|
|
|
|
Angklung itu Bambunya Indonesia Tanggal 16 Aug 2018 oleh OSKM18_16018291_Muhamad Herdiansyah Pratama. |
UNESCO telah menetapkan angklung sebagai salah satu warisan non benda budaya Indonesia. Musik angklung sendiri berdasarkan tangga nadanya dibagi menjadi 2, yaitu pentatonis dan diatonis.Tangga nada pentatonis lebih dikenal dengan angklung tradisional, karena skalanya masih berupa da, mi, na, ti, la, da; sementara tangga nada diatonis lebih dikenal dengan angklung modern, karena skalanya yang sudah mengikuti perkembangan zaman yaitu do, re, mi, fa, so, la, si, do. Dengan tangga nada inilah angklung dikenal dengan alat musik atau kesenian yang "local genius", karena dapat memberikan inovasi terhadap perubahan instrumentasi musik di tanah air, khususnya melalui penggunaan tangga nada diatonis yang dapat mengimplementasikan kesenian ini di kancah internasional. Angklung tidak hanya bermanfaat untuk pendengar maupun penikmatnya saja, melainkan dapat bermanfaat bagi seluruh pendengarnya, misalnya dalam proses hiburan diri dan ketenangan suasana hati, melalui keunikannya alat musik ini diharapkan untuk tidak pudar oleh zaman. Bahan dasar angklung berupa bambu pun tak lepas dari filosofis di dalamnya. Pohon Bambu yang terkesan unik dan mudah ditanam serta tidak memerlukan daerah yang luas, mengandung filosofis bahwa alat musik ini tidak memerlukan fasilitas yang mahal dan besar untuk digunakan, melainkan hanya sekedar fasilitas yang sederhana dan efektif, namun dapat memberikan instrumentasi yang begitu luas manfaatnya. Sementara kekuatan bambu dalam menjaganya agar tetap tegak, itu pun selaras dengan banyakya bambu yang dapat hidup berdampingan, hal demikian pun menggambarkan bahwa dengan kerja sama dan kekeluargaan kita dapat menjaga satu sama lain. Semoga dengan adanya filosofis mengenai angklung dan pengetahun kita mengenai ciri khas angklung serta eksistensinya di mata dunia, dapat membuka mata kita semua agar mau melestrarikan budaya kita ini, setidaknya melestratikan kepribadian luhur yang tersematkan didalamnya seperti gotong royong dan kesabaran serta toleransi antar sesama. #OSKMITB2018
Gambus
Oleh
agus deden
| 21 Jun 2012.
Gambus Melayu Riau adalah salah satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan Melayu.Pergeseran nilai spiritual... |
Hukum Adat Suku...
Oleh
Riduwan Philly
| 23 Jan 2015.
Dalam upaya penyelamatan sumber daya alam di kabupaten Aceh Tenggara, Suku Alas memeliki beberapa aturan adat . Aturan-aturan tersebut terbagi dal... |
Fuu
Oleh
Sobat Budaya
| 25 Jun 2014.
Alat musik ini terbuat dari bambu. Fuu adalah alat musik tiup dari bahan kayu dan bambu yang digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil pend... |
Ukiran Gorga Si...
Oleh
hokky saavedra
| 09 Apr 2012.
Ukiran gorga "singa" sebagai ornamentasi tradisi kuno Batak merupakan penggambaran kepala singa yang terkait dengan mitologi batak sebagai... |