Honai merupakan tempat tinggal asli suku Dani yang mendiami wilayah pegunungan tengah Papua. Honai memang didesain khusus sebagai rumah yang melindungi dari hawa dingin. Sampai saat ini, honai secara turun-temurun masih dibangun sesuai dengan tradisi dan kondisi setempat. Honai berbentuk bulat. Atap hoani berbentuk kerucut atau kubah (dome). Material yang digunakan untuk membangun atap, yaitu menggunakan alang-alang atau jerami. Ukuran honai biasanya 5 meter sampai 7 meter. Honai yang dihuni oleh kaum wanita biasanya lebih pendek. Honai bagi kaum perempuan disebut “Ebeai ” . Nama honai laki-laki dalam bahasa Lani disebut “ap inakunu” dan honai perempuan disebut “kumi inawi .” Orang Lani mempunyai tiga honai, yakni honai bagi kaum laki-laki, honai perempuan dan honai yang dikhususkan untuk memberi makan atau memelihara ternak seperti babi. Menariknya, honai juga merupakan tempat pendidikan khusus. Honai laki-laki dew...
Berikut ini cerita daerah Kisah Towjatuwa Dan Buaya Sakti di Sungai Rami. Cerita ini berasal dari daerah Papua, tepatnya Jayapura. Inti dari cerita ini adalah tentang tolong-menolong dan balas budi antara buaya sakti yang bernama Watuwe dengan Towjatuwa. Dahulu kala hidup sepasang suami istri di Kampung Sawjatami, Jayapura, Papua. Sang suami bernama Towjatuwa. Kala itu, istri Towjatuwa tengah hamil tua dan mengalami kesulitan dalam melahirkan bayinya. Suatu ketika sang istri menggigil karena mengalami pendarahan, namun bayi dalam rahimnya tidak kunjung keluar. Karena panik, Towjatuwa bergegas pergi ke seorang nenek dukun di kampungnya untuk meminta bantuan. “Nenek, nenek tolong…istri saya hendak melahirkan tapi si bayi tidak kunjung keluar. Istri saya kesakitan tolong nek!” Towjatuwa memanggil nenek dukun. “Baiklah, aku akan menyiapkan peralatan agar bisa membantu istrimu melahirkan. Kau pulanglah dulu, aku akan menyusulmu.” Ne...
ALKISAH, dahulu di daerah Asmat hiduplah tujuh orang bersaudara yang telah yatim piatu. Ayah dan ibu mereka telah lama meninggal karena suatu penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Anak tertua dari tujuh bersaudara itu bernama Ker. Menyusul di belakangnya, adiknya yang bernama Okhrobit, kemudian Ovorirat. Anak yang keempat, kelima, dan keenam semuanya mempunyai sebuah nama, yaitu Beribit Ua,Beribit Enga,Beribit Uco. Dan yang paling bungsu adalah seorang anak perempuan, bernama Taraot. Ketujuh orang bersaudara ini sepeninggalan orang tuanya diasuh oleh neneknya, bernama Yamsyaot. Nenek Yamsyaot terkenal sangat keras dalam mendidik mereka. Mereka tinggal di suatu tempat yang terpencil, jauh dari kampung-kampung lainnya. Nenek Yamsyaot membuat sebuah rumah yang hangat bagi cucunya. Rumah itu terbuat dari tiang-tiang kayu dan ijuk sebagai tembok dan atapnya. Rumah tradisional ini terkenal di seluruh Irian Jaya dengan nama honay (honai). Pada suatu hari Ker araucasam ata...
Suara anak babi itu menjerit jerit menyayat ketika dipanggul oleh Rumbe, seorang warga suku Dani, Lembah Baliem. Suaranya terdengar seperti lengkingan anjing. Mungkin si babi itu sudah mencium bau kematian. Yali Mabel sang kepala suku sudah bersiap di ujung sana, dengan anak panahnya yang terhunus. Dua anjing mengkuti terus Rumbe ke tempat penjagalan yang dikelilingi warga Dusun Jiwika. Sementara berhadapan dengan mereka – di sisi seberang – beberapa orang sudah menyelesaikan tumpukan batu terakhir, sebagai tempat pembakaran. Rumbe memegang kaki babi itu, sementara temannya memegang telinga babinya. Mereka membuat jarak untuk merenggangkan tubuh sang babi sambil menunggu Kepala suku membidik dengan panahnya. Suara babi terus melengking tak henti. Anjing anjing terus mengendus ngendus tanah. Suara warga mendadak senyap saat anak panah melesat, menembus jantung babi malang itu. Ia terus meronta ronta ketika Yali Mabel menarik sambil memutar mutar anak p...
Menikmati indahnya panorama dan kekayaan alam Kepulauan Raja Ampat memang tidak ada habisnya. Rasa syukur atas anugerah Sang Maha Esa ini sepertinya tidak cukup diungkapkan lewat kata-kata saja. Alam yang sangat indah, masyarakat yang ramah dan bersahabat, serta berbagai tradisi dan kesenian yang begitu mempesona seakan memanjakan kita untuk terus berada di Raja Ampat. Salah satu wilayah yang cukup terkenal sebagai wisata unggulan di Raja Ampat adalah desa Arborek, sebuah desa kecil yang sangat asri dan sarat akan nilai budaya. Hasil kesenian yang sangat terkenal dari desa ini adalah Anyaman Daun Pandan khas Arborek. Bila kita berbicara tentang kesenian anyaman, mungkin kita langsung terbayang anyaman-anyaman umum yang biasa kita lihat seperti tikar, tas, atau caping. Memang di desa ini ada juga anyaman-anyaman seperti tas Noken, tempat pinang, atau tempat handphone. Namun hasil anyaman yang paling terkenal adalah berupa topi, atau biasa disebut Kayafyof dalam bahasa...
