×

Akun anda bermasalah?
Klik tombol dibawah
Atau
×

DATA


Kategori

Sejarah makam

Elemen Budaya

Produk Arsitektur

Provinsi

DKI Jakarta

Asal Daerah

Jatinegara, Jakarta Timur

MAKAM PANGERAN JAYAKARTA

Tanggal 05 Aug 2018 oleh OSKM18_16718366_MILA .

 

 
   

Pangeran Jayakarta adalah seorang penguasa kota Pelabuhan Jayakarta, yang menjabat sebagai wakil dari Kesultanan Banten. Sebutan Pangeran Jayakarta sebenarnya bukan nama orang, melainkan sebutan nama gelar atau pangkat dari penguasa negeri Jayakarta. Menurut pemerintah Jawa Timur, Pangeran Jayakarta adalah nama lain Pangeran Ahmad Zakerta yaitu putra Pangeran Sungerasa Jayawikarta dari kesultanan Banten. Pangeran Ahmad Zakerta adalah Pangeran Jayakarta yang terakhir. Kekuasaan Banten berhasil dikalahkan dan direbut oleh Belanda setelah Pangeran Jayakarta kalah dengan pasukan VOC yang dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen

 

 
   

Makam Pangeran Jayakarta sebenarnya berada di Masjid Assalafiyah yang berada di daerah Jatinegara kaum, Jakarta Timur. Bangunan makam Pangeran Jayakarta dibangun dengan bentuk beratap joglo terbuka. Makam ini diresmikan pada 22 Juni 1968 oleh Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin.

 

Singkat cerita, setelah Pangeran Jayakarta kalah dalam perang melawan VOC, beliau kemudian mengubur jubah dan sorbannya di sebuah sumur di bilangan Mangga Dua untuk mengelabui VOC bahwa beliau sudah meninggal. Padahal, beliau dan pasukannya lari dari kejaran Belanda.

Saat melarikan diri dari kejaran Belanda, Pangeran Jayakarta membangun basis pertahanan baru di kawasan hutan jati sepanjang kali Sunter. Basis tersebut diresmikan tahun 619 M dengan nama Jatinegara yang memiliki arti pemerintahan yang sejati. Pada thaun 1620 M, dibangunlah masjid yang diberi nama Masjid Assalafiyah yang bermakna tertua. Pangeran Jayakarta tutup usia pada tahun 1640 M. Beliau dimakamkan di dekat masjid tersebut dekat dengan kerabat dan keluarganya. Sebelumnya, masyarakat menganggap sumur yang berada di mangga dua adalah makam Pangeran Jayakarta. Pangeran Jayakarta dimakamkan bersama Pangeran Lahut, Pangeran Sagri, Ratu Rafiah, dan Pangeran Suria.

 

 

#OSKMITB2018

 

DISKUSI


TERBARU


Resep Layur Bum...

Oleh Masterup1993 | 24 Jan 2025.
Makanan

Ikan layur yang terkenal sering diolah dengan bumbu kuning. Rasa ikan layur yang dimasak dengan bumbu kuning memberikan nuansa oriental yang kuat...

Bakso Titoti Wo...

Oleh Deni Andrian | 10 Jan 2025.
Makanan

Bakso titoti wonogiri gitu gaes ya hahahahhahahahahah

Tempong khas Te...

Oleh Deni Andrian | 10 Jan 2025.
Makanan

Bahan-bahan 12 porsi 1 papan tempe besar 1 genggam daun kemangi Bumbu Halus: 3 siung bawang putih 5 buah bawang merah 5 buah cabai rawit merah (op...

Mpaa Sere (Tari...

Oleh Aji_permana | 07 Jan 2025.
Tradisi

Mpaa Sere adalah tarian tradisional yang bertujuan untuk menyambut tamu penting sebagai bentuk penghormatan, sambil sesekali memperlihat ketangkasan...

Mpa'a Oro Gata

Oleh Aji_permana | 29 Dec 2024.
Tradisi

Mpa'a Oro Gata adalah salah satu permainan tradisional dari Bima, Nusa Tenggara Barat, yang diwariskan dari generasi ke generasi. Secara harfiah, ist...

FITUR


Gambus

Oleh agus deden | 21 Jun 2012.
Alat Musik

Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual...

Hukum Adat Suku...

Oleh Riduwan Philly | 23 Jan 2015.
Aturan Adat

Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal...

Fuu

Oleh Sobat Budaya | 25 Jun 2014.
Alat Musik

Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend...

Ukiran Gorga Si...

Oleh hokky saavedra | 09 Apr 2012.
Ornamen Arsitektural

Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai...