Cerita Rakyat
Cerita Rakyat
Mitologi Papua Papua
Suanggi
- 16 Juni 2015 - direvisi ke 2 oleh Muhammad Ikhwan Rizwanda pada 14 April 2025

Suanggi merupakan tokoh legenda yang sangat menakutkan di tanah Papua, dan menurut catatan menteri Hindia-Belanda W. R. van Hoëvell, disebut berasal dari Maluku. Konon, sosok ini sangat ditakuti karena bisa menyebabkan orang-orang yang menjadi korbannya menderita penyakit yang aneh hingga berujung pada kematian.

Di masyarakat Ternate, istilah Suanggi juga dipakai untuk penduduk desa yang diduga melakukan praktik kanibalisme. Tuduhan ini bahkan bisa berakibat fatal, karena mereka yang terbukti adalah Suanggi bisa dibunuh dan mayatnya akan dibuang ke laut.

Pulsa303

Menurut cerita yang lain, Suanggi dikenal sebagai penyihir atau orang yang memiliki kemampuan ilmu hitam  biasanya disebut juga dukun. Sosok Suanggi pun dikabarkan sangat menakutkan, dengan mata yang merah dan memiliki gigi-gigi yang tajam. Bahkan, konon kabarnya sosok Suanggi kerap memakan daging manusia, dan dalam aksinya Suanggi tidak perlu hadir di tempat kejadian, karena bisa dilakukan dari jarak jauh. Mungkin mirip dengan legenda voodoo di Haiti.
 
Konon, Suanggi saat mengincar korbannya, dia akan terbang menggunakan pelepah daun dan menyelinap masuk ke rumah orang itu. Suanggi juga diketahui bisa berubah wujud menjadi binatang apa saja biasanya menjelma menjadi cicak, sehingga mudah memasuki tempat tinggal korbannya.
 
Namun, yang menakutkan bukan hanya wujud dari Suanggi, melainkan apa yang bisa dilakukannya terhadap orang-orang. Bagi yang tinggal di Papua — suku-suku asli di sana, Suanggi adalah manusia biasa dalam kehidupannya sehari-hari. Bahkan di beberapa kesaksian, Suanggi kerap muncul dalam paras yang sangat cantik atau tampan. Tetapi, karena memiliki ilmu yang dapat melukai dan membunuh orang dengan cara yang misterius, kadang-kadang Suanggi juga diminta untuk melakukan sesuatu yang jahat.
 
Ketika ada yang memintanya melakukan kejahatan, Suanggi biasanya membunuh korbannya dengan berkelompok  semacam pembunuh bayaran, walau kadang-kadang juga melakukannya dengan kemauan sendiri.
 
Biasanya, ada dua cara Suanggi dalam menghabisi nyawa korbannnya. Salah satunya, dengan jalan doti-doti. Doti-doti semacam ilmu hitam atau santet yang dikirim Suanggi kepada orang yang ingin dibunuhnya. Saat akan mengirimkan santet ini kepada seseorang, biasanya Suanggi akan membaca arah angin terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar doti-doti itu bisa sampai ke orang itu bersama angin, dan bukan sebaliknya  yang akan berbalik kepada Suanggi itu sendiri. Ketika mendapatkan angin itu, Suanggi akan menjentikkan benda-benda yang ingin dimasukkan ke tubuh korbannya dengan cara gaib. Biasanya, benda-benda santet yang dikirim adalah kayu­kayuan atau dedaunan. Ketika ilmu hitam itu sampai ke korbannya, tubuhnya akan dipenuhi benda-benda asing itu dan merusak tubuh mereka secara perlahan-lahan, hingga mereka meninggal.
 
Cara lain Suanggi dalam melakukan perbuatan jahatnya, adalah dengan membunuh korbannya secara langsung. Walaupun ilmu hitam masih berperan besar dalam hal ini. Ketika menerapkan cara ini, Suanggi akan mengintai korbannya terlebih dahulu agar perbuatannya tidak dilihat oleh orang lain. Ketika orang yang ingin dibunuhnya sedang sendirian, Suanggi akan melemparnya dengan batu kecil atau tanah yang sudah diberi mantra. Sehingga, orang itu langsung tidak sadarkan diri. Setelah itu, Suanggi akan memukul, menendang, atau membanting tubuh korbannya berkali-kali dalam keadaan tidak berpakaian. Hal ini dimaksudkan agar ketika ditemukan nanti, tidak ada bekas-bekas kekerasan yang ditemukan di baju korban. Biasanya, ketika korbannya merupakan ibu hamil, janin yang ada di rahimnya bisa sampai keluar, dan pada anak­-anak, lehernya cukup dipatahkan untuk membunuhnya.
 
Setelah membunuh korbannya, Suanggi akan menjilat luka-luka yang ada di tubuh korbannya dan secara ajaib tertutup dengan sendirinya. Suanggi juga akan memasukkan benda gaib berbentuk telur ke dalam mulut korbannya. Telur yang masuk ke dalam tubuh korban, konon akan berubah menjadi seekor kadal dan menghidupkan kembali mayatnya untuk sementara, sebelum akhirnya meninggal kembali sesuai dengan cara yang diinginkan Suanggi. Biasanya, orang yang menjadi korban Suanggi, akan meninggal kembali beberapa hari setelah itu dengan cara terjatuh, kecelakaan, dan lain-lain, yang tidak menimbulkan kecurigaan kepada Suanggi.
 
Namun, apabila korban Suanggi adalah seorang yang memiliki peranan penting di masyarakat Papua, Suanggi bisa membunuh orang itu hingga tiga kali di waktu yang berbeda. Setelah itu, Suanggi akan mengambil beberapa helai rambut orang itu untuk menjadi bukti kejahatannya kepada orang yang memerintahkan Suanggi.
 
Setelah korbannya dikuburkan, konon Suanggi akan datang ke kuburannya untuk mengambil telur yang ada dalam mayat korbannya dengan cara yang gaib. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa Suanggi akan mengambil kepala dari mayat korbannya. Bagi orang-­orang yang memercayai hal ini, apabila ada keluarga mereka yang meninggal, maka mereka akan menjaga kuburannya hingga beberapa hari lamanya agar Suanggi tidak datang menjalankan niatnya. Kabarnya, jika Suanggi berhasil melakukan itu, dia akan bernyanyi-nyanyi dan menari di depan rumah orang yang memerintahkan mereka untuk merayakannya.
 
Suanggi memang sangat menakutkan bagi orang-­orang yang mempercayai keberadaannya. Namun, sepertinya tidak ada cara tertentu untuk menangkal ilmu hitam dari Suanggi. Hanya ada mitos-mitos untuk mengetahui keberadaan Suanggi ketika berbaur bersama masyarakat.
 
Salah satu mitos itu mengatakan, bahwa ketika kamu mencium bau khas seperti binatang kus-kus di sekitarmu, sebaiknya kamu masuk ke rumah dan berlindung. Konon, bau kus-kus menandakan Suanggi berada tidak jauh darimu.
 
Mitos lainnya berbunyi, bila kamu bertemu dengan seseorang dan bulu kudukmu tiba-tiba berdiri, kemungkinan orang itu adalah Suanggi. Kabarnya, Suanggi juga memiliki ciri khas berupa tato di beberapa bagian tubuhnya. Tato itu biasanya menunjukkan berapa banyak korban yang sudah dibunuhnya. Semakin banyak korbannya, semakin penuh tato di tubuh Suanggi.
 
 
 
Memiliki ilmu hitam dan kesaktian yang cukup menakutkan, bukan berarti tidak memiliki kelemahan. Suanggi ketika berbaur dengan masyarakat, umumnya juga tidak menunjukkan jati diri mereka, karena mereka sebenarnya juga manusia biasa yang bisa dibunuh. Maka tidak jarang, perburuan Suanggi untuk dimusnahkan juga dilakukan oleh beberapa masyarakat.
 
Oleh karena itu, Suanggi juga memiliki pantangan — terutama setelah melakukan kejahatannya — agar tidak diketahui orang lain. Salah satunya ketika membangkitkan korban yang dibunuhnya, apabila saat itu pembunuhan dilakukan oleh dua orang atau lebih Suanggi, mereka pantang untuk bertemu dengan mayat hidup itu se cara bersamaan. Kalau tidak, maka korbannya akan mengenali mereka.
 
Selain itu, ketika mengambil rambut korbannya, Suanggi tidak boleh memberi rambut itu kepada orang yang menyuruhnya melakukan kejahatan, sebelum mayat korbannya dikuburkan. Apabila dilanggar dan orang yang menyuruhnya itu melayat ke pemakaman korban, maka korban akan langsung bangkit dan menunjuk orang itu.
 
Legenda Suanggi yang menyeramkan tidak hanya ada di tanah Papua. Di Maluku Utara misalnya, Suanggi juga dikenal merupakan sosok yang menyeramkan dan suka mengincar korban manusia.
 
Namun bagi orang Maluku, konon makhluk jahat itu berasal dari suatu tempat di sana yang sama dengan sebutannya, Suanggi. Suanggi juga biasa disebut Swangi di Maluku.
 
Menurut cerita, sosok Suanggi sang penyihir jahat pertama kali muncul di sebuah daerah bernama Suanggi, Maluku Utara. Oleh karena itu, nama tempat itu langsung melekat pada urban legend tersebut. Walau begitu, ada sebuah legenda lainnya yang menceritakan asal-usul Suanggi sehingga mengaburkan kebenaran legenda Suanggi di Maluku itu sendiri.
 
