gotong royong
49 entri ditemukan

Entri per provinsi
Entri per provinsi

Entri Terkait

Gambar Entri
PERANG TOMAT - TRADISI UNIK DI KABUPATEN BANDUNG BARAT
Ritual Ritual
Jawa Barat

PERANG TOMAT  TRADISI UNIK DI KABUPATEN BANDUNG BARAT    “Hajat Buruan Rempug Tarung Adu Tomat” atau nama lain dari Perang Tomat merupakan kesenian atau sebuah tradisi di Kampung Cikareumbi RW 3, Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Tradisi ini merupakan acara tahunan saat awal bulan Muharam, yang sudah berlangsung sejak 2012. Perang tomat dilakukan sejak lima tahun lalu ketika harga tomat pernah anjlok sampai Rp 200/kg. Karena sayang jika dibuang, akhirnya warga menggagas mengadakan perang tomat. Tomat yang digunakan pun adalah tomat busuk. Hal itu sebagai simbol untuk melempar sifat kejelekan yang ada di tubuh manusia. "Ibaratnya seperti lempar jumroh yang dilakukan oleh jemaah haji di Tanah Suci yang sama-sama bertujuan mensucikan diri dari segala sifat buruk. Perang  tomat ini merupakan pengembangan dari tradisi Hajat Buruan. Ialah suatu hiburan wujud syukur atau keberhasilan tanaman sayuran yang diungkapk...

avatar
Oskm18_sbm_carmelita
Gambar Entri
Tradisi “Beas Perelek”
Ritual Ritual
Jawa Barat

Tradisi  “ Beas Perelek”                  Tradisi ini adalah tradisi yang berasal dari suku sunda, tradisi ini masih tersebar dan berlangsung sampai saat ini dibeberapa daerah salah satunya di daerah Rancakalong, Sumedang. Walaupun dari segi tradisi mulai luntur dan beberapa sistem telah berubah namun fungsi dan tujuan awal dari tradisi ini masih tetap terjaga.                 Tapi tau kah anda, apa tradisi beas perelek ini?  Yups, tradisi Beas Peralek  adalah tradisi pengumpulan beras secara sukarela bagi kaum yang mampu, dan hasil dari pengumpulan ini akan di alokasikan kepada masyarakat sekitar yang kurang mampu dan bagi masyarakat korban bencana dsb.                 Hal unik dari tradisi ini adalah dari cara pengumpulannya dan hal ini juga yang...

avatar
OSKM18_16618214_Rizka Nurhasanah
Gambar Entri
7 Pilar Budaya Kabupaten Cianjur
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Jawa Barat

Sejak dahulu, Kabupaten Cianjur sudah terkenal dengan budaya 3M (Maos, Mamaos, Maenpo) yang menjadi ciri Kabupaten Cianjur. Bupati Cianjur saat ini, Bapak Irvan Rivano Muchtar, berinisiatif menambahkan 4 pilar budaya yang menurut beliau relevan dengan keadaan masyarakat Cianjur sehingga "7 pilar budaya" menjadi sebuah tagline yang mewakili masyarakat Cianjur. 7 pilar budaya ini merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat Cianjur karena mengandung semua aspek kehidupan, meliputi olah rasa, olah jiwa, juga olahraga. Berikut ialah penjelasan mengenai 7 pilar budaya Cianjur 1. Maos Maos atau mengaji merupakan budaya pertama yang menjadi prinsip masyarakat Cianjur. Agama dipercaya merupakan fondasi yang sangat penting untuk membangun masyarakat Cianjur yang sejak dahulu dikenal sebagai Kota Santri. 2. Mamaos Mamaos atau tembang cianjuran merupakan kesenian menyanyi seperti Sinden di Jawa. Lagu yang dinyanyikan merupakan tembang khas yang hanya ada di Cianjur dan biasa diiri...

avatar
OSKM2018_16518108_Muhammad Hikmat Irham Maulana
Gambar Entri
Sejarah Monumen Batu Tugu Sawangan Simbol Perjuangan Terhadap Belanda
Naskah Kuno dan Prasasti Naskah Kuno dan Prasasti
Jawa Barat

