PERANG TOMAT
TRADISI UNIK DI KABUPATEN BANDUNG BARAT
“Hajat Buruan Rempug Tarung Adu Tomat” atau nama lain dari Perang Tomat merupakan kesenian atau sebuah tradisi di Kampung Cikareumbi RW 3, Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Tradisi ini merupakan acara tahunan saat awal bulan Muharam, yang sudah berlangsung sejak 2012.
Perang tomat dilakukan sejak lima tahun lalu ketika harga tomat pernah anjlok sampai Rp 200/kg. Karena sayang jika dibuang, akhirnya warga menggagas mengadakan perang tomat. Tomat yang digunakan pun adalah tomat busuk. Hal itu sebagai simbol untuk melempar sifat kejelekan yang ada di tubuh manusia. "Ibaratnya seperti lempar jumroh yang dilakukan oleh jemaah haji di Tanah Suci yang sama-sama bertujuan mensucikan diri dari segala sifat buruk.
Perang tomat ini merupakan pengembangan dari tradisi Hajat Buruan. Ialah suatu hiburan wujud syukur atau keberhasilan tanaman sayuran yang diungkapkan melalui sedekah sajian tumpeng dan pembagian air keramat dengan harapan mendapatkan berkah agar tanaman subur dan mendapatkan lindungan keselamatan serta ungkapan membuang sial segala macam hal buruk atau sifat tidak baik dalam masyarakat maupun dengan penyakit tanaman.
Sebelum perang dimulai, tokoh masyarakat setempat memimpin serangkaian upacara adat yang diiringi berbagai tabuhan alat musik dan penari. Setelah mendapatkan aba-aba dari sesepuh kampong perang pun dimulai. Tidak kurang dari 2 ton tomat di gunakan untuk perang. Seusai acara, warga secara bergotong royong membersihkan tomat yang berserakan di jalanan lalu mereka saling bersalaman, tidak ada rasa dendam, semuanya bersuka cita setelah acara.
#OSKM2018
Kelahiran seorang anak yang dinantikan tentu membuat seorang ibu serta keluarga menjadi bahagia karena dapat bertemu dengan buah hatinya, terutama bagi ibu (melahirkan anak pertama). Tetapi tidak sedikit pula ibu yang mengalami stress yang bersamaan dengan rasa bahagia itu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang makna dari pra-kelahiran seseorang dalam adat Nias khusunya di Nias Barat, Kecamatan Lahomi Desa Tigaserangkai, dan menjelaskan tentang proses kelahiran anak mulai dari memberikan nama famanoro ono khora sibaya. Metode pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode observasi dan metode wawancara dengan pendekatan deskriptif. pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan fakta sosial dan memberikan keterangan yang jelas mengenai Pra-Kelahiran dalam adat Nias. Adapun hasil dalam pembahasan ini adalah pra-kelahiran, pada waktu melahirkan anak,Pemberian Nama (Famatorõ Tõi), acara famangõrõ ono khõ zibaya (Mengantar anak ke rumah paman),...
Prajurit pemanah dari komunitas pemanah berkuda indonesia (KPBI) mengikuti Festival Keraton Nusantara 2017. mewakili kesultanan kasepuhan cirebon. PAKAIAN: terdiri dari ikat kepala/ totopong khas sunda jenis mahkuta wangsa. kain sembongb berwarnaungu di ikat di pinggang bersamaan dengan senjata tajam seperti golok dan pisau lalu baju & celana pangsi sunda. dengan baju corak ukiran batik khas sunda di bagian dada. untuk alas kaki sebagian besar memakai sendal gunung, namun juga ada yang memakai sepatu berkuda. BUSUR: sebagian besar memakai busur dengan model bentuk turkis dan ada juga memakai busur model bentuk korea. ANAK PANAH: Semua nya memakai anak panah bahan natural seperti bambu tonkin, kayu mapple & kayu spruce QUIVER (TEMPAT ANAK PANAH): Semua pemanah menggunakan quiver jenis backside quiver atau hip quiver . yaitu quiver yang anak panah di pasang di pinggang dan apabila anak panah di pasang di dalam quiver , nock anak panah menghadap ke belaka...
aksi pertunjukan pusaka dan pasukan kesultanan kacirebonan dari balaikota cirebon sampai ke keraton kacirebonan
Para pasukan penjaga keraton Sumedang larang