Suatu waktu, di akhir tahun 1999 hingga awal tahun 2000 — saat konflik di Maluku Utara sedang berlangsung — daerah Suanggi tak terhindar dari imbas konflik antar saudara yang sangat sengit dan sempat menjadi isu nasional. Namun di tengah-tengah konflik di Suanggi, sesosok gadis misterius lantas muncul di beberapa tempat tinggal masyarakat. Konon, kecantikan gadis ini dapat meluluhkan hati tiap pemuda di daerah tersebut.
 
Ketika akhirnya banyak pemuda seolah terbius dengan kecantikannya dan siap berhubungan dengan gadis cantik tersebut, gadis ini akan menyerang pemuda yang terjerat rayuannya dan melahap alat kelaminnya hingga tewas.
 
Segera gadis misterius tersebut menjadi urban legend di daerah itu, bahkan kabarnya sampai ke Tobelo — kota kecil di pulau Halmahera. Masyarakat lalu gempar dan ketakutan tiap mendengar kemunculan gadis cantik yang suka menggoda para lelaki di sana. Sejak itu, penampakan gadis misterius yang menakutkan itu dipanggil dengan Suanggi, sesuai dengan daerah asal pertama kali gadis itu terlihat.
 
Seiring waktu, tidak hanya di Suanggi dan Tobelo, tapi penampakan hantu tersebut juga diceritakan di berbagai daerah di Maluku Utara. Masyarakat, terutama anak-anak dilarang keluar rumah jika matahari sudah terbenam dan kegelapan sudah menyelimuti tiap sudut kota mereka.
 
Mengetahui betapa menyeramkannya cerita-cerita yang beredar mengenai gadis misterius pencabut nyawa, pastilah mengusik rasa ingin tahu dari mana asal gadis tersebut.
 
Kembali di sekitar akhir tahun 1999 atau awal tahun 2000, seorang gadis menghadapi akibat dari konflik antar saudara di daerah Tobelo. Sang gadis yang merupakan anak kepala de sa di Tobelo itu, ditangkap oleh sekumpulan pemuda selama kerusuhan berlangsung. Gadis malang itu kemudian diperkosa oleh pemuda-pemuda bejat itu. Setelah kehormatannya direnggut, gadis itu akhirnya dibunuh dan mayatnya dibuang di suatu tempat yang terpencil, sehingga tidak diketahui oleh orang lain.
 
Sejak itulah, arwah sang gadis kerap muncul di daerah Suanggi dan Tobelo. Entah mengapa, Suanggi menjadi tempat pertama kali hantu gadis ini muncul. Namun, yang pasti hantu tersebut menghantui pemuda­pemuda di sana dengan harapan dapat menuntut balas kepada pembunuhnya. Meneror pria ‘hidung belang’ yang suka tergoda dengan rayuan sang gadis.
 
Suatu waktu, seorang paranormal di daerah itu mengalami sebuah mimpi yang menunjukkan di mana keberadaan mayat dari sang gadis. Segera masyarakat setempat berbondong-bondong mencari lokasi menurut mimpi dari paranormal tersebut. Dan ternyata, mimpi sang paranormal berhasil membawa mereka ke sebuah tempat di mana tubuh kaku dari gadis itu bersemayam. Ketika mayatnya berhasil dibawa kembali ke rumahnya, ritual pemakaman yang layak pun diadakan dengan asa yang terselip di antara masyarakat setempat agar teror dari arwah gadis tersebut tidak berlanjut lagi menghantui mereka.
 
Pada Februari 2004 — entah sosok yang sama atau bukan — hantu seorang gadis muncul kembali di Tobelo. Kali ini sebagian orang yang melihat penamnakan qadis itu menyebutnya sebagai roh yang sangat jahat. Hantu gadis itu kabarnya sering menampakkan diri pada malam hari untuk menjerat korbannya.
 
Masih di tahun yang sama, semasa pemilihan umum diselenggarakan di sana, seorang petani mendengar tangisan seorang gadis yang berasal di dekat tanaman yang ada di kebunnya. Tangisan itu terdengar sangat jelas dan makin membesar. Mendengar tangisan itu, rasa penasarannya muncul. Dia akhirnya memutuskan untuk mengikuti asal suara tersebut. Namun, ketika hampir tiba di sebuah tempat di dekat situ, dia menghentikan langkahnya. Petani itu meyakini suara itu berasal dari makhluk jahat Suanggi yang berusaha menjeratnya. Tempat yang ditemuinya itu merupakan lokasi pembantaian pada kerusuhan di tahun 1999 hingga 2000.

 

Sumber:
http://cerita.info/hantu/legenda-urban/suanggi/
https://en.wikipedia.org/wiki/Suanggi

Diskusi

Silahkan masuk untuk berdiskusi.

Daftar Diskusi

Rekomendasi Entri

Gambar Entri
Wisma Muhammadiyah Ngloji
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Wisma Muhammadiyah Ngloji adalah sebuah bangunan milik organisasi Muhammadiyah yang terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Minggir, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Wisma ini menjadi pusat aktivitas warga Muhammadiyah di kawasan barat Sleman. Keberadaannya mencerminkan peran aktif Muhammadiyah dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan dakwah dan pendidikan berbasis lokal.

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
SMP Negeri 1 Berbah
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

SMP Negeri 1 Berbah terletak di Tanjung Tirto, Kelurahan Kalitirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Gedung ini awalnya merupakan rumah dinas Administratuur Pabrik Gula Tanjung Tirto yang dibangun pada tahun 1923. Selama pendudukan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah dinas mandor tebu. Setelah Indonesia merdeka, bangunan tersebut sempat kosong dan dikuasai oleh pasukan TNI pada Serangan Umum 1 Maret 1949, tanpa ada yang menempatinya hingga tahun 1951. Sejak tahun 1951, bangunan ini digunakan untuk kegiatan sekolah, dimulai sebagai Sekolah Teknik Negeri Kalasan (STNK) dari tahun 1951 hingga 1952, kemudian berfungsi sebagai STN Kalasan dari tahun 1952 hingga 1969, sebelum akhirnya menjadi SMP Negeri 1 Berbah hingga sekarang. Bangunan SMP N I Berbah menghadap ke arah selatan dan terdiri dari dua bagian utama. Bagian depan bangunan asli, yang sekarang dijadikan kantor, memiliki denah segi enam, sementara bagian belakangnya berbentuk persegi panjang dengan atap limasan. Bangunan asli dib...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Pabrik Gula Randugunting
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Pabrik Gula Randugunting menyisakan jejak kejayaan berupa klinik kesehatan. Eks klinik Pabrik Gula Randugunting ini bahkan telah ditetapkan sebagai cagar budaya di Kabupaten Sleman melalui SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Berlokasi di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pabrik ini didirikan oleh K. A. Erven Klaring pada tahun 1870. Pabrik Gula Randugunting berawal dari perkebunan tanaman nila (indigo), namun, pada akhir abad ke-19, harga indigo jatuh karena kalah dengan pewarna kain sintesis. Hal ini menyebabkan perkebunan Randugunting beralih menjadi perkebunan tebu dan menjadi pabrik gula. Tahun 1900, Koloniale Bank mengambil alih aset pabrik dari pemilik sebelumnya yang gagal membayar hutang kepada Koloniale Bank. Abad ke-20, kemunculan klinik atau rumah sakit di lingkungan pabrik gula menjadi fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit...

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Kompleks Panti Asih Pakem
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Kompleks Panti Asih Pakem yang terletak di Padukuhan Panggeran, Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, merupakan kompleks bangunan bersejarah yang dulunya berfungsi sebagai sanatorium. Sanatorium adalah fasilitas kesehatan khusus untuk mengkarantina penderita penyakit paru-paru. Saat ini, kompleks ini dalam kondisi utuh namun kurang terawat dan terkesan terbengkalai. Beberapa bagian bangunan mulai berlumut, meskipun terdapat penambahan teras di bagian depan. Kompleks Panti Asih terdiri dari beberapa komponen bangunan, antara lain: Bangunan Administrasi Paviliun A Paviliun B Paviliun C Ruang Isolasi Bekas rumah dinas dokter Binatu dan dapur Gereja

avatar
Bernadetta Alice Caroline
Gambar Entri
Jembatan Plunyon Kalikuning
Produk Arsitektur Produk Arsitektur
Daerah Istimewa Yogyakarta

Jembatan Plunyon merupakan bagian dari wisata alam Plunyon-Kalikuning yang masuk kawasan TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) dan wisatanya dikelola Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, yaitu Kalikuning Park. Sargiman, salah seorang pengelola wisata alam Plunyon-Kalikuning, menjelaskan proses syuting KKN Desa Penari di Jembatan Plunyon berlangsung pada akhir 2019. Saat itu warga begitu penasaran meski syuting dilakukan secara tertutup. Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan zoom-in-whitePerbesar Jembatan Plunyon yang berada di Wisata Alam Plunyon-Kalikuning di Cangkringan, Kabupaten Sleman. Lokasi ini ramai setelah menjadi lokasi syuting film KKN Desa Penari. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan "Syuting yang KKN itu kebetulan, kan, 3 hari, yang 1 hari karena gunungnya tidak tampak dibatalkan dan diu...

avatar
Bernadetta Alice Caroline