|
|
|
|
Tradisi “Beas Perelek” Tanggal 10 Aug 2018 oleh OSKM18_16618214_Rizka Nurhasanah. |
Tradisi “Beas Perelek”
Tradisi ini adalah tradisi yang berasal dari suku sunda, tradisi ini masih tersebar dan berlangsung sampai saat ini dibeberapa daerah salah satunya di daerah Rancakalong, Sumedang. Walaupun dari segi tradisi mulai luntur dan beberapa sistem telah berubah namun fungsi dan tujuan awal dari tradisi ini masih tetap terjaga.
Tapi tau kah anda, apa tradisi beas perelek ini? Yups, tradisi Beas Peralek adalah tradisi pengumpulan beras secara sukarela bagi kaum yang mampu, dan hasil dari pengumpulan ini akan di alokasikan kepada masyarakat sekitar yang kurang mampu dan bagi masyarakat korban bencana dsb.
Hal unik dari tradisi ini adalah dari cara pengumpulannya dan hal ini juga yang mendasari atas penamaan tradisi ini. Pada pengumpulan tradisi ini biasanya terdapat sebuah bambu di depan rumah masyarakat yang di gantungkan di tembok. Maksud dari bambu itu sendiri adalah sebagai tempat penyimpanan beras yang disumbangkan masyarakat tersebut, mengapa hal ini di simpan di depan rumah? Hal ini dikarena untuk mempermudah pengumpulan secara kolektif yang akan di lakukan oleh aparat setempat. Hal yang mendasari penamaan ini adalah ketika masyarakat memasukan beras kedalam bambu, biasanya masyarakat memasukan sekepal beras yang diambil sebelum mereka menanak nasi dan setelah itu masyarakat akan memasukan kedalam bambu dan timbullah suara nyerelek dalam istilah sunda¸ sehingga disebutlah perelek.
Dibeberapa tempat ada tradisi yang hampir sama tetapi dengan sistem dan nama yang berbeda. Ada hal yang disayangkan tradisi mulai luntur dengan perubahan jaman yang begitu cepat, tetapi dengan masalah yang sama bangsa ini masih berkutik mencari solusi salah satunya mengenai kemakmuran, padahal jika kita kembali pada tradisi lama, kita tau jawabannya, dan tradisi beas perelek ini adalah satu solusi sederhana dari cara bergotong royong dengan cara sukarela untuk memakmurkan bangsa. Tidak selamanya tradisi lama itu kuno dan “ketinggalan” jaman jika kita bisa berfikir realistis tradisi ini seharusnya bisa dipertahankan demi kemajuan bangsa.
#OSKM2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |