HUT RI
53 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
Museum sumpah pemuda
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
DKI Jakarta

Bangunan yang kini bernama Museum Sumpah Pemuda, memiliki perjalanan sejarah yang cukup panjang. Gedung didirikan pada permulaan abad ke-20. Berawal dari tumbuhnya sekolah-sekolah pada awal abd ke-20, di Jakarta tumbuh pula pondok pelajar untuk menampung mereka yang tidak tertampung di asrama sekolah atau bagi mereka yang ingin hidup lebih bebas di luas asrama yang ketat. Selain satu diantara pondokan pelajar di Jakarta adalah gedung Kramat 106. Gedung Kramat 106 didirikan oleh Sie Kong Liong pada awal tahun 1900an. Pada tahun 1925 bangunan ini disewakan kepada salah satu organisasi kepemudaan yaitu JongJava dimana bangunan ini memiliki beberapa fungsi yang digunakan pada saat itu, yaitu sebagai berikut: sebagai tempat tinggal, sebagai tempat latihan kesenian "Langen Siswo" dan juga sebagai tempat diskusi politik. Pada September 1926, Gedung Kramat 106 ini dijadikan kantor PPPI dan kantor redaksi majalah PPPI, Indonesia Raja. Tahun 1927 gedung ini berubah nama menjadi Indone...

avatar
OSKM18_16918090_frederick
Gambar Entri
MAKAM PANGERAN JAYAKARTA
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
DKI Jakarta

        Pangeran Jayakarta adalah seorang penguasa kota Pelabuhan Jayakarta, yang menjabat sebagai wakil dari Kesultanan Banten. Sebutan Pangeran Jayakarta sebenarnya bukan nama orang, melainkan sebutan nama gelar atau pangkat dari penguasa negeri Jayakarta. Menurut pemerintah Jawa Timur, Pangeran Jayakarta adalah nama lain Pangeran Ahmad Zakerta yaitu putra Pangeran Sungerasa Jayawikarta dari kesultanan Banten. Pangeran Ahmad Zakerta adalah Pangeran Jayakarta yang terakhir. Kekuasaan Banten berhasil dikalahkan dan direbut oleh Belanda setelah Pangeran Jayakarta kalah dengan pasukan VOC yang dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen         Makam Pangeran Jayakarta sebenarnya berada di Masjid Assalafiyah yang berada di daerah Jatinegara kaum, Jakarta Timur. Bangunan makam Pangeran Jayakarta dibangun dengan bentuk beratap joglo t...

avatar
OSKM18_16718366_MILA
Gambar Entri
Meriem Sundut
Permainan Tradisional Permainan Tradisional
DKI Jakarta

                Pernahkah kalian memainkan permainan Meriam Sundut ? Meriam Sundut adalah permainan khas anak-anak Betawi tempo dulu yang sudah mulai jarang dimainkan pada masa kini. Permainan ini menggunakan bambu yang dirancang sedemikian rupa sehingga terlihat seperti meriam.                   Cara bermainnya dengan mengisi amunisi berupa minyak tanah ke dalam meriam dan menyulutnya dengan obor kecil. Meriam Sundut biasa dimainkan oleh anak-anak, remaja, maupun orang dewasa serta dapat dimainkan secara individual maupun berkelompok.                 Permainan ini memiliki banyak nilai-nilai budaya yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu untuk melatih keberanian dan kreativitas. Akan tetapi, seiring berkembangnya tekn...

avatar
OSKM18_19818161_Annisa Fitria Rifat
Gambar Entri
Asal Usul dan Manfaat Gabus Pucung
Makanan Minuman Makanan Minuman
DKI Jakarta

Sayur Gabus Pucung berasal dari dua bahan utama yaitu ikan gabus dan buah pucung. Ikan gabus (Chanastrata) sendiri merupakan ikan yang hidup di air tawar, seperti di danau, sungai, rawa-rawa, empang dan saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah. Pada zaman kolonialisme di ranah Betawi saat itu, jenis ikan mas, mujair, dan bandeng merupakan ikan-ikan yang mahal bagi rakyat. Ikan gabus yang berkembang biak secara liar dan bebas menjadi pilihan rakyat untuk diolah menjadi masakan. Sedangkan pohon pucung (Pangium edule) banyak tumbuh di daerah Betawi tempo dulu terutama di daerah-daerah Penyangga Jakarta seperti Depok, Cibubur, dan beberapa daerah lainnya. Bagi masyarakat Betawi sendiri, sayur gabus pucung merupakan masakan yang mengandung nilai budaya Betawi. Ia menjadi bagian dari salah satu tradisi masyarakat Betawi yang disebut nyorog. Nyorog secara harfiah adalah memberikan, namun jgua mengandung arti yang lebih luas yakni mengantarkan makanan atau masakan ole...

avatar
OSKM18_19918126_Astari
Gambar Entri
Perjalanan Menyandang Sebuah Nama 'DKI Jakarta'
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
DKI Jakarta

Jakarta masa kini merupakan sebuah kota metropolitan, pusat pergerakan ekonomi, politik, sosial, serta sebuah pondasi dasar bagi bangsa Indonesia. Sebagai kota raksaksa, Jakarta memiliki beribu-ribu kisah di balik kemegahan serta kemodernannya, salah satunya adalah kisah bagaimana nama dari ibukota tercinta ini berakhir menjadi seperti sekarang. Kota Jakarta pertama kali muncul dalam catatan sejarah bangsa Portugis yang datang ke Nusantara pada abad ke-16. Pada waktu itu, nama Jakarta belum diberikan kepada kota tersebut. Orang-orang Eropa pada masa itu mengenal Jakarta dengan sebutan Sunda Kelapa, sebuah kota pelabuhan yang berada di Pulau Jawa. Sunda Kelapa merupakan bagian dari Kerajaan Sunda (Padjajaran) yang pada masa itu berada di bawah pemerintahan Prabu Siliwangi.  Pada tahun 1522, Portugis berhasil membuat kesepakatan untuk membangun pos di daerah sekitar Banten-Sunda Kelapa sebagai bagian dari aliansinya dengan Kerajaan Banten yang menolak Islamisasi dari Kera...

avatar
OSKM_16918117_Mario Marcello Herlin
Gambar Entri
Lenong Betawi
Seni Pertunjukan Seni Pertunjukan
DKI Jakarta

Lenong merupakan sebuah seni peran atau teater tradisional dari masyarakat Betawi. Lenong ini biasa berisi lawakan atau candaan yang menggunakan bahasa Betawi, yang diiringin dengan gambang kromong. Teater ini sendiri sudah ada sejak abad 19- an dan juga dipengaruhi sedikit oleh kebudayaan Tionghoa dan Melayu, terutama alat musiknya. Uniknya lenong betawi ialah bahwa dialog dari pertunjukan ini tidaklah memiliki alur cerita sama sekali, dan para pemain lenong dapat berinteraksi langsung dengan para penonton dengan sahut- sahutan. Pemain lenong sendiri jumlahnya beragam, dari beberapa orang hingga belasan orang.  Lenong pada awalnya merupakan sebuah pertunjukan yang dilakukan di pinggir jalan, dan penontonnya hanya sebatas pengguna jalan yang kebetulan melintas, atau juga ada lenong keliling yang diperuntukkan untuk mengamen. Kemudian lenong mulai populer untuk pertunjukkan dalam pesta pernikahan pada jaman dahulu untuk memeriahkan acara, sehingga lenong cenderung dilakukan...

avatar
OSKM18_16118065_Amadeus Devin
Gambar Entri
Pernikahan Adat Betawi: Ngerudat
Ritual Ritual
DKI Jakarta

https://www.hipwee.com/wedding/intip-uniknya-tradisi-pernikahan-adat-betawi-siapa-tahu-jodohmu-orang-jakarta-asli/ Ngerudat; mempelai cowok berangkat menuju rumah mempelai cewek dengan membawa rombongan dan seserahan. Pada prosesi akad nikah, mempelai cowok dan keluarganya mendatangi kediaman mempelai cewek dengan menggunakan andong atau delman hias. Hal menarik dalam adat pernikahan Betawi adalah prosesi penyambutan oleh mempelai cewek selaku tuan rumah. Begitu mempelai cowok bersama keluarganya tiba, petasan rentet pun dinyalakan, bunyinya saling bersahutan bersamaan dengan musik rebana yang menyanyikan lagu shalawatan (salam kepada tamu agung). Pihak mempelai cowok membawa barang bawaan seperti sirih nanas lamaran, sirih nanas hiasan, mas kawin, miniatur masjid yang berisi uang belanja, sepasang roti buaya, sie atau kotak berornamen Tionghoa untuk tempat sayur dan telor asin, jung atau perahu Tionghoa yang menggambarkan arungan bahtera rumah tangga, hadiah pelen...

avatar
azizman
Gambar Entri
Tauke Pemberani dari Batavia
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
DKI Jakarta

Pada abad ke-8 Masehi, Batavia sudah dalam jajahan kompeni Belanda. Meski demikian, sektor perdagangan tetap dikuasai oleh para pedagang keturunan Cina atau kaum tauke. Para tauke ini memiliki organisasi yang kokoh dan dibangun dengan rapi hingga ke pelosok. Jika harga barang naik, para tauke juga menaikkan harga demi memperoleh keuntungan.   Rupanya, keberadaan para tauke membuat geram para orang-orang kompeni Belanda. Mereka tidak menyukai tindakan para tauke tersebut. Untuk itu, Gubernur Jenderal Baron van Imhoff sebagai penguasa Batavia saat itu mengadakan rapat bersama dengan para pejabat kompeni Belanda lainnya.   “Apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi para tauke itu, Tuan?” tanya seorang pejabat kompeni. “Kita harus segera bertindak. Kita kerahkan para budak belian sebanyak-banyaknya untuk bekerja sebagai tenaga kasar di laut dan mengawasi tingkah laku para tauke.   Tapi, mereka terlebih dahulu ha...

avatar
Roro
Gambar Entri
Cerita Putri Keong
Cerita Rakyat Cerita Rakyat
DKI Jakarta

Dahulu kala ada seorang janda yang sudah tua lagi pula sangat miskin. Dia mempunyai seorang anak laki-laki bernama Ceceng. Janda tua tersebut tinggal di sebuah gubug yang sudah tua dan reot yang didirikan di atas tanah yang disewanya dari seorang Tuan tanah yang terkenal kikirnya. Setiap hari sebelum subuh mereka yaitu emak Ceceng dan si Ceceng sudah berangkat ke hutan mencari kayu bakar. Setelah kayu bakar tersebut terkumpul, sebagian besar dijual ke pasar sedangkan sebagian kecil ditinggal di rumah untuk persediaan sendiri. Emak si Ceceng pulang dahulu ke rumah sedangkan si Ceceng ke pasar untuk menjual kayu bakar tersebut. Hasil penjualan kayu itu dibelikan beras dan lauk pauk sedangkan sisanya ditabung yang nantinya dibayarkan kepada tuan tanah sebagai sewa tanah. Hari itu udara sangat dingin, sebab semalaman hujan turun terus menerus. Si Ceceng berangkat ke hutan seperti biasanya untuk mencari kayu. Sedangkan emaknya karena baru tidak enak badan, dia tinggal di ruma...

avatar
Admin Budaya