Bangunan yang kini bernama Museum Sumpah Pemuda, memiliki perjalanan sejarah yang cukup panjang. Gedung didirikan pada permulaan abad ke-20. Berawal dari tumbuhnya sekolah-sekolah pada awal abd ke-20, di Jakarta tumbuh pula pondok pelajar untuk menampung mereka yang tidak tertampung di asrama sekolah atau bagi mereka yang ingin hidup lebih bebas di luas asrama yang ketat. Selain satu diantara pondokan pelajar di Jakarta adalah gedung Kramat 106. Gedung Kramat 106 didirikan oleh Sie Kong Liong pada awal tahun 1900an.
Pada tahun 1925 bangunan ini disewakan kepada salah satu organisasi kepemudaan yaitu JongJava dimana bangunan ini memiliki beberapa fungsi yang digunakan pada saat itu, yaitu sebagai berikut: sebagai tempat tinggal, sebagai tempat latihan kesenian "Langen Siswo" dan juga sebagai tempat diskusi politik.
Pada September 1926, Gedung Kramat 106 ini dijadikan kantor PPPI dan kantor redaksi majalah PPPI, Indonesia Raja. Tahun 1927 gedung ini berubah nama menjadi Indonesische Clubgebouw atau yang disebut juga IC atau Gedung Pertemuan Indonesia
Pada tahun 1928 Gedung Kramat 106 ini dijadikan sebagai salah satu tempat penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua yaitu tepatnya pada tanggal 27-28 Oktober 1928 dimana pada tanggal tersebut diikrarkan janji "Sumpah Pemuda" yang merupakan titik balik perjuangan Bangsa Indonesia. bertepatan pada tanggal tersebut untuk pertama kalinya juga dinyanyikan lagu Indonesia Raya oleh W.R. Soepratman dengan biolanya. Pada Tahun 1973 Gedung Kramat 106 ini dijadikan Museum oelh Pemerintah Daerah DKI Jakarta dengan nama Gedung Sumpah Pemuda
Pada 16 Agustus 19979, pengelolaan Gedung kramat 106 diserahkan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan keluarnya SK Mendikbud No.029/O/1983, tanggal 7 februari 1983, Gedung Sumpah Pemuda ini dijadikan UPT di lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan dengan nama Museum Sumpah Pemuda.
Berikut adalah janji Sumpah Pemuda
"KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA
MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE
TANAH INDONESIA
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA
MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE
BANGSA INDONESIA
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA
MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN
BAHASA INDONESIA"
#OSKMITB2018
Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.
SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...
Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...
Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja
Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...