Dulu, minuman ini sangat popular sekali di masyarakat Sunda. Minuman yang terbuat dari sadapan air pohon aren ini terasa manis dan cocok sekali kalau diminum siang-siang pas terik matahari, pasti seger banget. Lahang juga memiliki wangi yang khas sehingga menambah kenikmatan ketika Sobat Djadoel meminumnya. Lahang bukanlah minuman yang baru di jagad kuliner, justru bisa dibilang senior dibandingkan minuman-minuman isotonik yang ada pada saat ini. Meskipun lahang tak sepopuler mereka, tapi rasa dan khasiatnya luar biasa. Zaman dulu, banyak orang yang meminumnya sebagai minuman penambah tenaga atau minuman pelepas dahaga. Sayangnya minuman ini sekarang sangat sulit didapatkan, selain pohon arennya yang sudah jarang ditemukan, cara untuk mendapatkan air Lahang juga relatif sulit. Jadi sangat maklum kalau sekarang,minuman ini sulit ditemui. Tak hanya itu, cara menyadap pohon Aren pun tidak sembarangan, para petani biasanya harus berangkat lebih awal untuk menyadap aren aga...
Pada tahun 1841, seorang pria berkebangsaan Jerman bernama Barond Baud bersama perusahaan swasta milik Belanda mendirikan perkebunan karet di wilayah Jatinagor yang luasnya mencapai 962 hektar. Saking luasnya, untuk mengontrol perkebunan ini Baron Baud membangun sebuah menara yang dilengkapi sebuah lonceng di bagian atasnya. Dari atas ia bisa melihat seluruh perkebunannya dan mengawasai para petani yang sedang menyadap karet dan memetik teh. Lonceng yang ditaruh di atas menara ini ternyata bukan hanya untuk aksesoris semata, tapi lonceng ini sangat berguna sebagai penunjuk waktu. Lonceng ini akan berbunyi pada pukul 05.00 dan menandakan waktunya para pekerja untuk mulai menyadap karet. Kemudian lonceng ini juga akan berbunyi pada pukul 10.00, ini menandakan waktunya para pekerja untuk mengambil mangkuk-mangkuk yang telah terisi getah karet. Dan bunyi lonceng terakhir akan terdengar sekitar jam 14.00, ini waktunya para pekerja untuk pulang ke rumahnya. Saksi bisu Jatinangor t...
Monumen yang berada tepat di tengah alun-alun kota Sumedang ini dibangun sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasa Bupati Sumedang kala itu, yakni Pangeran Aria Suria Atmadja. Karena beliau dianggap sangat berjasa dalam mengembangkan kota Sumedang di berbagai bidang, seperti pertanian, perikanan, kehutanan, peternakan, kesehatan, pendidikan dan banyak bidang lainnya. Beliau memerintah di kota Sumedang dari tahun 1883 sampai 1919. Beliau wafat di Mekah ketika sedang melaksanakan ibadah haji pada 1 Juni 1921. Monumen Lingga sendiri dibangun oleh Pangeran Siching dari Belanda pada tahun 1922 yang kemudian diresmikan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat itu Mr. Dirk Fock, yaitu pada 22 Juli 1922. Pada saat peresmian monumen ini ikut hadir bupati Sumedang yang menggantikan Pangeran Aria Suria Atmadja, yakni Tumenggung Kusumadilaga dan beberapa pejabat Hindia Belanda dan tentunya orang-orang pribumi. Monumen yang menjadi landmark Kota Sumedang ini meru...
Empet - Empetan 01-12-2011 Jawa Barat 9521 baca 0 0 196 Mainan ini banyak di mainkan saat menjelang panen dan saat panen tiba. Mainan yang terbuat dari bahan daun kelapa ini menghasilkan suara "peet" empet-empetan berarti bersuara "pet-pet", selain itu pada jenis musik tradisional Sunda yaitu terompet bagian belakang yang menjadi sumber suara dinamakan "mpet", tarompet adalah jenis alat tiup pengiring pertunjukan Tari, Penca Silat, Reog, dan iringan seni Beladiri Benjang. Bahwa asal terompet itu adalah dari permainan empet-empetan, tara berasal dari tala yang artinya taraempet artinya empet yang menjadi jantung suara. Mainan mpet-mepetan atau didaerah Sukabumi disebut ole-olean, dibuat dengan cara melilitkan daun kelapa dari kecil sampai menjadi lilitan besar dan membentuk seperti terompet untuk mengakhiri lilitan. Pada bagian akhir lilitan ditusuk dengan lidi si...