Kecamatan Sawangan menjadi salah satu titik perlawanan masyarakat pribumi Sawangan melawan terhadap tentara Nica maupun Belanda. Hal itu terbukti dengan berdirinya prasasti Tugu Batu Sawangan sebagai simbol perjuangan masyarakat Kecamatan Sawangan yang memiliki rasa nasionalisme tinggi. Salah seorang tokoh masyarakat Sawangan, Jamhurrobi mengatakan, prasasti Batu Tugu Sawangan yang berdiri tepat dipersimpangan jalan, yang menghubungkan Jalan Raya Muchtar dengan akses jalan lingkungan menuju wilayah Kelurahan Pasir Putih dan Bedahan, merupakan bukti perlawanan masyarakat Sawangan terhadap penjajah. Batu Tugu Sawangan dibuat pada 29 Desember 1979 saat Kota Depok tergabung dalam pemerintahan Bogor. Dahulunya wilayah Kecamatan Sawangan berada dibawah VOC Belanda. Kekuasaan VOC Belanda mencakup wilayah Sawangan, Limo, Cinere, Pengasinan, dan Duren Seribu. VOC Belanda menjadikan Sawangan sebagai perkebunan-perkebunan karet disewakan VOC Belanda kepada pengusaha Belgia atau biasa d...

avatar
OSKM_(16318183)_(Mutiara) Adiyasari
Gambar Entri
Kepercayaan Masyarakat Cireundeu
Ritual Ritual
Jawa Barat

Kepercayaan masyarakat kampung Cireundeu berawal dari jaran Madrais ini di bawa oleh Pangeran Madrais pada tahun 1918 ke Kampung Cireundeu yang mengajarkan falsafah dan ajaran moral tentang bagaimana membawa diri dalam kehidupan. Hinggga saat ini masyarakat adat Cireudeu masih teguh memeluk ajaran tersebut meskipun telah berpuluh-puluh tahun, mereka salalu taat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Agama Djawa Sunda (ADS) nama lain dari ajaran Madrais ini merupakan kepercayaan sejumlah masyarakat yang tersebar di daerah Cigugur, Kabupaten Kuningan. Abdul Rozak seorang peneliti kepercayaan sunda, menyatakan bahwa agama ini ialah bagian dari agama Buhun. Agam Djawa Sunda (ADS) atau Sunda Wiwitan awal berkembang di Cireundeu adalah setelah pertemuan H. Ali kakek dari Abah Emen yang sekarang menjabat sebagai Ketua Adat atau Sesepuh ini dengan Pangeran Madrais pada tahun 1930-an. Pada tahun 1938 Pangeran Madrais pernah sempat tinggal menetap di Kampung Adat Cireundeu. Pange...

avatar
OSKM18_16018173_SalsabilaSyifa Fuady Ranawijaya
Gambar Entri
Sajen atau Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu | #OSKMITB2018
Ritual Ritual
Jawa Barat

Sesajen atau sajen kerap kali disalahartikan sebagai sesembahan ataupun makanan dari makhluk halus atau leluhur. Semoga dengan adanya artikel ini dapat meluruskan hal yang selama ini dianggap sebagian masyarakat sebagai hal mistis ataupun tabu. Parukuyan atau anglo : Wadah untuk menyimpan bara apai terbuat dari tanah merah, dibuat menggunakan empat unsur tanah, api, air, dan angin. Merupakan lambing tubuh manusia. Rujakeun (rujakan) : bahwa kehidupan ini penuh dengan dinamika, penuh berbagai rasa dari kesedihan, kegembiraan, kekecewaan, dsb. Oleh karena itu, rujakan dipenuhi oleh berbagai macam rasa Air minum : air bening, teh manis, teh pahit, kopi pahit, kopi manis. Disini mengandung ajaran bahwa ketika kita lahir kita seperti air bening, belum terpengaruh apapun. Teh manis, teh pahit melambangkan ketika kita beranjak dewasa, kita ditempa oleh cobaan hidup. Kita lihat bagaimana teh ini tumbuh, mereka berkelompok dalam keadaan panas, hujan, dsb. Kemudian teh ini...