“Cuit..cuit..cuit…”, suara burung terdengar indah di pagi hari yang cerah itu. Selintas siulan burung lainnya pun membalas dengan bersahut-sahutan. Udara yang begitu segar diselingi angin semilir mengawali hari itu dengan nyamannya. Matahari pun tak mau kalah memamerkan pesonanya, hangat dan berpadu mesra dengan sejuknya sebuah desa di Lembah Baliem. Pagi itu sangatlah berkesan, terutama bagi wisatawan yang terbiasa dengan keramaian kota dan bisingnya metropolitan. Desa ini sangat damai dan tentram. Desa cantik ini bernama Desa Kurulu. Sebuah desa yang menjadi tempat tinggal bagi salah satu keluarga dari Suku Dani, suku terbesar di Papua yang terdapat di Lembah Baliem. Semua warga desa ini sebenarnya masih mempunyai hubungan keluarga. Mereka telah hidup sejak jaman purbakala dan tetap bertahan dengan budaya aslinya di tempat ini hingga jaman modern. Desa ini pun menjadi salah satu desa yang memiliki jumlah keluarga cukup besar, bila dibandingkan dengan des...
Melukis diatas lembaran kulit kayu, merupakan bagian dari kehidupan masyarakat yang tinggal di sebuah pulau di tengah Danau Sentani, Papua. Di pulau kecil yang bernama Asei ini, sedikitnya 70 kepala keluarga menetap sejak ratusan bahkan ribuan tahun lalu . Traveling ke Danau Sentani belum lengkap kalau membawa buah tangan atau cenderamata khas pulau besar Asei yaitu Lukisan lembaran Kulit Kayu. Selain bentuknya unik juga mengandung makna filosofi yang mendalam. Bagi masyarakat Sentani, Papua, seni lukis tidak sekadar sarana mengekspresikan nilai estetika. Lebih dari itu, seni lukis dengan lembaran kulit kayu sebagai media sarat simbol budaya setempat. Puyakha puyakhapu adalah sebutan Danau Sentani. Puyakha berarti ciri nyata dan puyakhapu bermakna kawasan air. Itu sebabnya Danau Sentani dikenal sebagai Negeri Puyaka atau Negeri Nyata. Danau jernih berkedalaman 50 hingga 70 meter itu hanya berjarak 36 kilometer dari ibu kota Jayapura. Ada sekitar 21 pulau yang menj...
Suanggi merupakan tokoh legenda yang sangat menakutkan di tanah Papua, dan menurut catatan menteri Hindia-Belanda W. R. van Hoëvell, disebut berasal dari Maluku. Konon, sosok ini sangat ditakuti karena bisa menyebabkan orang-orang yang menjadi korbannya menderita penyakit yang aneh hingga berujung pada kematian. Di masyarakat Ternate, istilah Suanggi juga dipakai untuk penduduk desa yang diduga melakukan praktik kanibalisme. Tuduhan ini bahkan bisa berakibat fatal, karena mereka yang terbukti adalah Suanggi bisa dibunuh dan mayatnya akan dibuang ke laut. Pulsa303 Menurut cerita yang lain, Suanggi dikenal sebagai penyihir atau orang yang memiliki kemampuan ilmu hitam biasanya disebut juga dukun. Sosok Suanggi pun dikabarkan sangat menakutkan, dengan mata yang merah dan memiliki gigi-gigi yang tajam. Bahkan, konon kabarnya sosok Suanggi kerap memakan daging manusia, dan dalam aksinya Suanggi tidak perlu hadir di tempat kejadian, karena bisa dilakukan dari jar...
Untuk urusan cinta dan kesetiaan, mungkin teman-teman bisa belajar dari Suku Dani di Papua. Saking cintanya mereka dengan pasangan atau keluarga, mereka rela memotong jari sebagai bentuk kesetiaan dan duka yang mendalam. Tradisi adalah hal yang harus dipatuhi oleh semua orang, tidak terkecuali Suku Dani yang mendiami Lembah Baliem di Papua. Diturunkan dari generasi ke generasi, hukum adat ditaati dan menjadi pedoman setiap insan Suku Dani. Adapun mereka juga memiliki tradisi potong jari atau disebut Iki Palek yang bikin geleng-geleng kepala. Saat teman-teman dari detik travel bersama rombongan Cultural Trip Mahakarya Indonesia berkunjung ke salah satu kampung di Distrik Kurulu, Wamena, tampak mama-mama Suku Dani yang memiliki tangan tanpa beberapa ruas jari. Rasa penasaran pun dibuat muncul dengan kondisi tersebut. Pemandu kami yang bernama Herriman Sihotang mengatakan, hal tersebut merupakan bagian tradisi adat dari Suku Dani tentang cinta dan kesetiaan akib...