Permainan ini dilakukan oleh anak laki atau perempuan, dilakukan di tempat yang cukup luas, jumlah pemain antara 12 atau 20 orang yang berpasang-pasangan membentuk dua kelompok untuk bertanding. Permainan ini merupakan hiburan yang mengasyikan dan mengandung unsur olah raga serta keterampilan memelihara keseimbangan. Terdapat di daerah Cibatu Kabupaten Garut. Permainan ini dilakukan oleh anak laki atau perempuan, dilakukan di tempat yang cukup luas, jumlah pemain antara 12 atau 20 orang yang berpasang-pasangan membentuk dua kelompok untuk bertanding. Permainan ini merupakan hiburan yang mengasyikan dan mengandung unsur olah raga serta keterampilan memelihara keseimbangan. Terdapat di daerah Cibatu Kabupaten Garut. - See more at: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=602&lang=id#sthash.xCy7PVOI.dpuf Permainan ini dilakukan oleh anak laki atau perempuan, dilakukan di tempat yang cukup luas, jumlah pemain antara 12 atau 20 orang yang berpasa...
Bila Anda masih ingat, permainan yang mengasyikan ini selalu dimainkan oleh anak laki-laki di sisi sungai atau kolam ikan bandeng. Permainan ini merupakan pertandingan antar dua kelompok yang beranggotakan paling sedikit 3 orang dan dipimpin oleh pimpinan kelompok yang mengatur strategi untuk mengalahkan lawan. Alat yang digunakan adalah sebuah batu atau bola buatan dari tanah liat dan lubang yang dibuat di pinggir sungai. Manfaat dari permainan ini selain melatih keterampilan menyelam dan mendarat melewati rintangan, juga merupakan hiburan sehat dan olah raga. Sampai saat ini, permainan ecor masih dilakukan penduduk setempat, dan siapa pun termasuk Anda dapat mencoba ketangkasan Anda dalam permainan ini. Lokasi: Kampung Krajan Wadas, desa Kedawung, Kecamatan Talagasari Bila Anda masih ingat, permainan yang mengasyikan ini selalu dimainkan oleh anak laki-laki di sisi sungai atau kolam ikan bandeng. Permainan ini merupakan pertandingan antar dua kelompok yang bera...
Karinding sebenarnya berasal dari beberapa daerah di tatar Sunda, seperti Citamiang, Pasir Mukti, Tasikmalaya, Malangbong (Garut), dan Cikalong Kulon (Cianjur). Alat musik Karinding biasanya dibuat dari pelepah kawung atau aren atau bambu. Karinding dibagi menjadi tiga bagian, yaitu cecet ucing (ekor kucing), pembatas jarum, dan panenggeul (pemukul). Cecet ucing merupakan jarum tempat keluarnya nada. Sementara panenggeul merupakan tempat yang dipukul oleh tangan sehingga jarum bergerak, kemudian mengeluarkan suara. Nama Karinding sebenarnya berasal dari nama serangga sawah berbunyi nyaring, yang dikenal masyarakat dengan nama Karindingan. Namun, kemungkinan serangga ini sudah punah sejak lama dan tidak bisa ditemukan lagi. Dulu Karinding digunakan oleh pemuda yang bekerja di sawah untuk mengusir rasa bosan. Disamping itu, suara nyaring dari alat musik tersebut dipercaya dapat mengusir hama. (Sumber : http://fzhsafarina.blogspot.com/2013/07/budaya-alat-musik-tradison...
Permainan ini untuk orang dewasa yang menggunakan meriam yang terbuat dari batang enau/pinang, gagang dari bilah bambu dan kaleng bekas untuk tempat karbit yang diairi. Banyaknya pemain tidak tentu tergantung dari banyaknya alat yang digunakan. Mengandung unsur pertandingan antar kelompok, dan dilakukan di tempat terbuka yang cukup luas. Biasanya permainan ini dilakukan pada menjelang akhir bulan puasa sebagai hiburan , kini permainan ini jarang dilakukan karena membahayakan. Terdapat di daerah Bogor dan Karawang. - See more at: http://www.disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=603&lang=id#sthash.4tXLw3eW.dpuf Permainan ini untuk orang dewasa yang menggunakan meriam yang terbuat dari batang enau/pinang, gagang dari bilah bambu dan kaleng bekas untuk tempat karbit yang diairi. Banyaknya pemain tidak tentu tergantung dari banyaknya alat yang digunakan. Mengandung unsur pertandingan antar kelompok, dan dilakukan di tempa...
Kobak atau logak yaitu lubang kecil yang dangkal. Perlengkapan alat yang digunakan dalam permainan ini beberapa gundu dan lobang kecil yang dangkal sebagai sasaran untuk mencapai kemenangan. Dilakukan oleh anak-anak atau remaja laki-laki antara 2 sampai 5 orang dan bermain perorangan. Tempat bermain di ruang terbuka yang cukup luas. Permainan ini suka memakai taruhan uang atau karet gelang. Permainan ini di samping sebagai hiburan juga melatih kecermatan dan ketangkasan melempar. Permainan ini terdapat Kabupaten Bandung, Garut, Cianjur, Bogor dan sekitarnya.