan hal yang dilakukan oleh Aki Lengser yang sangat menghibur penonton sehingga acara ini sering ditunggu oleh masyarakat yang akan menonton Lengser.
Seni ini sangat bagus dan harus ditonton oleh setiap lapisan masyarakat. Seni ini harus selalu dilestarikan dalam budaya Sunda dan dipertahankan keberadaannya.
Foto di bawah ini adalah foto yang saya dapatkan secara langsung dari pemain Lengser.
#OSKMITB2018
Resep Sambal Matah Bahan-bahan: Bawang Merah Cabai Rawit Daun Jeruk Sereh Secukupnya garam Minyak panas Pembuatan: Cincang bawang merah, cabai rawit, daun jeruk, dan juga sereh Campur semua bahan yang sudah dicincang dalam satu wadah Tambahkan garam secukupnya atau sesuai selera Masukkan minyak panas Aduk semuanya Sambal matah siap dinikmati
Bangunan GKJ Pakem merupakan bagian dari kompleks sanatorium Pakem, yang didirikan sebagai respon terhadap lonjakan kasus tuberculosis di Hindia-Belanda pada awal abad ke-20, saat obat dan vaksin untuk penyakit ini belum ditemukan. Sanatorium dibangun untuk mengkarantina penderita tuberculosis guna mencegah penularan. Keberadaan sanatorium di Indonesia dimulai pada tahun 1900-an, dengan pandangan bahwa tuberculosis adalah penyakit yang jarang terjadi di negara tropis. Kompleks Sanatorium Pakem dibangun sebagai solusi untuk mengatasi kekurangan kapasitas di rumah sakit zending di berbagai kota seperti Solo, Klaten, Yogyakarta, dan sekitarnya. Lokasi di Pakem, 19 kilometer ke utara Yogyakarta, dipilih karena jauh dari keramaian dan memiliki udara yang dianggap mendukung pemulihan pasien. Pembangunan sanatorium dimulai pada Oktober 1935 dan dirancang oleh kantor arsitektur Sindoetomo, termasuk pemasangan listrik dan pipa air. Sanatorium diresmikan oleh Sultan Hamengkubuwono VIII pada 23...
Bahan-bahan 4 orang 2 bungkus mie telur 4 butir telur kocok 1 buah wortel potong korek api 5 helai kol 1 daun bawang 4 seledri gula, garam, totole dan merica 1 sdm bumbu dasar putih Bumbu Dasar Putih Praktis 1 sdm bumbu dasar merah Meal Prep Frozen ll Stok Bumbu Dasar Praktis Merah Putih Kuning + Bumbu Nasi/ Mie Goreng merica (saya pake merica bubuk) kaldu jamur (totole) secukupnya kecap manis secukupnya saus tiram Bumbu Pecel 1 bumbu pecel instant Pelengkap Bakwan Bakwan Kriuk bawang goreng telur ceplok kerupuk Cara Membuat 30 menit 1 Rebus mie, tiriskan 2 Buat telur orak arik 3 Masukkan duo bumbu dasar, sayuran, tumis hingga layu, masukkan kecap, saus tiram, gula, garam, lada bubuk, penyedap, aduk hingga kecap mulai berkaramel 4 Masukkan mie telur, kecilkan / matikan api, aduk hingga merata 5 Goreng bakwan, seduh bumbu pecel 6 Siram diatas mie, sajikan dengan pelengkap
Wisma Gadjah Mada terletak di Jalan Wrekso no. 447, Kelurahan Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma Gadjah Mada dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada yang dikelola oleh PT GAMA MULTI USAHA MANDIRI. Bangunan ini didirikan pada tahun 1919 oleh pemiliknya orang Belanda yaitu Tuan Dezentje. Salah satu nilai historis wisma Gadjah Mada yaitu pada tahun 1948 pernah digunakan sebagai tempat perundingan khusus antara pemerintahan RI dengan Belanda yang diwakili oleh Komisi Tiga Negara yang menghasilkan Notulen Kaliurang. Wisma Gadjah Mada diresmikan oleh rektor UGM, Prof. Dr. T. Jacob setelah di pugar sekitar tahun 1958. Bangunan ini dikenal oleh masyarakat sekitar dengan Loji Cengger, penamaan tersebut dikarenakan salah satu komponen bangunan menyerupai cengger ayam. Wisma Gadjah Mada awalnya digunakan sebagai tempat tinggal Tuan Dezentje, saat ini bangunan tersebut difungsikan sebagai penginapan dan tempat rapat. Wisma Gadjah Mada memiliki arsitektur ind...
Bangunan ini dibangun tahun 1930-an. Pada tahun 1945 bangunan ini dibeli oleh RRI Yogyakarta, kemudian dilakukan renovasi dan selesai tanggal 7 Mei 1948 sesuai dengan tulisan di prasasti yang terdapat di halaman. Bangunan bergaya indis. Bangunan dilengkapi cerobong asap.