avatar
OSKM18_16718293_Doli Tri Dito
Gambar Entri
Sabilulungan, Persatuan yang Tak Boleh Terlupakan
Musik dan Lagu Musik dan Lagu
Jawa Barat

SABILULUNGAN Cipt. Mang Koko Sabilulungan dasar gotong royong Sabilulungan sifat silih rojong Sabilulungan genteng ulah potong Sabilulungan persatuan tembong Tohaga rohaka Teguh tangguh perbawa sabilulungan Sadia sajiwa Segut singkil ngabasmi pasalingsingan Sabilulungan hirup sauyunan Sabilulungan silih pikaheman Sabilulungan tulung tinulungan Sabibilulungan kukuh persatuan Santosa samakta Teuneung ludeung ngajaring kawibawaan Saihwan sapahan Nagri nanjung berekah sabilulungan                 Setiap daerah tentu memiliki lagu dalam bahasanya masing-masing, tak terkecuali Tanah Sunda. Seringkali yang terbesit dalam pikiran ketika mendengar lagu berbahasa Sunda adalah lagu dangdut. Lagu yang biasa mengiringi perhelatan perkawinan yang biasanya diadakan secara sederhana di rumah warga, dan identik dengan ‘band’ degung yang khas dengan tiupan seruli...

avatar
OSKM18_16118081_Patricia Anita Rosiana
Gambar Entri
Malam Tasyakur Kemerdekaan Republik Indonesia
Ritual Ritual
Jawa Barat

   Sehari sebelum tanggal 17 agustus yaitu saat kita semua merayakan hari kemerdekaan Negara Indonesia, sering digelar malam tasyakur atau malam bersyukur menjelang esok merayakan hari kemerdekaan Negara Indonesia. Salam malam tasyakur ini warga akan datang dan kumpul untuk bersama-sama mendengar ceramah kebangsaan serta ceramah keislaman, karena mayoritas warga di RW kami adalah muslim.    Tradisi malam tasyakur ini merupakan perwujudan nilai-nilai kebudayaan Bangsa Indonesia , yakni gotong royong dan kerukunan dari warga karena semua yang dipersiapkan ialah "dari warga, oleh warga, dan untuk warga itu sendiri".    Acara ini dibuka dengan doa dari sesepuh RW kami, lalu sambutan dari para petinggi dan sesepuh RW , dilanjutkan dengan ceramah kebangsaan , ceramah keagamaan , dan acara ditutup dengan makan malam bersama dengan para warga sembari mempererat tali silaturahmi.    Acara seperti inilah yang sebenarnya menjadi keunggulan Ba...

avatar
OSKM18_16018141_Donie Parulian Siregar
Gambar Entri
Angklung itu Bambunya Indonesia
Alat Musik Alat Musik
Jawa Barat

UNESCO telah menetapkan angklung sebagai salah satu warisan non benda budaya Indonesia. Musik angklung sendiri berdasarkan tangga nadanya dibagi menjadi 2, yaitu pentatonis dan diatonis.Tangga nada pentatonis lebih dikenal dengan angklung tradisional, karena skalanya masih berupa da, mi, na, ti, la, da; sementara tangga nada diatonis lebih dikenal dengan angklung modern, karena skalanya yang sudah mengikuti perkembangan zaman yaitu do, re, mi, fa, so, la, si, do. Dengan tangga nada inilah angklung dikenal dengan alat musik atau kesenian yang "local genius", karena dapat memberikan inovasi terhadap perubahan instrumentasi musik di tanah air, khususnya melalui penggunaan tangga nada diatonis yang dapat mengimplementasikan kesenian ini di kancah internasional. Angklung tidak hanya bermanfaat untuk pendengar maupun penikmatnya saja, melainkan dapat bermanfaat bagi seluruh pendengarnya, misalnya dalam proses hiburan diri dan ketenangan suasana hati, melalui keunikannya alat musik ini dih...

avatar
OSKM18_16018291_Muhamad Herdiansyah Pratama